Preview Hitman: Membunuh itu Butuh Kreativitas!

Reading time:
March 15, 2016
Hitman Part 1 Jagatplay (1)

Sebuah tren yang mencemaskan atau jadi sesuatu yang harus kita sambut dengan baik? Terlepas dari apapun yang jadi sikap Anda saat ini, industri game memang tak bisa dipungkiri, tengah bereksperimen dengan ragam skema rilis game yang memungkinkan mereka untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin. Namun tak ada yang pernah menyangka bahwa hal ini juga akan menyangkut salah satu game stealth action terbaik di industri game – Hitman. Seri sebelumnya, Absolution memang terhitung terhasil tak hanya “menghidupkan kembali” Agent 47, tetapi menciptakan basis fans baru yang sangat tertarik dengan apa yang dilakukan IO Interactive setelahnya. Sebuah rasa penasaran yang mereka jawab dengan judul baru sekedar “Hitman”. Uniknya?  Ia kini hadir sebagai game episodik.

Kesan Pertama

Entah apa yang dipikirkan Square Enix dan IO Interactive ketika memutuskan untuk mengubah aksi terbaru Agent 47 ini menjadi sebuah game episodik. Berita baiknya? Setidaknya dari konten yang baru hadir berkala, Anda yang tertarik untuk menjajal sedikit pengalaman yang ia tawarkan di awal bisa mendapatkan versi originalnya dengan harga yang lebih terjangkau. Setidaknya ia bisa menjadi basis pertimbangan sebelum Anda memutuskan untuk lanjut atau tidak. Square Enix sendiri baru berencana merilis versi penuhnya dalam bentuk fisik di tahun 2017 mendatang,  dengan harga retail sekelas game AAA. Namun untuk Anda yang tak lagi sabaran, si episode pertama yang memuat kota Paris sebagai daya tarik utama, akhirnya meluncur.

Ada beberapa hal yang menarik dari rilis Hitman ini. Sayangnya, kualitas visual tak jadi sesuatu yang bisa disebut sebagai “nilai jual utama” untuk seri teranyar ini. Peningkatan memang terasa, namun tak terlihat signifikan jika dibandingkan dengan game-game rilis teranyar saat ini. Untungnya, konfigurasi PC kami memungkinkan game ini untuk dimainkan di resolusi 4K dengan setting visual mentok kanan, yang membuatnya terlihat lebih memesona daripada sekedar visual di full HD. Kerennya lagi? Ia menjadi salah satu game perdana dengan dukungan DirectX 12 yang kami jajal, walaupun kami sendiri masih belum bisa berbicara soal seberapa besar perbedaan yang ia tawarkan dari DirectX 11. Untuk preview ini, kami masih lebih fokus di sisi gameplay.

DirectX 12, 4K, mentok kanan.
DirectX 12, 4K, mentok kanan.

Dengan format episodik yang ia usung, maka Anda bisa memprediksi bahwa konten yang ditawarkan di rilis awal Hitman ini memang terhitung minim. 2 buah misi latihan dan satu buah misi di Paris menjadi konten yang dijual beserta dengan ragam tantangan baru yang akan dilemparkan secara berkala via update secara online. Satu yang pasti, terlepas dari kontroversi soal format dan konten, seri teranyar Hitman ini memang pantas diacungi jempol. Dunia yang super luas dan keramaian yang lebih intensif membuka lebih banyak peluang bagi Anda untuk berkreasi. Anda bisa menciptakan peluang Anda sendiri untuk menghabisi setiap dari mereka atau justru mengikuti jalur aksi tertentu yang memperbesar kesempatan untuk melakukannya tanpa ketahuan sama sekali. Satu yang pasti, ia hadir dengan tingkat kesulitan yang cukup menantang. Anda akan banyak mengulang progress dari titik tertentu hanya untuk mempelajari level yang ada, soal apa yang boleh dan tak boleh dilakukan, serta rute dan opsi apa saja yang bisa Anda tempuh, tentu saja.

Ada sedikit sensasi format seperti MGS V: The Phantom Pain di sini. Bahwa terlepas dari konten yang minim, IO Interactive berusaha “membungkus” kesempatan replayability-nya via ragam tantangan dan item unlockable yang bisa didapatkan dan digunakan oleh Agent 47 itu sendiri. Dalam 5 jam permainan kami, misalnya, kami bahkan belum pernah menjajal sebuah pistol Silencer sekalipun. Ada ruang banyak untuk menjajal ragam opsi yang kian menguatkan posisi Anda sebagai salah satu pembunuh paling efektif di dunia. Namun sayangnya, ada kebijakan lain yang menurut kami cukup absurd terkait game yang satu ini. IO Interactive memutuskan untuk memisahkan Save Game antara mode online dan offline, sehingga keduanya tak bisa saling digunakan di mode berbeda. Ini berarti, jika Anda sudah mencapai akhri cerita episode pertama di mode online dan tiba-tiba internet Anda putus yang membuat Anda harus masuk ke mode offline, Anda harus mengulang progress dari awal sebagai game offline.

Sembari menunggu waktu lebih proporsional untuk melakukan review (walaupun kami sendiri masih bingung apakah harus menunggu lebih banyak konten atau langsung menyelesaikannya minggu depan), apalagi dengan ragam tantangan yang belum kami selesaikan, iziinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven ini untuk memberikan Anda sedikit gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan seri terbaru Hitman ini. Semua gambar ini diambil dengan setting visual mentok  kanan – dengan resolusi 4K. Enjoy!

 

Preview ini menggunakan:

Sapphire_20159163614

AMD Radeon R9 390x

 

PS: Klik Gambar untuk Memperbesar!

Hitman Part 1 Jagatplay (3) Hitman Part 1 Jagatplay (11) Hitman Part 1 Jagatplay (23) Hitman Part 1 Jagatplay (24) Hitman Part 1 Jagatplay (27) Hitman Part 1 Jagatplay (34) Hitman Part 1 Jagatplay (51) Hitman Part 1 Jagatplay (52) Hitman Part 1 Jagatplay (53) Hitman Part 1 Jagatplay (61) Hitman Part 1 Jagatplay (75) Hitman Part 1 Jagatplay (91) Hitman Part 1 Jagatplay (101)
Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…