Review Attack on Titan: Dibangun untuk Fans!
Repetitif

Namun seperti yang bisa Anda prediksi, Attack on Titan juga harus berhadapan dengan satu masalah yang tampaknya sulit untuk dipisahkan dari kata Omega Force itu sendiri – repetitif. Di satu atau dua jam awal, Anda mungkin masih terpesona dengan apa yang ia tawarkan dari sisi gameplay. Namun ketika Anda sudah menemukan ritme untuk memanfaatkan 3DMG dengan optimal dan Anda sudah menggunakan senjata yang punya damage lebih besar, mereka menjadi sangat mudah dibunuh. Berita buruknya adalah game ini hadir tanpa variasi gameplay yang cukup untuk membuat perhatian Anda dialihkan.
Sebagian besar misi akan berakhir seperti ini. Anda akan masuk ke dalam satu area tertentu dengan beberapa Titan di sana-sini. Anda akan mendapatkan brief singkat apa misi utama Anda, dari mungkin membunuh Titan Abnormal lebih besar atau sekedar melindungi satu objek / orang tertentu hingga batas waktu yang ada. Di tengah misi utama tersebut, Anda akan bertemu dengan tanda seru berwarna hijau yang muncul di sana-sini, yang berakhir dengan permintaan untuk “membersihkan” Titan yang menyerang di sekitar. Jika berhasil, Anda akan mendapatkan anggota tim dan juga pasukan Resupply untuk mengisi item Anda kembali. Begitu terus-menerus hingga akhir permainan. Menarik di awal, namun semakin lama, semakin membosankan.


Satu variasi yang membuat game ini menarik hanyalah ketika Anda mengendalikan Eren sebagai Titan. Bahkan misi tambahan yang disertakan untuk memungkinkan Anda menaikkan level karakter untuk ekstra skill dan uang juga berakhir sama membosankannya. Walaupun punya banyak “taman bermain”, dari hutan hingga tebing-tebing yang ada, misi sampingan seperti ini juga berakhir meminta Anda untuk menghabisi sebuah Titan raksasa di akhir atau hanya bergerak menuju titik tertentu saja. Koei Tecmo dan Omega Force sepertinya lupa menyuntikkan alternatif konten yang menarik di game yang satu ini.
Namun di sisi lain, hasil akhir seperti ini bisa dimengerti. Mengapa? Karena ini bukanlah game yang menjadikan cerita atau emosi karakter sebagai nilai jual utama. Seperti namanya, ini game yang meminta Anda menyerang Titan bertubi-tubi, membersihkan mereka, dan kemudian menikmati sensasi singkat menjadi seorang hero. Sejujurnya, melalui proses berpikir yang ada, kami sendiri juga tidak punya alternatif solusi untuk mebuat game ini lebih bervariasi dan menarik, apalagi jika ia hanya mengacu pada cerita di Season 1 versi animenya saja. Ini adalah cita rasa Attack on Titan yang otentik, dan se-otentik animenya, Anda akan diminta untuk berhadapan dan membunuh para Titan yang jumlahnya begitu banyak, itu saja.
Kesimpulan

Jadi apa yang bisa disimpulkan dari Attack on Titan: Wings of Freedom ini? Semuanya akan kembali pada posisi Anda sebelumnya Anda mencicipinya, apakah Anda termasuk orang yang sudah familiar dengan franchise ini atau tidak. Untuk Anda yang tak familiar, daya tariknya memang tak kuat dan istimewa. Namun untuk Anda yang jatuh hati dengan seri anime / manganya, jelas usaha Omega Force dan Koei Tecmo untuk menawarkan kepada Anda sebuah cita rasa game Attack on Titan yang memang otentik. Sensasi bermanuver dengan 3DMG dieksekusi dengan manis lewat mode eksplorasi dan bertarung yang diposisikan berbeda, tiap karakter punya kekuatan yang berbeda, dramatisasi yang dekat dengan versi anime, dan usaha menundukkan para Titan yang intens di jam-jam awal permainan. Namun jika Anda membuang koneksi tersebut dan melihatnya semata-mata sebagai sebuah game action, ia memang terlalu “biasa”.
Selain beberapa keluhan kami di atas, terutama dari konten yang repetitif, game ini bisa dibilang terlalu mudah. Ada banyak elemen yang sebenarnya hendak mereka tawarkan seperti sistem material atau crafting, misalnya. Namun alih-alih meminta Anda untuk mengulang misi atau menyelesaikannya dengan cara berbeda untuk mendapatkan satu material penting tertentu, semuanya didapatkan secara acak dan seringkali berakhir terpenuhi tanpa Anda sadari. Scaling kesulitan musuh juga tak sebanding dengan kekuatan upgrade senjata Anda, yang dengan mudahnya bisa mulai menghabisi para Titan sekali tebas dengan momentum tepat di tengah permainan.
Lantas, apakah ia pantas untuk dilirik? Kami sendiri lebih merekomendasikan Anda untuk menunggu di tingkat harga yang lebih murah. Tak ada keharusan atau sesuatu yang begitu istimewanya hingga Anda harus menikmati game ini secepat mungkin, baik jika Anda termasuk gamer yang mencintai seri anime/manga-nya atau jika Anda sama sekali tak familiar dengannya.
Kelebihan

- Pendekatan Visual
- Scene anime yang direka ulang dengan baik
- Soundtrack yang tetap memesona
- Sistem manuver yang keren
- Bertarung sebagai Eren Titan
Kekurangan

- Mudah terasa repetitif
- Side mission tak kreatif
- Scaling tingkat kesulitan yang kacau
- Sistem material dan crafting yang tak terasa signifikan
- Sistem kunci dan kamera berantakan ketika berhadapan dengan banyak Titan sekaligus
Cocok untuk gamer: yang menyukai anime/manga Attack on Titan
Tidak cocok untuk gamer: gampang bosan, tak terlalu familiar dengan seri Attack on Titan












