Bagi gamer yang sempat mencicipinya di era keemasan Playstation 2, ia adalah sebuah game yang tidak akan pernah bisa Anda lupakan begitu saja. Konsep game “action” dari Fumito Ueda yang dikala itu masih berdiri di bawah bendera TeamICO memang lain daripada yang lain. Alih-alih mengikuti formula yang sama dimana Anda berperan sebagai karakter protagonis dengan kemampuan mengagumkan yang bisa menghancurkan belasan hingga ratusan musuh begitu saja, Anda justru berperan sebagai satu karakter yang berjuang menaklukkan monster raksasa dengan beragam cara dan strategi, sebuah konsep yang benar-benar lugas. Tidak ada gaya bertarung yang indah, desain karakter yang sensual, atau konten apapun yang ditawarkan game action pada umumnya. Yang Anda temukan justru sebuah pengalaman mengagumkan yang juga dibalut dengan cerita gelap nan emosional dan soundtrack yang pantas untuk diacungi jempol. Dan kini, ia kembali.

Kesan Pertama

Tepuk tangan yang ia terima di ajang E3 2017, ketika ia pertama kali diperkenalkan, memang tidak semeriah apa yang diterima oleh Final Fantasy VII Remake. Namun bagi para fans yang sempat mencicipinya di masa lampau, ini adalah sebuah proyek fantastis yang pantas untuk diantisipasi. Ketika trailer perdana dilepas dan nama Bluepoint Games dipastikan bertanggung jawab untuk proses rilis ulang ini, semua mata pun tertuju. Bluepoint Games sendiri memang punya asosiasi yang kuat dengan kualitas game-game Remaster dan Remake yang luar biasa di masa lampau. Hasilnya? Adalah sebuah game-game yang benar-benar menakjubkan. Hati kami terasa seperti terenyuh dengan penuh perasaan bahagia untuk menyampaikan kepada Anda, bahwa ini adalah seri Shadow of the Colossus yang selama ini Anda kenal, namun dengan format visual yang mengagumkan. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan.

Perubahan yang mereka tawarkan untuk Shadow of the Colossus Remake ini memang benar-benar signifikan, hingga pada batas, mereka yang tidak familiar dengan seri game ini pun akan langsung menganggapnya sebagai game baru yang sengaja diracik untuk platform generasi saat ini – Playstation 4, dan bukan “sekedar” game remake. Peningkatan performa yang ditawarkan dimanfaatkan Bluepoint dengan merombak semua dunia yang Anda kenal dengan sesuatu yang lebih punya atmosfer kuat, dari tekstur, animasi, detail, hingga sekedar angin yang membuat tumbuhan di sekitar bergerak lembut membuat pengalaman game ini kian menyempurna, dari sesuatu yang sudah baik pada awalnya. Kerennya lagi? Bluepoint berhasil mempertahankan cita rasa gameplay yang Anda kenal, termasuk sensasi sedikit kakunya yang jelas, bukan dari desain sebuah game modern.

Sulit rasanya untuk tidak kembali jatuh cinta. Seperti bertemu kembali dengan mantan kekasih Anda setelah 13 tahun tidak bertemu, namun ia kini muncul dengan tampilan yang lebih cantik dan punya sifat-sifat baru yang kian melengkapi apa yang Anda suka darinya, 13 tahun yang lalu. Sejak pandangan pertama, Anda tahu, bahwa hati Anda tidak akan siap untuk menerima apapun yang ia tawrkan. Di kasus Shadow of the Colossus remake ini, ia juga jadi tempat terbaik bagi gamer-gamer pendatang baru untuk terjun masuk dan memahami sendiri mengapa ia tidak hanya disebut sebagai salah satu game terbaik Playstation 2 saja, tetapi juga salah satu game terbaik yang pernah diracik sepanjang masa.

Kami sendiri sebenarnya sudah menyelesaikan game ini dan sudah mempersiapkan review yang rencananya, akan meluncur besok. Namun untuk kualitas visual yang ia tawarkan sebagai sebuah game remake dari produk lawas yang begitu dicintai hingga saat ini, tidak adil rasanya untuk memperlihatkan kepada Anda seberapa signifikan “perbaikan” yang ditawarkan oleh Bluepoint Games di sini. Review akan mengikuti esok. Welcome back, Wander!

RAW Screenshot

(4K dengan Playstation 4 PRO)