Review NieR – Automata: Lebih dari Yang Terlihat!
Visual yang Tak Jadi Prioritas

Berbeda dengan kebanyakan game rilis terbaru yang menjadikan visual sebagai prioritas, NieR: Automata tak bisa dibilang memesona di bagian yang satu ini, setidaknya dari versi Playstation 4 yang kami jajal. Tentu saja bukan sekedar masalah teknis dari janji gameplay 60fps yang masih sulit dipenuhi di platform Sony yang non-pro yang satu ini, tetapi juga presentasi yang mereka unjuk dari sisi estetika itu sendiri. Dunia post-apocalyptic dari NieR: Automata bukanlah dunia ala Horizon Zero Dawn yang kaya akan vegetasi dengan kehidupan alam liar yang kentara dengannya. Ini adalah sebuah dunia yang terhitung “kering” dengan mesin berbentuk serupa satu sama lain yang menghuni untuk Anda bunuh. Ini adalah sebuah dunia post-apocalyptic yang dari awal memberikan satu kesan yang jelas, sebuah dunia penuh keputusasaan.


Menyebut NieR: Automata sebagai sebuah game open-world bisa dibilang agak sedikit keliru. Bahwa dunia luas yang ia tawarkan sejak awal tak lebih dari sekedar “jalan” untuk bergerak dari titik yang satu ke titik yang lainnya, dengan ekstra misi sampingan di dalamnya. Aktivitas yang bisa Anda lakukan di dalamnya terhitung minim. Anda hanya bisa sekedar memancing untuk mendapatkan ekstra item unik hingga mengendarai binatang liar yang ada untuk mempercepat sisi mobilitas Anda. Sisanya? Ia hanya menjadi tempat “mangkal” para karakter NPC yang akan memberikan Anda quest atau sekedar mesin-mesin yang harus Anda bunuh untuk merangkumnya. Secara garis besar? Terlepas dari desain yang cukup bervariasi, dari padang rumput, reruntuhan peradaban masa lalu, padang pasir, hingga hutan, dia bukanlah dunia terbuka yang menarik untuk dijelajahi.


Namun semua hal tersebut seolah terobati dengan desain karakter NieR yang pantas untuk diacungi jempol, terutama untuk karakter utama yang ada, dari 2B, 9S, dan A2 hingga ragam karakter pendukung yang Anda temukan di Bunker. Bahkan daya tarik yang sama juga berhasil mereka tawarkan dari desain boss yang Anda hadapi, yang bertolak belakang dengan desain musuh mesin biasa yang terasa monoton. Tiap boss yang Anda hadapi punya karakteristik unit dan kuatnya sendiri, memperkuat bahwa para mesin yang jadi musuh Anda di sini bukanlah sebuah dunia yang tak tumbuh sama sekali. Para mesin ini, seperti halnya Anda – Android, adalah sesuatu yang merepresentasikan sisi kemanusiaan dengan cara yang unik dan aneh. Mereka juga menawarkan scene pertarungan yang menarik pula, setidaknya di beberapa titik. Kami sendiri cukup kecewa bahwa beberapa pertarungan melawan mesin-mesin ini, terutama yang berukuran masif, seringkali diselesaikan dalam format scripted. Padahal seperti halnya Metal Gear Rising atau Bayonetta 2, kami berharap kesempatan untuk bertarung secara lugas dengan menggunakan skill Anda dan bukan sekedar disesuaikan dari sisi cerita.


Maka dari sisi presentasi, tak ada banyak hal yang bisa dipuji dari NieR: Automata selain desain para Android, karakter, dan boss mesin yang Anda hadapi. Sementara dari sisi lainnya, seperti dunia atau musuh-musuh mesin yang harus Anda bunuh, ia berakhir datar. Tak menarik? Mungkin. Tetapi untuk alasan yang tak jelas, terutama dari sisi desain dunia post-apocalypic-nya, ia justru membangun sebuah atmosfer tanpa harapan yang berakhir, menurut kami, pantas untuk tema usung yang hendak ditawarkan oleh NieR: Automata itu sendiri.
It’s Platinum!

