JagatPlay: Game of the Year 2016

Reading time:
December 31, 2016

Hardware of the Year: Playstation VR

playstation-vr-jagatplay-40-1-600x336

Virtual Reality adalah masa depan industri game, sebuah fakta yang tak terbantahkan. Setelah sempat digoda dengan begitu banyak informasi yang beredar selama 1-2 tahun terakhir ini, VR akhirnya tersedia untuk pasar industri game lewat beberapa produk komersial yang tersedia – HTC Vive, Oculus Rift, dan yang didesain khusus untuk pasar konsol – Playstation VR. Fakta bahwa ia didesain dengan arsitektur yang mampu memeras kemampuan Playstation 4 yang notabene berada jauh di bawah PC saat ini dan memungkinkan game-game VR dengan tak hanya kualitas visual keren tetapi juga framerate yang nyaman adalah sebuah pencapaian tersendiri. Didukung dengan rilis game solid, termasuk Batman Arkham VR yang luar biasa, Playstation VR membawa teknologi yang selama ini masuk dalam kategori “mahal” ke dalam pasar yang lebih mainstream, apalagi untuk pasar Indonesia dimana headset untuk kompetitor kini ditawarkan di kisaran harga belasan juta Rupiah, lebih mahal daripada kombinasi Playstation 4 dan PSVR itu sendiri.

Best Sports: Dead or Alive Xtreme 3

Dead or Alive Xtreme 3 Playstation 4 (26)

Menentukan game olahraga terbaik untuk tahun 2016 ini memang cukup sulit, apalagi JagatPlay sendiri tak menjadikan genre tersebut sebagai fokus review. Namun di antara semua olahraga yang kami cicipi, terlepas apakah kami berakhir menulis reviewnya atau tidak, pilihan kami sepertinya jatuh pada game racikan Koei Tecmo yang satu ini. Memasukkan Dead or Alive Xtreme 3 ke dalam genre sports mungkin sesuatu yang aneh, namun di luar semua desain sensual dan pakaian renang para karakter wanita Dead or Alive yang menjadi fokus utamanya,  ia dibangun di atas dasar game olahraga yang cukup solid – yakni, voli pantai. Sebagai salah satu olahraga yang jarang mendapatkan fokus perhatian saat ini, sensasi arcade yang sederhana dan flow pertempuran yang kompetitif membuatnya menjadi salah satu yang membuat kami jatuh hati dengan game yang satu ini. Bayangkan betapa manisnya proyek ini berakhir ketika voli pantai solid ini dimainkan oleh Honoka dengan pakaian renangnya yang fantastis.

Best Fighting: Street Fighter V

street-fighter-v-jagatplay-part-1-25-600x338

Terlepas dari kekurangan yang ada, terutama dari sisi konten, Street Fighter V tetap pantas digadang sebagai game fighting terbaik di industri game, setidaknya untuk tahun 2016 ini. Karena jika menilik hanya dari sisi gameplay yang ia tawarkan, ia berakhir sebagai sebuah game fighting solid dengan proses balancing yang cukup mumpuni untuk karakter terbatas yang ia usung. Tak hanya itu saja, mereka juga mengembangkan sebuah sistem yang inovatif lewat beragam gerakan “V” yang diusung, membuatnya tetap terasa familiar untuk gamer yang sudah mengenal Street Fighter untuk waktu lama, tetapi juga menawarkan kepada mereka sesuatu yang butuh dipelajari lebih dalam untuk dikuasai. Capcom memang mulai berbenah untuk terus menyempurnakannya dengan lebih banyak konten dan balancing, memperkuat komitmen mereka untuk menjadikan Street Fighter V sebagai ujung tombak e-Sports mereka secepat mungkin.

Best Male Character: Nathan Drake

Uncharted 4 jagatplay PART 1 (50)

Membangun seorang karakter ikonik yang karakter, visual, hingga suaranya menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup gamer memang bukan pekerjaan mudah. Namun hal ini berhasil dilakukan Naughty Dog dengan sosok penjelajah “gila” dengan keberuntungan besar mereka di Uncharted – Nathan Drake. Seolah terpengaruh pada apa yang mereka lakukan di The Last of Us, keputusan Naughty Dog untuk menjadikan Uncharted 4 sebagai sebuah kisah yang lebih personal untuk Drake memang pantas untuk diacungi jempol. Lewat seri ini, kita bisa mengenal sosok Drake dengan cahaya yang baru, dari sekedar masa kecil dan pengaruhnya pada kepribadian dan aksinya saat ini, hingga bagaimana ia kini hadir dengan penuh keraguan dan terus berhadapan dengan kesulitan untuk mengambil keputusan soal mana yang lebih penting – keluarga atau cinta? Kompleksitas yang mereka bawa ke karakter Nathan Drake, apalagi di akhir cerita yang ada, membuatnya tak lagi sekedar sebuah petualang dengan topeng karakter pria yang tangguh. Di balik semua bekas luka perkelahian dan tembak tersebut, seorang pria yang juga harus bertarung dengan dilema berdiri di sana.

Pages: 1 2 3 4 5 6
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…