Co-Creator Assassin’s Creed Unjuk Gameplay 1666 Amsterdam

Reading time:
May 3, 2016

1666 Amsterdam merupakan proyek yang pernah dikerjakan oleh Patrice Désilets, co-creator dari Assassin’s Creed ketika ia masih bekerja di Ubisoft. Proyek tersebut merupakan game yang disiapkan oleh Désilets untuk menjadi Assassin’s Creed baru pada 2015 ketika ia bekerja di THQ Montreal, kemudian Ubisoft menjadi pemilik THQ, beserta semua IP, termasuk 1666 Amsterdam. Namun, Ubisoft berpikiran lain dengan Désilets, dan berakhir dengan dihentikannya pembuatan game tersebut dan Désilets dikeluarkan dari Ubisoft.

Semangat Désilets untuk membuat 1666 Amsterdam, game dengan tema mirip seperti Assassin’s Creed dan elemen sihir, ternyata tidak padam begitu saja. Ia kemudian berjuang untuk mendapatkan IP game tersebut dari Ubisoft, yang berujung pada pengadilan, dan diakhiri dengan usaha damai Ubisoft sekaligus memberikan IP tersebut ke Désilets. Saat ini, Désilets sedang mengerjakan game Ancestors: The Humankind Odyssey bersama studio yang didirikannya, Panache Digital Games. Itu sebabnya ia hanya bisa memperlihatkan cuplikan video gameplay 1666 Amsterdam dari dua tahun lalu.

Kembali ke tangan pemiliknya, co-creator Assassin's Creed memperlihatkan wujud gameplay perdana 1666 Amsterdam.
Kembali ke tangan pemiliknya, co-creator Assassin’s Creed memperlihatkan wujud gameplay perdana 1666 Amsterdam.

Video yang ditampilkan Désilets pada Reboot Development Conference di Croatia diabadikan oleh Youtuber Brandon Sheffield. Pada video tersebut, terlihat gameplay ala assassin yang menggunakan beragam cara dan elemen lingkungan, serta penggunaan sihir untuk memanipulasi binatang, seperti burung gagak, tikus, dan kucing. Tampilan game yang masih menggunakan teknologi PS3 dan Xbox 360 tersebut tampaknya akan diperbagus ke dalam teknologi saat ini, bila Désilets sudah siap untuk meneruskan IP yang didapatkannya dengan susah payah tersebut.

Source: Eurogamer

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…