Review Knack 2: Kualitas Lebih Tinggi!

Reading time:
September 7, 2017

Kini dengan Co-Op

Anda bisa mencicipinya dalam mode co-op secara offline.
Anda bisa mencicipinya dalam mode co-op secara offline.

Salah satu fitur yang digembar-gemborkan oleh Sony untuk Knack 2 adalah mode kooperatif offline yang bisa Anda cicipi dengan menggunakan dua buah DualShock 4, tentu saja. Bahwa tidak lagi harus bertarung dan menyelesaikannya sendiri, Anda kini bisa mengajak satu gamer lainnya untuk berpetualang bersama untuk sebuah cerita yang bisa memakan waktu hingga belasan jam. Menariknya lagi? Tidak sekedar bertarung bersama, Knack 2 juga membubuhkan mekanik berbeda di mode co-op ini.

Walaupun semua konten cerita dan level yang Anda dapatkan sama, Knack 2 menyuntikkan mekanik berbeda untuk mode kooperatif yang ada. Bahwa untuk memperkuat kerjasama yang bisa dilakukan, kedua gamer bisa saling menggunakan tubuh Knack yang lain untuk mengeluarkan animasi serangan berbeda atau keuntungan tersendiri. Dari Anda bisa memukul “teman” Anda hingga menjadikannya seperti sebuah misil, menggunakan pukulan bertubi ke tubuhnya untuk menghasilkan efek proyektil yang keluar sporadis, hingga mencuri Relic mereka untuk sementara waktu demi memperbesar tubuh Knack yang Anda gunakan. Ada elemen strategi ekstra di sana, yang bisa berujung membuat permainan terasa lebih menyegarkan. Sony bahkan mendesain sistem ini hingga memungkinkan hanya satu orang saja yang perlu untuk mencapai tujuan yang dibutuhkan, sementara yang lain bisa menggunakan kemampuan Warp secara instan menuju lokasi tersebut.

Mode co-op ini juga diisi dengan varian skill baru dan berbeda untuk mendorong kerjasama.
Mode co-op ini juga diisi dengan varian skill baru dan berbeda untuk mendorong kerjasama.
Memukul tubuh teman Anda misalnya, bisa menghasilkan serangan proyektil yang menyebar sporadis.
Memukul tubuh teman Anda misalnya, bisa menghasilkan serangan proyektil yang menyebar sporadis.

Walaupun kami sendiri tidak menjajal mode ini secara intensif, namun keputusan untuk menghadirkan mode co-op adalah sebuah langkah yang sangat rasional untuk Sony dan Playstation 4. Mengapa? Karena mau tidak mau harus diakui, bahwa dari semua game “eksklusif” yang tersedia untuk Sony saat ini, Knack 2 merupakan game semua umur yang bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga. Tidak ada konten dewasa, nakal, atau brutal di sini, hanya sebuah game action dengan pendekatan ala film CGI Pixar. Dengan pendekatan seperti ini, bukan mustahil bahwa Knack 2 akan menjadi game yang paling “tepat” untuk dimainkan oleh anak-anak, atau bahkan, orang tua dengan anaknya. Tingkat kesulitan yang mungkin terjadi karena sistem platforming yang butuh kecekatan dan sulit untuk ditempuh oleh anak-anak misalnya, bisa diatasi dengan sistem warp dan sejenisnya.

Di sisi lain, ia memenuhi harapan gamer untuk sebuah game kooperatif ringan dan menyenangkan yang bisa Anda cicipi bersama di ruang tamu tanpa perlu koneksi internet sama sekali. Tidak ada keharusan untuk mencicipi mode yang satu ini, namun ia adalah opsi yang fantastis untuk beberapa skenario sosial yang ada.

Kesimpulan

Knack 2 jagatplay (102)
idak terlalu istimewa untuk dikejar dan diburu, namun menawarkan pengalaman yang lebih solid dibandingkan seri pertamanya.

Setelah sempat menjadi meme dan terus diwarnai dengan rasa skeptis yang ada, Knack 2 hadir sebagai penyempurnaan dari seri pertamanya, sebuah seri sekuel yang punya satu pesan yang jelas – bahwa ia menawarkan kualitas yang lebih baik. Walaupun masih punya banyak kekurangan yang pantas untuk dicatat, namun Sony jelas mengambil dan mengdopsi beragam feedback yang mereka dapatkan dari seri pertamanya untuk dihadirkan di seri kedua ini, menghasilkan sensasi gameplay yang lebih menyenangkan dan solid. Hadirnya mode co-op juga membuat game ini menarik untuk dicicipi di beragam skenario, apalagi dengan implementasi mekanik berbeda yang bisa ditempuh.

Walaupun demikian, sulit untuk menyangkal bahwa Knack 2 sendiri masih belum sempurna. Ada beberapa hal yang tetap berakhir tidak menarik seperti karakter yang hambar, misalnya. Alih-alih juga ikut dengan kemampuan Pixar meracik karakter yang punya kedalaman emosional tertentu, Knack, Lucas, dan semua karakter yang Anda temukan di game ini, protagonis ataupun antagonis sekalipun, berakhir klise dan sekedar memenuhi trope yang sudah seringkali Anda temukan di begitu banyak media yang lain. Seandainya saja, Sony berani untuk mengambil resiko dengan sisi cerita yang ada.

Namun terlepas dari kekurangan tersebut, Knack 2 adalah game yang terhitung menarik untuk Anda yang mencari sebuah game platformer / action yang “ramah”  dan menggemaskan. Sesuatu yang bisa Anda nikmati dan selesaikan tanpa harus dihantui begitu banyak emosi dan rasa frustrasi. Tidak ada keharusan untuk mencicipi game ini secepat yang Anda bisa, Anda selalu punya ruang untuk menunggu harga yang lebih terjangkau bagi dompat Anda di masa depan. Tidak terlalu istimewa untuk dikejar dan diburu, namun menawarkan pengalaman yang lebih solid dibandingkan seri pertamanya.

Kelebihan

Di beberapa titik, desain levelnya cukup memanjakan mata.
Di beberapa titik, desain levelnya cukup memanjakan mata.
  • Mekanik gameplay lebih sempurna
  • Puzzle lebih menarik
  • Ada sensasi progress untuk Knack yang tampil kian besar dan kuat
  • Mode co-op
  • Durasi gameplay panjang
  • Fitur gadget kini lebih punya nilai untuk dikejar
  • Desain level lebih baik

Kekurangan

Sama sekali tidak ada keterikatan emosional dengan semua karakter yang ada.
Sama sekali tidak ada keterikatan emosional dengan semua karakter yang ada.
  • Cerita tidak menarik
  • Karakter yang masih hambar
  • Beberapa animasi seperti berayun misalnya, terlihat cukup kaku
  • Sistem skill-tree yang linear

Cocok untuk gamer: yang mencintai Knack pertama, butuh game “God of War” yang lebih ramah untuk keluarga

Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan game dengan kedalaman karakter dan cerita, tidak suka dengan gaya visual ala film Pixar / Disney

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…