Naughty Dog: The Last of Us Part II Soal Kebencian
Sebuah kejutan yang disambut dengan begitu baik, kalimat ini sepertinya pantas untuk menggambarkan pengumuman The Last of Us Part II dari Naughty Dog di Playstation Experience 2016 kemarin. Ada beberapa gamer, termasuk kami, yang melihat seri pertamanya sudah ditutup dengan ending yang tak lagi bisa lebih baik. Ada sedikit kekhawatiran bahwa seri sekuel ini akan mencederai hal tersebut, namun ada ketertarikan juga untuk segera mencicipinya. Naughty Dog memang mengkonfirmasikan bahwa proses pengembangan masih berada di tahap awal, namun bukan berarti, mereka tak punya detail apapun untuk dibagi.
Dalam diskusi panel terpisah untuk The Last of Us Part II itu sendiri, Neil Druckmann – sang penanggung jawab seri ini memberikan sedikit gambaran soal apa yang bisa kita antisipasi dari seri ini. Memainkan Ellie yang kini sudah berusia 19 tahun, Druckmann menyebut bahwa atmosfernya sendiri akan berbeda dengan seri pertama. Di seri pertama, The Last of Us berpusat pada rasa sayang antara dua karakter yang baru saling mengenal. Tetapi di seri kedua ini, yang sebaliknya akan terjadi. The Last of Us Part II akan berpusat pada rasa kebencian yang mendalam. Usaha untuk bertahan di sebuah dunia post-apocalyptic yang kacau akhirnya memperlihatkan pengaruhnya pada sosok Ellie.
Satu yang menarik, adalah spekulasi fans yang muncul dari teaser pendek yang dirilis kemarin. Dengan sosok Joel yang terlihat berjalan dari tempat penuh cahaya dan dendam Ellie yang sepertinya begitu membara, spekulasi skenario bahwa Joel sudah tewas dan muncul sekedar sebagai “kompas moral” bayangan Ellie pun muncul. Naughty Dog sendiri masih belum memberikan komentar apapun terkait teori cerita yang satu ini.
The Last of Us Part II sendiri masih belum punya tanggal rilis sama sekali saat ini, selain kepastian ia akan meluncur secara eksklusif untuk Playstation 4. Oh Ellie..
Source: Kotaku