Semua Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Nintendo Switch!
Nintendo akhirnya siap untuk beralih generasi. Namun tak seperti Sony dan Microsoft yang mengandalkan sekedar kemampuan mentah sebagai kekuatan utama, Nintendo tetap mempertahankan jati dirinya sebagai salah satu produsen konsol yang menjadikan kreativitas sebagai prioritas. Di akhir tahun 2016 kemarin, mereka akhirnya memperkenalkan Nintendo Switch kepada publik lewat sebuah teaser pendek yang menggoda. Rumor soal Switch sebagai produk hybrid antara konsol dan handheld terkonfirmasi dengan sedikit fitur multiplayer offline dan online yang juga diperlihatkan di sana. Namun, ia masih menyisakan banyak misteri. Seperti yang sempat dijanjikan Nintendo sebelumnya, via presentasi resmi mereka, beberapa detail esensial mengemuka. Inilah, Nintendo Switch.
The Console
Jadi, mana bagian dari Nintendo Switch yang bisa disebut sebagai “si konsol”? Tak konvensional seperti Playstation 4 dan Xbox One, konsol utama Nintendo Switch adalah kotak dengan layar seperti yang bisa Anda lihat di gambar di atas. Ia merupakan otak yang akan menangani semua game yang Anda suntikkan di dalamnya. Tak sekedar otak, ia juga sudah didukung dengan layar sentuh pula, beresolusi 1280×720 dengan Nvidia Tegra sebagai basis. Sebagai sebuah konsol hybrid yang bisa Anda bawa kemana saja, Nintendo Switch akan punya tiga mode utama:
TV Mode: Dimana ia berfungsi seperti halnya konsol konvensional. Anda tinggal meletakkan Nintendo Switch ke dalam docking yang diperkuat dengan port HDMI untuk gaming layar besar.
TableTop Mode: Mengubah fungsi Nintendo Switch sebagai layar televisi itu sendiri. Menggunakan kontroler Joy-Con yang bisa dipisah menjadi dua kontroler untuk multiplayer gaming dimana saja.
Handheld Mode: Seperti namanya, mode ini menjadikan Nintendo Switch sebagai sebuah handheld. Anda hanya tinggal menghubungkan Joy-Con dengan Nintendo Switch dan langsung membawanya kemanapun Anda inginkan.
Pertanyaan terbesarnya tentu saja satu, bagaimana dengan daya tahan baterai pada saat berada di mode handheld? Nintendo sendiri menyebut bahwa ketahanan baterai ini akan bervariasi tergantung game yang Anda cicipi. Namun mereka memprediksikan antara 2,5 jam – 6,5 jam. Proses charge tak hanya bisa dilakukan dengan adapter saja, tetapi juga slot USB-C yang juga disediakan. Sementara untuk storage, Switch akan memuat internal storage – 32 GB yang sebagian akan digunakan untuk sistem operasi. Tapi user akan bisa memperbesar kapasitas tersebut dengan kartu memori microSDXC atau microSDHC.
Setiap paket penjualan akan memuat: Nintendo Switch, Kontroler Joy-Con kiri dan kanan, Joy-Con Wrist Wraps, Joy-Con Grip, Nintendo Switch Dock, HDMI Cable, dan Nintendo Switch AC Adapter.
Mengikuti apa yang dilakukan Playstation 4 dan Xbox One, Nintendo Switch juga dipastikan sudah mendukung fitur Capturing / Screenshot, yang kemudian bisa Anda bagi langsung ke ragam situs sosial media yang ada. Untuk saat ini masih hanya gambar, namun Nintendo menjanjikan kemampuan untuk menangkap video juga di masa depan.
The Controller
Nintendo resmi menyebut kontroler Nintendo Switch sebagai Joy-Con. Tapi tak seperti cara kerja kontroler untuk konsol konvesional, Joy-Con didesain secara cerdas untuk memenuhi fungsi Switch sebagai produk hybrid konsol dan handheld di satu tempat yang sama. Joy-Con sendiri merupakan kontroler kecil yang bisa disematkan atau dilepaskan sesuai dengan kebutuhan Anda.
Jika sedang berada di dalam TV Mode / mode gaming konvensional, anda bisa menyematkan Joy-Con kiri dan kanan Anda ke Joy-Con Grip yang juga sudah dimasukkan dalam paket penjualan untuk fungsi kontroler yang mungkin familiar untuk Anda. Ketika masuk ke dalam TableTop Mode, setiap sisi Joy-Con ini bisa berfungsi sebagai kontroler terpisah, yang bahkan memiliki tombol trigger mereka sendiri-sendiri. Nintendo mengklaim bahwa terlepas dari ukurannya yang terlihat kecil, ia akan terasa pas dan nyaman di tangan Anda. Dan ketika masuk ke dalam mode Handheld, Anda bisa memasangkan Joy-Con langsung ke Nintendo Switch untuk fungsi gaming portable.
Yang menariknya lagi? Joy-Con bukan sekedar kontroler dengan sekedar tombol saja. Nintendo juga menyuntikkan fungsi motion sensor, IR Sensor, dan juga HD Rumble ke dalamnya. Dengan disematkannya gyro dan accelerometer, Joy-Con bisa membaca gerak Anda, membuatnya berfungsi tak ubahnya kontroler Wii di masa lalu dengan bentuk yang lebih compact.
IR Sensor dihadirkan di bagian depan tiap Joy-Con untuk membantu mengukur jarak dan juga membaca detail tangan, fungsi yang dipercaya bisa digunakan secara kreatif untuk mengembangkan game yang belum pernah Anda lihat sebelumnya. Sementara HD Rumble diklaim sebagai teknologi getar kontroler yang lebih futuristik. Dengan akurasi getaran yang lebih mampu merepresentasikan satu kondisi tertentu, HD Rumble dipercaya bisa menghadirkan sensasi gaming lebih imersif.
Nintendo juga akan menjual lebih banyak varian Joy-Con di masa depan yang akan berbeda dari sisi kosmetik. Versi beda warna akan tersedia untuk bundle Switch di saat rilis nanti. Dan tentu saja, Joy-Con sudah didesain untuk bisa membaca Amiibo, yang sepertinya akan tetap jadi salah satu produk andalan Nintendo selain Switch.