Review Need for Speed Payback: Justru Makin Parah!
Cita Rasa Hollywood

Seperti yang sempat kami bicarakan sebelumnya, jelas rasanya untuk menyebut bahwa salah satu inspirasi utama Payback adalah film Hollywood yang punya pondasi serupa – sebuah kru ahli balap yang juga bekerja sebagai kriminal untuk ragam motivasi berbeda, dengan sisi aksi yang memang dramatis dan berlebihan di beberapa titik cerita. Anda akan melihat lompatan tinggi, aksi manuver yang terlihat mustahil, ledakan, dan beberapa scene klise yang sepertinya tidak akan asing lagi di mata Anda yang sempat mencicipi produk beragam media dengan cerita yang serupa. Semuanya dibungkus dengan mobil-mobil kencang nan super keren yang seperti dijanjikan Ghost Games, akan bisa Anda modifikasi.
Maka seperti ketika menyaksikan Fast and Furious terbaru di layar lebar, rasionalisasi adalah salah satu sikap yang harus Anda buang jauh-jauh ketika berbicara soal cerita untuk Need for Speed Payback ini. Kita tidak sekedar berbicara soal beragam stunt yang hampir mustahil untuk dilakukan di dunia nyata, hingga modifikasi mobil yang bisa berakhir berlebihan untuk sebuah organisasi yang seharusnya, melakukan kejahatan. Namun “ketidakrasionalan” itu memang harus diakui, berakhir membuat beberapa bagian memang sulit untuk diterima oleh akal tersehat sekalipun. Sebagai contoh? Percaya atau tidak, di satu titik, Anda akan membalap sebuah organisasi balap liar yang punya agenda yang cukup mainstream, anti-kemapanan dan anti-kapitalis, sembari memacu kendaraan mereka yang super keren dengan desain mahal, modifikasi mumpuni, dan kecepatan tinggi di jalan. Pertama, ini bertentangan dengan agenda mereka. Kedua, bagaimana caranya agenda politik ini bisa dicapai dengan balap jalanan? Hanya Ghost Games yang tahu.


Sementara untuk urusan presentasi dan detail visual, Anda sepertinya tidak perlu ragu dengan kemampuan yang ditawarkan oleh Frostbite Engine yang sejauh ini, memang tidak pernah mengecewakan. Salah satu yang pantas untuk diacungi jempol adalah menjadikan Fortune Valley – arena “bermain” utama Anda sebagai dunia yang lebih memanjakan mata dibandingkan dengan seri tahun 2015 silam. Sebagai permulaan, Anda tidak lagi terjebak di malam hari. Dengan sistem siang/malam yang dinamis, Anda bisa menikmati atmosfer Fortune Valley yang terbagi ke dalam dua kategori besar: perkotaan dan gurun kering dengan tata cahaya yang fantastis. Detail mobil yang ditawarkan juga cukup memuaskan, walaupun Anda tetap, tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi setiap interior dari mereka.
Sisanya, Anda akan bertemu dengan ragam efek yang disuntikkan untuk menghasilkan efek lebih dramatis. Untuk game racing seperti ini, tidak ada lagi yang lebih efektif untuk mengadaptasikan efek slow-motion untuk beragam aksi epik yang Anda lakukan, dari sekedar menghancurkan mobil polisi / lawan yang berusaha menghancurkan Anda, hingga ketika Anda berakhir menabrak dan menghancurkan billboard yang tersebar di sudut-sudut kota. Maka seperti seri-seri Need for Speed di masa lalu pula, Ghost Games juga membubuhkan cukup banyak library lagu-lagu untuk menemani aksi eksplorasi Anda. Sayangnya, hanya beberapa lagu yang menurut kami berakhir menarik dan “mengunci” indera pendengaran kami.

Dari sisi presentasi, menjadi sesuatu yang menggembirakan untuk melihat kemampuan Frostbite Engine untuk meracik Fortune Valley yang fantastis, baik di daerah perkotaan ataupun gurun kering yang ada. Keputusan untuk mengembalikan cut-scene dalam format CGI pre-rendered daripada usaha setengah hati yang sempat diperlihatkan di seri 2015 dengan film berbasis aktor sungguhan yang terasa aneh dan canggung pantas untuk diapresiasi. Namun standar kualitasnya sendiri tidak bisa dipuja-puji, karena beberapa detail, termasuk animasi gerak wajah tiap karakter tidak terlihat hidup dengan kepribadian yang juga terhitung lemah dan tidak memorable. Kembali, menarik di sisi visual, cukup mengecewakan di sisi presentasi yang lain.
OffRoad yang Jadi Highlight!

Jika harus disederhanakan, pengalaman yang ditawarkan oleh Need for Speed:Payback memang tidak banyak berbeda dengan seri Need for Speed yang selama ini Anda kenal, setidaknya jika mengacu pada apa yang mereka suntikkan di seri tahun 2015 silam. Bahwa untuk sebuah game racing berbasis arcade, sensasi membalap dan memacu kendaraan dengan kecepatan tingginya masih memuaskan. Dengan satu tombol sederhana dan sedikit kombinasi brake, Anda bisa menciptakan gerak drift super memuaskan sembari berusaha mempertahankan mobil Anda di jalur yang ada. Sementara skema open-world Fortune Valley-nya, Anda akan berhadapan dengan banyak ikon di layar untuk diselesaikan.


