Mantan Dev. Akui Dead Space 2 Berujung Rugi

Hampir sebagian besar gamer sepertinya setuju bahwa Dead Space, adalah salah satu judul game survival horror terbaik di industri game. Terlepas dari seri ketiganya yang bergerak ke arah yang dipertanyakan, dua seri pertamanya memenuhi apa yang bahkan, tak pernah terpikirkan akan berakhir jadi sebuah konsep fantastis. Sebuah game horror yang membawa Anda ke luar angkasa, diperkuat dengan atmosfer menakutkan, desain suara menakjubkan, dan cerita yang cukup menggugah. Namun sayangnya, harapan untuk melihat seri ini berlanjut di masa depan harus berakhir sirna. Sang developer – Visceral Games berakhir ditutup oleh EA beberapa waktu yang lalu, untuk alasan yang tidak jelas. Kini salah satu developer yang sempat bernaung di bawahnya, angkat bicara.
Berbicara dengan GamesIndustry.biz, Zach Wilson – Senior Level Designer yang sempat bekerja Visceral Games berbicara banyak hal, baik soal EA ataupun proyek yang sempat ia kerjakan di masa lalu. Salah satu yang menarik? Tentu saja, Dead Space 2. Game yang dipuja-puji di masa lalu tersebut, disebut Wilson, ternyata adalah sebuah game yang tak berhasil menelurkan keuntungan. EA kabarnya sudah menggelontorkan uang sekitar USD 60 juta untuk proses pengembangan, dan ekstra USD 60 juta lagi untuk marketing. Penjualan Dead Space 2 yang berhasil laku 4 juta kopi tidak cukup untuk menutupi biaya tersebut.

Wilson menyebut kasus Dead Space 2 memang unik. Walaupun mendapatkan respon sangat positif, sebagian besar gamer terlalu takut untuk memainkan dan membelinya. Hasilnya? Adalah sebuah produk dimana gamer-gamer berteriak untuk terus mempertahankannya dan senang ia eksis di industri game, tetapi tidak memberikan sumbangsih apapun untuk mempertahankannya. Dead Space seolah berakhir menjadi pedang bermata dua untuk dirinya sendiri. Ia juga mengomentari proyeksi penjualan EA yang memang seringkali tidak transparan, membuat mereka seringkali berakhir frustrasi. Wilson mengaku sulit untuk “mentranslasikan” hasrat membangun game mereka ke dalam bentuk sekedar data.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengomentari kekhawatiran gamer soal matinya mode single-player di masa depan, apalagi melihat keputusan EA untuk “mengubah” arah game single-player ala Uncharted dengan basis semesta Star Wars yang sempat ditangani oleh Visceral. Wilson menyebut bahwa video game memang selalu berubah. Tetapi harus takut? Terlalu berlebihan. EA mungkin mengarah ke sana, tetapi banyak developer di luar sana yang masih bertahan untuk meracik game single player berkualitas. Wilson menyebut nama seperti The Last of Us, Bioshock, hingga Dishonored yang masih mempertahankan daya tarik tersebut. Yang bisa dilakukan gamer saat ini, menurutnya, adalah terus mendukung developer favorit Anda.
Anda sendiri bisa membaca keseluruhan komentar Wilson tersebut via tautan source yang kami sertakan di bagian terbawah artikel ini. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah game single-player akan berakhir tewas di masa depan?
Source: GamesIndustry.biz