Desainer Suara Inside Gunakan Tengkorak Manusia

Reading time:
October 6, 2016
Inside Jagatplay (1)

Lahir dari tangan developer sama yang meracik Limbo, tak pernah ada keraguan bahwa Playdead akan berhasil mencapai halm yang sama luar biasanya dengan game terbaru mereka – Inside. Fantastis dari sisi animasi, visual yang mencekam, atmosfer yang terbangun manis, dan cerita penuh misteri yang hingga sampai saat ini belum punya jawaban pasti, Inside menjadi salah satu kandidat game platformer terbaik di tahun 2016 ini. Ada satu hal yang mungkin membuat game ini memesona, namun tak jadi elemen yang kita perhatikan dengan jelas. Benar sekali, kita tengah membicarakan tata suara yang ada. Percaya atau tidak, beberapa bagian musiknya direkam dengan menggunakan tengkorak manusia.

Informasi inilah yang dibagi oleh Martin Stig Andersen – sang composer dan sound designer untuk Inside kepada Gamasutra. Untuk memenuhi ambisi besarnya demi menciptakan suara seakan mereka muncul dari dalam kepala Anda sendiri, ia memutuskan untuk menggunakan tengkorak manusia dan bereksperimen dengannya. Karena ia tahu bahwa suara yang muncul di dalam kepala kita selama ini adalah sesuatun yang unik dan berbeda. Lebih lembut, tetapi juga lebih penuh di saat yang sama. Suara sama yang seperti Anda dapatkan ketika Anda bernanyi dengan menutup telinga Anda sendiri.

Untuk menghasilkan suara yang terasa unik dan original, desainer suara Inside menggunakan tengkorak manusia.
Untuk menghasilkan suara yang terasa unik dan original, desainer suara Inside menggunakan tengkorak manusia.

Namun tentu saja, ia tak langsung menyalin hasil suara tersebut mentah-mentah langsung ke dalam Inside. Lewat beberapa proses post-processing, ia berhasil mencapai apa yang ia inginkan. Dari sebuah musik biasa berakhir dengan musik yang sedikit menyeramkan dan “dingin” di saat yang sama. Sayangnya, suara dan getaran yang dihasilkan tersebut membuat semua gigi dari tengkorak yang ia gunakan berakhir lepas. Gigi sendiri memainkan peran penting menurut Andersen, karena ia menghasilkan getaran dalam suara yang membuat kita tak nyaman, tetapi juga terasa begitu familiar.

Andersen menyebut bahwa ia selalu berusaha untuk mencari sebuah suara yang original dan berbeda untuk setiap proyek yang ia kerjakan, dan tengkorak sepertinya elemen yang pas untuk game seperti Inside ini. Berapa banyak dari Anda yang sudah memainkan Inside dan jatuh hati dengan suaranya?

Source: Gamasutra

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…