Preview Watch Dogs 2: Lebih Baik dari Seri Pertama!

Reading time:
November 16, 2016
watch-dogs-2-part-1-jagatplay-24

Sebuah potensi yang tak maksimal, ini mungkin kalimat yang bisa digunakan untuk menjelaskan seri pertama Watch Dogs. Di luar kontroversi soal tuduhan downgrade visual yang sempat menemani bulan-bulan pertama rilis yang ada, ia mengeksekusi kemampuan hacking Aiden Pearce di kala itu sekedar sebagai “senjata” dalam format yang berbeda. Sensasi gameplay menjadi tak banyak berbeda dengan sebagian besar game open-world Ubisoft yang lain terutama karena formula dan sistem gameplay yang sudah begitu familiar untuk semua produk mereka dengan pendekatan genre yang sama. Oleh karena itu, ada sedikit rasa was-was ketika mendengar bahwa sebuah seri sekuel tengah dipersiapkan. Satu yang menarik? Ubisoft sepertinya berusaha untuk membelokkan identitas franchise ini sendiri.

Kesan Pertama

Kesan inilah yang kami dapatkan. Ketika perjalanan Aiden Pearce sebagai seorang hacker terlihat begitu “kelam” dan super serius, Watch Dogs 2 dibangun dengan satu pendekatan unik – menghadirkan cita rasa yang lebih “muda”. Bahwa game soal hacking ini difokuskan dengan karakter yang justru terlihat bersenang-senang melakukannya, punya referensi banyak hal terkait pop culture yang lain, dan bahkan tak ragu untuk menertawakan dirinya sendiri. Sejauh kami mencicipinya, ini jadi pendekatan tema yang cukup menyegarkan. Apalagi sang karakter utama – Marcus kini juga dipersenjatai dengan teknologi yang lebih baik.

Namun pendekatan yang pantas untuk diacungi jempol adalah keberanian Ubisoft untuk membuang secara total sistem “menara” yang selama ini terikat dengan game-game open-world mereka. Bagi Anda yang tak familiar, sistem menara yang pertama kali mengakar di seri Assassin’s Creed biasanya akan meminta Anda untuk menundukkan satu tempat atau menara tertentu untuk membuka misi sampingan lainnya. Untuk mendukung progress cerita, Watch Dogs 2 kini menggantinya dengan sistem Follower yang secara mengejutkan, punya banyak variasi untuk direkrut. Misi utama dan misi sampingan ditawarkan dalam sebuah kota yang ukurannya tak terlalu besar, namun kaya konten di dalamnya. Setidaknya San Fransisco terlihat punya identitas.

Gerakan parkour satu tombol ala Assassin’s Creed dengan serangan melee dan ragam teknologi yang bisa Anda lempar memang memungkinkan game ini diselesaikan secara stealth saja. Namun sejauh kami memainkannya, sepertinya tak ada reward khusus yang bisa Anda panen jika Anda merepotkan diri sendiri dnegan gaya permainan seperti ini. Sementara di sisi lain, mengangkat senjata dan memborbardir setiap musuh yang Anda temui dengan peluru tajam membuat proses banyak misi menjadi lebih sederhana. Walaupun ada ancaman bahwa Anda akan berakhir menjadi target serang anggota tim tertentu seperti polisi ataupun gang selepas misi, yang terasa seperti konsekuensi yang sepadan.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat kami masih belum menyentuh mode mutliplayer-nya sama sekali, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan sedikit gambaran soal apa itu Watch Dogs 2. It’s better than the first one, that’s for sure..

Klik Gambar untuk Memperbesar!

watch-dogs-2-part-1-jagatplay-12 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-21 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-23 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-26 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-36 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-69 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-83 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-96 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-108 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-115 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-144 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-145 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-154 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-155 watch-dogs-2-part-1-jagatplay-165
Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…