Ubisoft Hidupkan Kembali Game “1666: Amsterdam”?

Reading time:
April 19, 2016
1666 amsterdam

1666, tak heran jika Anda mungkin tak pernah mendengar nama game yang satu ini sebelumnya. Sesuatu yang bisa dimengerti karena selain sebuah judul, ia tak pernah punya kesempatan untuk memperlihatkan batang hidungnya sama sekali. Bagi Anda yang lupa, “1666” atau yang sempat mengusung nama “1666: Amsterdam” merupakan sebuah proyek game yang sempat ditangani oleh salah satu otak seri Assassin’s Creed – Patrice Desilets di tahun 2013 silam. Walaupun tak pernah ada video gameplay yang mengemuka sama sekali, namun dari segi konsep yang keluar dari wawancara dan sejenisnya, ia terdengar sebagai proyek yang menjanjikan. Sayangnya, ia jadi bunga yang sudah layu sebelum berkembang.

Desilets, yang sempat keluar dari Ubisoft dan hijrah ke THQ, di masa lalu sempat menyebut bahwa 1666 akan jauh lebih besar dan keren dibandingkan dengan Assassin’s Creed. Dikembangkan bersama dengan tim-nya di THQ Montreal, proyek ini sayangnya harus berakhir begitu muda ketika THQ mengalami masalah finansial dan bangkrut. Uniknya lagi? THQ Montreal dibeli oleh Ubisoft yang membuat Desilets kembali harus berhadapan dengan perusahaan lamanya. Sayangnya, Desilets kembali didepak dan 1666 kini jadi hak dagang milik Ubisoft. Tiga tahun tenggelam, game ini tiba-tiba mengemuka kembali.

Ubisoft tiba-tiba mendaftarkan kembali nama game
Ubisoft tiba-tiba mendaftarkan kembali nama game “1666” yang tenggelam di tahun 2013 silam.

Walaupun tak lagi bersama dengan Desilets, Ubisoft memperlihatkan ketertarikan untuk melanjutkan 1666 ini, setidaknya dari aksi yang baru mereka lakukan belum lama ini. Ubisoft tiba-tiba mendaftarkan merk dagang atas nama “1666”. Sayangnya, sama sekali tak ada informasi yang mengemuka terkait proyek yang satu ini. Ubisoft sendiri masih menolak berkomentar soal apa yang hendak mereka lakukan dengan merk dagang resmi baru yang satu ini.

Apakah kita akan melihat “1666” ini di ajang E3 2016 mendatang? Ataukah ini hanya sekedar usaha Ubisoft untuk mengamankan judul IP yang sudah mereka miliki sebelumnya? Kita tunggu saja.

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…