Review Salt and Sanctuary: Sulit dan Adiktif!
Pengaruh franchise Dark Souls terhadap tren gaming saat ini tidak bisa dibilang kecil. Berkat keberanian franchise game tersebut, developer game kini menyadari bahwa gamer tidak takut dengan tantangan yang besar. Bahkan gamer ternyata menyambut tingkat kesulitan yang tinggi dan tidak kesal serta meninggalkan begitu saja game yang selalu membuat Game Over pemainnya. Semenjak itu, banyak game indie yang mengikuti pola Dark Souls, yaitu game dengan ancaman tingkat tinggi dan sama sekali tidak menawarkan cara untuk mempermudah permainannya. Itulah yang dibawa pula ke dalam Salt and Sanctuary.
Salt and Sanctuary bila dideskripsikan ke dalam kalimat singkat adalah Dark Souls dalam side-scrolling 2D. Tingkat kesulitan yang membuat pemainnya stress ketika bermain ada di sana, dan kompleksitas fitur yang diberikannya tidak kalah dengan game kaliber AAA. Bila Anda suka dengan konsep yang ditawarkan oleh Dark Souls tetapi tidak suka dengan presentasi visualnya yang, untuk beberapa kalangan, membuat pusing dan mata lelah, maka Salt and Sanctuary bisa jadi tepat untuk Anda.
Meskipun visualnya adalah 2D, tetapi game ini tidak sederhana dalam desain tampilannya. Sepanjang permainan, Anda dapat menemukan corak rancangan lingkungan yang begitu mengesankan, serta desain armor serta senjata yang banyak. Seperti layaknya game action RPG, Salt and Sanctuary menawarkan begitu banyak perlengkapan yang dapat Anda temui serta gunakan di dalam permainan. Rancangan musuhnya juga bervariasi. Semakin jauh ke dalam permainan, musuh yang ditemui akan semakin menyeramkan bentuknya, serta semakin demonik.
Pengendalian karakter pada Salt and Sanctuary juga patut mendapatkan pujian tersendiri. Pasalnya, game ini memberikan opsi untuk beragam gerakan seperti Dark Souls, walaupun gamenya sendiri berbentuk side-scrolling. Anda dapat dengan lincah menghindar, melakukan serangan balasan, bertahan dengan perisai, sampai menghantam musuh dari jauh dengan menggunakan sihir serta panah. Semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan keyboard dan mouse maupun controller. Namun kami sarankan untuk memainkan game ini dengan menggunakan controller, karena jauh lebih responsif untuk melakukan aksi berbasis refleks.
Dimulai Dengan Misteri
Kisah yang dibawakan oleh Salt and Sanctuary semenjak awal sudah dipenuhi misteri. Anda akan berperan sebagai salah satu prajurit yang mengawal seorang putri untuk dinikahkan dengan kerajaan tetangga. Namun di tengah perjalanan, kapal laut yang Anda gunakan diserang oleh pasukan zombie dan undead. Bermodalkan keberanian, Anda mulai bertarung untuk menemukan putri dan melindunginya. Satu per satu, rekan Anda di kapal ini bertumbangan dan hanya anda sendiri yang berhasil mencapai geladak kapal.
Namun, keberhasilan Anda ternyata hanya sementara saja. Ketika sampai di geladak kapal, Anda disambut oleh bayangan raksasa yang langsung menyerang ganas! Tidak mampu melawan bayangan yang jauh lebih superior kekuatannya, Anda tumbang. Ketika sadar, Anda berada di pantai berkabut di pulau antah berantah. Maka dimulailah petualangan Anda untuk menemukan apa yang sebenarnya terjadi dan mencari tahu lokasi putri yang harus Anda lindungi.
Kisah tersebut merupakan shock terapi untuk memperkenalkan permainan khas seri Dark Souls, yang digunakan pula pada Salt and Sanctuary. Pertarungan hampir mustahil melawan boss yang jauh lebih kuat di awal permainan, serta merasakan kematian, adalah awal yang selalu digunakan pada game sulit tersebut. Oleh karena itu, mati di dalam game ini adalah hal yang biasa, dan Anda harus terbiasa dengannya. Sebab bukan hanya boss saja yang dapat dengan mudah membunuh Anda, tetapi juga musuh biasa yang tidak disangka sebelumnya.
Narasi pada game ini berasal dari beragam dialog yang Anda lakukan dengan NPC. Beragam NPC dapat Anda temui pada game ini, dan tidak semuanya dapat dengan mudah ditemukan begitu saja. Ada pula NPC yang bersembunyi di ruangan rahasia, atau Anda perlu melalui beragam musuh yang kuat terlebih dahulu untuk sampai ke posisinya. NPC juga tidak selalu digunakan untuk menceritakan kisah di balik pulau misterius tersebut. Mereka juga dapat menawarkan petunjuk yang berguna, atau menjual sesuatu yang langka ditemui.
Review ini menggunakan testbed dari:
Dikerjakan Dengan ROCCAT Isku FX, ROCCAT Kone Pure,ROCCAT Hiro, dan ROCCAT Kave XTD Digital