Review Star Wars Battlefront II: Jatuh ke Sisi Kegelapan!

Reading time:
December 8, 2017

Kesimpulan

Star Wars Battlefront II jagatplay part 1 117
Kami sendiri lebih merekomendasikan Anda untuk menunggu sebelum membeli versi original Star Wars Battlefront II. Menunggu seperti apa langkah EA ke depan, menunggu seberapa ramai dan aktif komunitas yang ada setelah kontroversi kemarin, menunggu proses balancing yang mungkin membuatnya lebih bisa dinikmati dari sisi progress, dan mungkin saja, menunggu harganya lebih rasional untuk menjustifikasi implementasi microtransactions yang sudah pasti kembali.

Maka, apa yang bisa disimpulkan dari Star Wars Battlefront II? Sebuah kondisi yang menyedihkan, sepertinya adalah kalimat yang tepat. Bahwa untuk sebuah game multiplayer yang berakhir seru dan menyenangkan, terutama untuk Starfighter Assault yang ada, ia justru memancing lebih banyak diskusi dan pembicaraan yang punya konotasi negatif, berpusat pada masalah microtransactions, lootbox, dan proses grinding yang melelahkan. Di luar gameplay yang menyenangkan, ada detail yang fantastis juga disematkan oleh EA dan DICE di sini. Atmosfer Star Wars ditawarkan lewat desain lingkungan pertempuran yang fantastis, desain suara yang keren, dan garis cerita canon yang cukup menarik untuk menarik benang merah antara Episode VI dan VII. Namun sayangnya, ketamakan memang menjadi masalah terbesar game ini.

Microtransactions memang sudah dicabut, namun tidak lantas menyelesaikan banyak masalah Star Wars Battlefront II itu sendiri. Mengunci progress karakter di balik lootbox yang notabene memberikan item Star Cards secara acak tanpa bisa Anda kendalikan adalah sebuah sistem reward yang super tolol, karena tidak menawarkan sebuah sensasi penghargaan dan penguasaan yang seharusnya. Kekhawatiran untuk format Pay to Win juga sebenarnya masih tersisa lewat penjualan variasi paket yang di versi lebih mahalnya, menyuntikkan Star Cards yang akan membuat otomatis Anda jago di multiplayer. Namun bagi kami pribadi, kekhawatiran terbesar tentu terletak pada janji campaign yang berakhir tercederai. Masalah lain yang kami temui, yang justru terjadi setelah beberapa minggu rilis, adalah kasus rubberbanding yang terjadi. Bahwa karakter akan bergerak layaknya terkena lagging padahal internet kantor kami berjalan lancar dan cepat.

Bahwa terlepas dari sensasi gameplay-nya yang menyenangkan, kami sendiri lebih merekomendasikan Anda untuk menunggu sebelum membeli versi original Star Wars Battlefront II. Menunggu seperti apa langkah EA ke depan, menunggu seberapa ramai dan aktif komunitas yang ada setelah kontroversi kemarin, menunggu proses balancing yang mungkin membuatnya lebih bisa dinikmati dari sisi progress, dan mungkin saja, menunggu harganya lebih rasional untuk menjustifikasi implementasi microtransactions yang sudah pasti kembali. Sangat disayangkan.

Kelebihan

Star Wars Battlefront II jagatplay part 1 216
Atmosfer Star Wars yang luar biasa.
  • Atmosfer Star Wars yang keren via Frostbite Engine
  • Benang merah canon dari mode campaign yang menghubungkan VI dan VII
  • Multiplayer yang lebih terstruktur dan menyenangkan
  • Starfighter Assault yang keren
  • Lebih banyak konten dibandingkan seri pertama

Kekurangan

  • Sistem Squad tidak mendorong kerjasama
  • Progress dikunci di balik lootbox yang acak
  • Reward lootbox yang sangat pelit
  • Grinding diharuskan
  • Persentase perbedaan kemampuan antar tingkat Star Cards terlalu signifikan
  • Cerita main “terlalu aman” di luar yang dijanjikan
  • Kasus rubberbanding yang terjadi

Cocok untuk gamer: yang menginginkan game Star Wars yang menyenangkan, tidak terlalu peduli soal menang atau kalah di game kompetitif

Tidak cocok untuk gamer: yang benci dengan sistem lootbox, ingin game multiplayer yang balance

Pages: 1 2 3 4 5
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…