Secara garis besar, misi di Fortune Valley sendiri terbagi ke dalam beberapa kategori. Tentu saja ada misi utama yang harus Anda selesaikan untuk memacu progress cerita yang ada. Namun desainnya sendiri tidak langsung, karena untuk masuk ke dalam cerita utama dan terlibat dengan sensasi film action Hollywood yang ia tawarkan, Anda biasanya harus menyelesaikan beberapa misi utama kecil terlebih dahulu yang sebagian besar darinya berakhir untuk menundukkan organisasi tertentu. Sisa misi ini dipecah ke dalam usaha untuk menjadi yang pertama di beberapa track tantangan. Fortune Valley juga menawarkan beberapa “misi sampingan” seperti meminta Anda untuk memacu kecepatan di titik tertentu hingga menghancurkan Billboard yang ada. Ada juga misi lain bernama “Derelicts” yang meminta Anda untuk mencari dan menemukan kepingan mobil tua untuk diracik kembali menjadi mobil “super” yang fleksibel untuk proses modifikasi. Clue yang Anda dapatkan hanyalah potongan peta yang menuntut Anda untuk mengeksplorasi Fortune Valley itu sendiri.
Yang menarik, sesi balapan Need for Speed Payback di luar cerita utama berbasis cut-scene, terbagi ke dalam lima kategori besar: Race, Drift, Drag, Runner, dan yang paling spesial di mata kami – OffRoad. Untuk tiga kategori besar seperti Race, Drift, dan Drag, Anda sepertinya sudah familiar dengan sistem gameplay yang tidak banyak berbeda. Race soal menjadi yang tercepat, Drift meminta Anda mengumpulkan point sebanyak mungkin lewat aksi “ngesot” berkecepatan tinggi, dan Drag soal memacu kendaraan secepat mungkin dengan presisi menggunakan nitro dan pindah gigi. Yang berbeda adalah Runner yang seperti namanya, memang memosisikan diri sebagai misi penuh sisi aksi dibandingkan dengan yang lain. Mode yang satu ini akan meminta Anda untuk memacu kendaraan, dari sekedar mengantarkan intel penting ke beberapa area penting, hingga lolos dari kejaran polisi. Untuk urusan yang satu ini, menabrak dan menghancurkan mereka selalu jadi aktivitas yang menyenangkan.


Namun bagi kami pribadi, highlight untuk beragam mode racing ini sepertinya jatuh pada sesi balapan OffRoad yang akan memosiskan Mac sebagai talenta di balik kemudi. Secara garis besar, ia memang terasa seperti mode rally yang akan menuntut Anda untuk cepat tetapi juga konsisten mengatur gerak mobil yang begitu “licin” di atas tanah berdebu. Jatuh hati pada presentasi yang seringkali membawa Anda melewati beragam area indah gurun dengan pemandangan yang memanjakan mata, OffRoad juga seringkali menawarkan track yang lebih “terbuka” dibandingkan mode balap lainnya. Jadi tidak lagi sekedar mengikuti jalur yang sudah ditentukan, jalurnya biasanya lebih terbuka dengan beberapa alternatif jalan untuk ditempuh, yang terkadang, bahkan penuh resiko karena mengharuskan Anda untuk melewati jalanan dengan banyak penghalang permanen, seperti batu hingga sekedar “tiang” atau pohon besar yang siap untuk membuat Anda berhenti begitu saja. Karenanya, bahkan melawan AI sekalipun, balapan di mode OffRoad memang sulit untuk diprediksi. Anda yang berada di posisi belakang sekalipun, akan bisa berakhir menjadi yang pertama jika memang situasi mendukung.

Satu sisi desain yang cukup kami sesalkan adalah fakta bahwa ia akan butuh proses grinding untuk diselesaikan, sesuatu yang akan kami bicarakan lebih mendalam di sesi terpisah nanti. Namun untuk memberikan sedikit gambaran, untuk membalap dan menyelesaikan misi di lima kategori terpisah ini, Anda tidak bisa menggunakan satu mobil yang sama! Benar sekali, Need for Speed Payback memutuskan dan mendorong mekanisme bahwa Anda butuh mobil berbeda dengan spesialisasi spesifik untuk masing-masing jenis balapan ini. Mobil drift hanya bisa digunakan untuk drift, mobil Drag hanya bisa digunakan untuk Drag, dan sejenisnya. Anda bisa membayangkan betapa repotnya Anda ketika mulai imasuk ke misi utama dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, karena mau tidak mau, ada kebutuhan untuk membeli mobil yang lebih cepat dan bisa diandalkan. Salah satu akar masalah terbesar Need for Speed Payback di mata kami.










