Review CM Masterkeys Pro S: Kecil, Tangguh, Anggun!

Reading time:
July 18, 2016
CM Masterkey Pro S
CM Masterkey Pro S

Peripheral yang didesain khusus untuk gaming, Anda yang sudah menikmati produk yang muncul dalam beragam varian dan didukung oleh banyak produsen ini sudah pasti mengerti mengapa sebagian dari mereka dijual mahal. Terlepas dari beragam fitur yang mungkin berakhir gimmick dan tak banyak membantu aksi gaming Anda, tak bisa dipungkiri bahwa mereka menawarkan sesuatu yang tak ditawarkan oleh peripheral biasa. Desain yang diracik untuk menjadikan kenyamanan Anda sebagai prioritas, fungsi untuk meminimalisir kesalahan dan resiko, hingga sisi kosmetik disuntikkan ke dalamnya. Salah satu yang pantas untuk dilirik? Keyboard TKL terbaru dari Cooler Master – Masterkeys Pro S.

Desain dan Fitur

Sebagai keyboard mekanikal TKL, ia tentu hadir dengan bentuk yang lebih ringkas.
Sebagai keyboard mekanikal TKL, ia tentu hadir dengan bentuk yang lebih ringkas.

Kami yakin bahkan sebelum kami membicarakan lebih jauh keyboard yang satu ini, tak ada dari Anda yang tak mungkin belum pernah mendengar sepak terjang Cooler Master sebagai  salah satu produsen peripheral gaming yang bisa diandalkan. Masterkeys Pro S adalah sebuah keyboard mekanikal TKL yang tentu saja hadir dengan bentuk yang lebih ringkas dibandingkan dengan keyboard pada umumnya. Bentuk seperti ini menambahkan sedikit keunggulan sebagai perangkat dengan mobilitas lebih tinggi, apalagi jika Anda termasuk gamer yang sering berpergian. Hal ini juga didukung dengan kabel yang bisa dicabut untuk memudahkan proses penyimpanan.

Kabel yang bisa dicabut pasang.
Kabel yang bisa dicabut pasang.
Selain logo
Selain logo “Cooler Master” yang berada di tombol Windows, keyboard ini terlihat begitu standar di permukaan.

Secara kasat mata, Anda mungkin tak bisa melihat apapun yang “istimewa” dengan produk yang satu ini. Keyboard kecil dengan warna hitam elegan yang bahkan tak punya sisi kosmetik sama sekali. Tak ada logo besar, tak ada permainan kontras warna, tak ada corak yang digariskan sama sekali di atas bentuknya yang terlihat bersih. Yang akan Anda temukan hanyalah logo “Cooler Master” yang kini menggantikan logo untuk tombol Windows, dan tak lebih. Lantas, pantas dikeluhkan? Karena memang bukan itu yang jadi kekuatannya. Daya tarik Masterkeys Pro S baru akan terlihat begitu Anda menghubungkannya dengan PC dan berhadapan dengan cerahnya warna LED dan kombinasi yang bisa Anda eksekusi dengannnya.

Lantas, apa yang ditawarkan oleh keyboard yang satu ini? Berikut adalah spesifikasi lengkap yang ia usung:

  • Switch Type: Cherry MX
  • Layout: 87/88 keys Tenkeyless
  • Material: Plastic / Metal
  • Color: Black
  • LED Color: RGB
  • Polling Rate: 1000 Hz
  • Repeat Rate: 1x/2x/4x/8x
  • Response Rate: 1ms
  • MCU: 32bit ARM Cortex M3
  • On Board Memory: 512 KB
  • On-the-fly System: Macro Record and Lighting
  • Cable: Detachable Micro-USB
  • Software AP: Yes, Supports GUI Software
  • Connector Cable: USB 2.0
  • Cable Length: 1.5 Meters
  • Dimensions: 359 x 130.8 x 39mm
  • Product Weight (Without Cable): 930 g
  • Warranty: 2 years

Masterkeys Pro S, Seberapa Nyaman?

Berbeda dengan keyboard kompetitor yang pindah ke Kailh untuk harga lebih terjangkau, Masterkey Pro S tetap menggunakan Cherry MX.
Berbeda dengan keyboard kompetitor yang pindah ke Kailh untuk harga lebih terjangkau, Masterkey Pro S tetap menggunakan Cherry MX.

Terlepas dari status mereka sebagai keyboard “mekanikal”, switch di dalamnya berbeda. Salah satu yang paling populer saat ini adalah switch buatan Tiongkok – Kailh yang bisa menawarkan sensasi yang serupa dengan harga yang lebih terjangkau, namun selalu dicurigai tak didukung dengan daya tahan yang sama. Sementara produsen yang lain mulai mengembangkan switch mereka “sendiri” yang diberi label beragam nama dan kemudian dijual sebagai sebuah produk eksklusif. Yang menarik? Cooler Master tak jatuh pada tren yang sama dengan Masterkeys Pro S ini. Ia tetap menjadikan pabrikan ternama – Cherry MX sebagai basis switch. Masterkeys Pro S sendiri diperkuat dengan switch brown dengan feedback yang pantas untuk diacungi jempol.