Anda yang sudah sempat mengikuti sepak terjang game-game action Platinum, sepertinya sudah mengerti jelas sepak terjang developer yang pantas menyandang predikat sebagai salah satu peracik game action terbaik di industri game yang satu ini. Game-game mereka selalu mendukung gaya permainan yang cepat, presisi, dengan sistem menghindar yang jika dieksekusi di timing yang tepat, akan menghasilkan satu efek tertentu yang bisa Anda eksploitasi untuk keuntungan strategis di pertempuran. Hal yang sama juga terjadi di NieR: Automata kali ini.
2B sendiri akan dipersenjatai dengan dua jenis senjata yang bisa ia gunakan secara terpisah, atau bisa digunakan untuk satu serangan kombinasi dengan damage yang lebih efektif. Terbagi atas serangan “Normal” dan “Heavy”, Anda bisa menggunakannya secara terpisah atau mengkombinasikannya jika memang dibutuhkan. Platinum juga menyediakan cukup banyak senjata untuk digunakan oleh para Android, dari sekedar sarung tinju dengan ragam motif, tombak, pedang besar, hingga pedang yang lebih kecil. Dengan mengumpulkan beragam material yang Anda dapatkan dari proses eksplorasi, misi sampingan, atau mengalahkan musuh, Anda juga bisa memperkuat dan meningkatkan efektivitas senjata ini di blacksmith terdekat.


Sisanya, sepertinya sudah bisa Anda prediksi. Pertarungan berjalan cepat layaknya game Platinum pada umumnya, dengan damage yang akan bergantung pada level karakter game Anda itu sendiri, seperti seharusnya sebuah game action RPG. Yang menarik? Begitu presisinya desain Platinum, Anda yang punya skill akan bisa menundukkan musuh dengan level lebih tinggi tanpa masalah, selama Anda bisa memanfaatkan timing serangan dengan tepat. Musuh yang Anda hadapi di sini juga beragam, walaupun desain mesin pada umumnya berakhir seperti sebuah robot dengan kepala yang aneh. Musuh hadir dengan ragam senjata, sifat, bentuk, dan juga ukuran. Anda akan bertemu dengan musuh yang ukurannya dua sampai tiga kali lipat dari Anda, namun bukan berarti mustahil untuk ditundukkan.
Di luar serangan melee, karakter Anda juga akan diperkuat dengan senjata “dukungan” dari Pod Anda. Robot kecil yang akan terus mengikuti Anda tersebut bukan sekedar kosmetik untuk sisi cerita, namun bisa secara efektif, mendukung aksi pertarungan Anda. Anda bisa mengganti fungsionalitas Pod ini untuk menjadi senjata range berbasiskan peluru ataupun misil misalnya, dengan sebuah serangan khusus yang akan bisa diakses seperti layaknya skill berbasis waktu cooldown. Ia bisa menembakkan laser kuat, melemparkan bomb dalam waktu tertentu, menjadi sebuah senjata besar melee, hingga melemparkan serangan berbentuk gelombang di tanah. Pod juga akan menjadi andalan Anda untuk mengatasi musuh-musuh di kejauhan yang mungkin, tak efektif dengan serangan pedang yang Anda jalani.


Kerennya, tak selalu bertahan soal sekedar kenaikan level yang bisa diraih dengan ekstra exp points seperti layaknya game RPG saja, Anda bisa memodifikasi karakter dengan menggunakan sistem Chips. Anggap saja seperti sebuah aksesoris dengan slot yang terbatas, Chips akan memungkinkan Anda untuk mengenakan buff / fungsi tertentu sesuai dengan jumlah slot yang bisa memuatnya. Anda bisa menambahkan damage serangan, membuat kemampuan menghindar Anda kini punya efek membekukan waktu layaknya di Bayonetta 2, membuat HP Anda pulih dalam persentase tertentu tiap kali menghancurkan mesin, hingga sekedar mempertebalnya. Lewat opsi di toko yang Anda temui, Anda juga bisa menggabungkan chip dengan efek yang sama untuk menghasilkan chip dengan buff lebih kuat.
Satu yang unik adalah bahwa game ini bukanlah murni hack and slash. Untuk mendukung cerita yang ada, mereka juga meleburnya ke dalam beberapa format yang unik dan menarik. Ada sesi gameplay bersama dengan mecha Anda yang berakhir seperti game pesawat dua dimensi yang Anda cicipi di masa arcade dulu, lengkap dengan bullet hell yang berisikan tembakan-tembakan musuh yang harus Anda hindari dengan sigap. Beberapa stage juga akan kemudian mengubah format pergerakan menjadi dua dimensi, seperti halnya sebuah game side-scroller klasik namun tetap mempertahankan semua hal yang bisa Anda gunakan. Kami sendiri tak terlalu berkeberatan soal hal ini, namun harus diakui, pergerakan di beberapa stage tertentu berakhir terasa canggung ketika masuk dalam format dua dimensi, apalagi ketika fokusnya mulai ke platformer.


Mekanik gameplay adalah sebuah permukaan yang akan membawa Anda jatuh cinta pada NieR: Automata setelah mungkin termanjakan dengan penampilan karakter utamanya. Namun percaya atau tidak, ini hanyalah sebuah awal untuk membuat masuk ke dalam jurang game action yang mungkin tak pernah Anda alami sebelumnya.