SEGA Ambil Alih Mantan Studio Crytek

Reading time:
March 7, 2017
crytek black sea

Dari sebuah developer dengan sepak terjang luar biasa yang terus ditunggu, menjadi sebuah nama yang nyaris tinggal sejarah. Sedikit menyedihkan dan mengecewakan memang melihat developer yang sempat dipuja-puji karena kualitas visualisasinya yang mumpuni – Crytek harus melewati perjuangan yang satu ini. Beberapa game yang terhitung gagal di pasaran, pesona CryEngine yang tak lagi sepopuler dulu di persaingan engine generasi ini, dan ketidakmampuan untuk beradaptasi dengan keinginan gamer tersebut akhirnya mulai memperlihatkan konsekuensi yang fatal. Beberapa studio berakhir ditutup. Berita baiknya? Salah satu yang menjadi korban darinya berhasil “diselamatkan” oleh SEGA.

SEGA Eropa secara resmi mengumumkan telah berhasil mengambil alih dan merekrut Crytek Black Sea, salah satu studio yang ditutup Crytek di akhir tahun 2016 yang lalu. Tenaga kerja berjumlah tak lebih 60 orang ini akan membantu developer game strategi ternama – Creative Assembly yang terkenal lewat game seperti Total War, Alien: Isolation, dan juga yang terbaru, Halo Wars 2. SEGA menamai studio ini sebagai “Creative Assembly Sofia” yang kini berbasis di Bulgaria. Pengambilalihan ini juga membuat jumlah pegawai Creative Assembly saat ini berada di angka lebih dari 500 orang.

SEGA Eropa mengambil alih Crytek Black Sea yang ditutup akhir tahun lalu, menjadikan mereka sebagai karyawan baru untuk Creative Assembly.
SEGA Eropa mengambil alih Crytek Black Sea yang ditutup akhir tahun lalu, menjadikan mereka sebagai karyawan baru untuk Creative Assembly.

Masih belum jelas game pertama apa yang akan dikerjakan oleh Creative Assembly Sofia ini. Sementara mantan “majikan” mereka sebelumnya – Crytek saat ini masih berkutat dengan proses restrukturisasi yang masih belum jelas hasilnya. Welcome back!

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…