Dev. League of Legends Tuntut Hukum Mobile Legends
Hampir mustahil sepertinya untuk tidak mengetahui apa itu “Mobile Legends” saat ini. Anda yang sering bermain di sosial media, terutama Facebook, pasti memiliki setidaknya satu teman yang seringkali berbagi skor permainan mereka dari game yang satu ini. Untuk Anda yang tak terlalu familiar, Mobile Legends merupakan game MOBA untuk perangkat mobile dengan mekanik yang disederhanakan agar nyaman untuk dinikmati di platform tersebut. Diracik untuk gamer yang lebih “casual”, ia meraih popularitas dengan cepat. Namun seperti yang diprediksi, idenya sendiri bukanlah sesuatu yang terhitung original. Setidaknya, hal inilah yang dipercaya dan tengah diperjuangkan oleh dev. League of Legends – Riot Games.
Riot Games secara resmi melemparkan tuntutan hukum kepada Shanghai Moontoon Technology terkait tiga buah game di bawah bendera mereka: Magic Rush – Heroes, Mobile Legends – 5v5 MOBA, dan Mobile Legends: Bang Bang. Ketiga game ini dianggap Riot telah menggunakan banyak elemen gameplay yang “dicuri” dari League of Legends, termasuk namun tak terbatas hanya pada karakter, artwork, desain peta, desain unit, hingga desain monster. Riot mengaku sempat menghubungi Moontoon terkait masalah ini di masa lalu, namun ditanggapi dengan hanya menyertakan sedikit perubahan yang tak signifikan.
Riot juga menyebut bahwa mereka sempat melaporkan eksistensi Mobile Legends: 5v5 MOBA langsung ke Google Play Store beberapa waktu yang lalu, dan berujung dengan ditariknya game tersebut dari peredaran. Namun tanpa menghubungi Riot atau Google terlebih dahulu, Moontoon tiba-tiba merilis ulang game yang sama dengan perubahan yang minim dengan nama Mobile Legends: Bang Bang. Bersama dengan tuntutan hukum ini, Riot juga menyertakan segudang bukti karakter dan desain skill yang mereka anggap telah dicuri dari League of Legends.
Anda yang tertarik membaca tuntutan hukum tersebut bisa menuju ke sini. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah langkah yang ditempuh Riot Games ini memang sesuatu yang rasional atau jangan-jangan, berlebihan menurut Anda?
More Articles