Versi Pro S ini menggunakan switch brown yang super nyaman.
Versi Pro S ini menggunakan switch brown yang super nyaman.
Walaupun bentuknya lebih kecil, namun ukuran dan jarak tiap tuts akan membuat Anda merasa tetap nyaman.
Walaupun bentuknya lebih kecil, namun ukuran dan jarak tiap tuts akan membuat jari Anda bergerak cepat dan bebas sejak pertama kali menggunakannya.

Sebagai sebuah keyboard mekanikal dan semua fungsi yang ia tawarkan, tak ada yang bisa dikeluhkan dari Masterkeys Pro S ini. Dengan Cherry Brown sebagai switch utama dan fitur anti-ghosting yang ia tawarkan, aksi jari Anda yang cepat, baik untuk aktivitas gaming atau untuk sesuatu yang lebih produktif akan terfasilitasi dengan sangat baik. Walaupun tak menawarkan palm rest, ukuran tuts dan jarak yang proporsional akan membuat jari Anda bisa menari dengan optimal sejak Anda mengeluarkannya dari kotak. Secara garis besar, performa dan kenyamanan yang ditawarkan oleh Masterkeys Pro S memenuhui fungsinya sebagai sebuah keyboard gaming, tanpa ada keluhan sama sekali.

Ia mengusung fitur macro on-the-fly. Untungnya, instruksi untuk mengaksesnya yang cukup kompleks dijelaskan dengan sangat baik oleh video resmi Cooler Master sendiri.
Ia mengusung fitur macro on-the-fly. Untungnya, instruksi untuk mengaksesnya yang cukup kompleks dijelaskan dengan sangat baik oleh video resmi Cooler Master sendiri.

Satu yang menarik adalah beragam fungsi yang bisa Anda picu secara langsung, tanpa menggunakan perangkat lunak sama sekali. Sebagai contoh? Fitur makro-nya, misalnya. Minim key karena konsep TKL yang ia usung tak lantas membuat keyboard ini tak bisa memenuhi kebutuhan spesifik yang satu ini. Walaupun cukup kompleks untuk diakses, apalagi dengan kombinasi tombol yang harus Anda lakukan, Cooler Master untungnya menawarkan satu video tutorial yang sangat jelas untuk membantu Anda menguasai produk yang satu ini. Via video yang dirilis di Youtube ini jugalah, kami juga belajar soal akses fungsi makro dan LED on-the-fly yang satu ini. Butuh pembiasaan, tentu saja.

Jarak antar tuts yang cukup besar rentan menjadi
Jarak antar tuts yang cukup besar rentan menjadi “jurang” kotoran, apalagi jika Anda termasuk gamer yang tak higienis.
Kabel kaku seperti mau tak mau akan tertekuk jika PC Anda berada di sebelah kanan.
Kabel kaku seperti mau tak mau akan tertekuk jika PC Anda berada di sebelah kanan.

Dua hal yang pantas untuk jadi catatan bagi kami hanyalah bentuk kabel dan juga celah yang ada di Masterkeys Pro S ini. Ia memang mengusung kabel USB yang dicabut pasang, namun sifatnya yang kaku membuatnya cukup mengkhawatirkan digunakan di konfigurasi PC tertentu. Apa pasal? Dengan ujung kaku kabel yang mengarah ke kiri, desain seperti ini tak akan bermasalah jika tata letak PC Anda memang berada di sana. Namun jika seperti kami yang PC-nya berada di sebelah kanan keyboard, hal ini membuat ujung kabel ini mau tak mau, harus tertekuk selama proses penggunaan. Keluhan lain yang jelas terlihat juga celah antara keyboard yang cukup besar untuk dimasuki oleh kotoran, apalagi jika Anda termasuk gamer yang tak terlalu higienis.

Memenuhi fungsinya sebagai sebuah produk gaming, tak ada yang bisa dikeluhkan dari produk yang satu ini.
Memenuhi fungsinya sebagai sebuah produk gaming, tak ada yang bisa dikeluhkan dari produk yang satu ini.

Lantas, bagiamana performanya ketika gaming? Sama seperti yang kami bahas sebelumnya, tak ada keluhan sama sekali.Sudah lama kami gunakan sejak keyboard ini tiba di kantor untuk kepentingan review, ia kami jadikan andalan untuk review beberapa game PC dan tentu saja, untuk kesenangan pribadi. Dua buah game terakhir yang kami jajal dengannya? Game platformer misterius – INSIDE dan tentu saja, DOTA 2. Dengan daya tarik yang begitu bertolak belakang, dimana satunya butuh respon cepat dan presisi sementara yang lainnya bisa dimainkan dengan cukup santai, Masterkeys Pro S memfasilitasi kedua game tersebut tanpa masalah sama sekali. Walaupun kami sendiri tak menggunakan fungsi makro yang ia tawarkan, namun feedback-nya  saja sudah cukup untuk memberikan jaminan pengalaman gaming yang optimal.

Pages: 1 2
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…
March 19, 2024 - 0

Review Unicorn Overlord: Kuda, Tahta, Wanita!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Unicorn Overlord ini? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…