JagatPlay: Menjajal God of War – 3 Jam Pertama!

Reading time:
March 20, 2018

Ketat dan Menegangkan

04

Dengan sistem kamera baru yang bergerak dalam format over the shoulder ala game seperti Resident Evil 4 atau The Last of Us, atau begitu banyak game third person shooter saat ini, God of War tentu saja tidak bisa mempertahankan konsep gameplay yang sama seperti seri-seri sebelumnya. Diperkuat dengan mitologi baru yang juga menawarkan senjata baru bagi Kratos – Leviathan Axe, Anda kini berhadapan dengan sistem pertarungan yang baru dan sangat berbeda. Percaya atau tidak, tiga jam pertama kami berakhir bersenang-senang dengan sistem baru ini. Karena walaupun ia terlihat sangat berbeda, ia akan menawarkan sensasi pertarungan yang tidak hanya tidak kalah seru, tetapi juga bisa berujung lebih intens dan menegangkan. Mengapa? Karena sistem pertarungan ini membuat segala sesuatunya, terasa lebih personal.

Bahwa pendekatan gameplay pertarungan saat ini, bukan lagi soal Kratos yang membabat belasan musuh sekaligus dengan menggunakan Blade of Chaos dengan range yang panjang. Bahwa kini, Kratos harus memerhatikan dan mulai berstrategi untuk menundukkan setiap musuh yang ia hadapi. Pendekatan seperti ini membuatnya lebih butuh perencanaan dan pertimbangan, dibandingkan sekedar menyerang dan berharap bahwa serangan Anda akan membunuh mereka dengan cepat. Oleh karena pendekatan seperti ini pula, kehadiran sistem SHIELD yang kini tersimpan di tangan kiri Kratos menjadi sebuah penambahan fitur baru yang pas dan esensial untuk gameplay itu sendiri. Karena Kratos saat ini butuh melindungi dirinya dari serangan yang bisa datang dari segala arah namun dengan sudut kamera yang terbatas, yang untungnya, juga memberikannya kesempatan melakukan aksi Parry dan Counter-attack jika dieksekusi dengan timing yang tepat.

Pendekatan seperti ini membuat sensasi pertarungan menjadi lebih menantang dan intens, apalagi dengan ragam musuh yang akan Anda lawan, bahkan di tiga jam awal sekalipun. Berbeda musuh, berbeda strategi, berbeda cara untuk menundukkannya, menghasilkan lapisan kompleksitas pada gameplay untuk franchise yang selama ini lebih ke sekedar pukul dan berputar untuk menghindar saja. Hal sama juga terjadi di pertarungan boss yang juga lebih butuh perhatian ekstra. Dengan pertarungan personal 1 vs 1 seperti ini, Anda akan dituntut untuk mempelajari animasi serangan dan timing, menentukan kapan tepatnya untuk menghindar atau menggunakan Shield Anda, dan kapan tepatnya untuk menyerang balik. Kratos sendiri masih punya kemampuan “Rage of Sparta” yang membuatnya mengamuk dan menyerang lebih cepat, seperti seri-seri sebelumnya yang bisa Anda gunakan, untuk kondisi terdesak.

Lantas, bagaimana dengan gameplaynya itu sendiri? Menggunakan Leviathan Axe tentu saja berbeda dengan sensasi Blade of Chaos selama ini. Namun kapak baru yang dimiliki oleh Kratos ini bukanlah kapak biasa. Ia adalah senjata yang juga diperkuat dengan sisi magis yang membuatnya bisa melakukan begitu banyak hal. Salah satu yang paling mendasar? Anda bisa melemparnya secara bebas dan memanggilnya kembali ke tangan Anda secara manual, kapanpun Anda inginkan. Mekanik ini membuat Kratos bisa melempar Leviathan Axe untuk beragam tujuan, dari menyerang musuh hingga sekedar menyelesaikan puzzle yang ada. Kerennya lagi? Anda bisa meninggalkan kapak tersebut dan memilih untuk bertarung dengan tangan kosong, jika Anda menginginkannya. Kapak tersebut akan tetap tertinggal dimana terakhir Anda melemparnya, sebelum Anda memanggilnya kembali. Melihat kapak tersebut kembali terbang ke tangan Anda selalu jadi pemandangan yang memuaskan.

Dengan kapaknya, Kratos akan punya dua jenis serangan – Light Attack dan Heavy Attack menggunaakn tombol R1 + R2 yang tentu saja, bisa dikombinasikan. Ini bukan lagi soal menekan satu tombol berulang-ulang untuk mendapatkan hasil yang Anda inginkan, tetapi berpikir cerdas untuk menciptakan kombinasi favorit Anda. Anda bisa sekedar menekan tombol R1 hingga membuat musuh melayang, kemudian menyerang dengan R2 untuk melontarkan mereka. Anda bisa menekan tombol R1 untuk efek sama, tetapi menutupnya dengan aksi melempar kapak yang bisa membuat musuh-musuh ini tertancap di pohon terdekat dan sejenisnya, kemudian menghajar mereka. Anda bisa memilih untuk melemparkan kapak terlebih dahulu untuk membabat kaki musuh yang ada, kemudian menghajar mereka. Atau jangan-jangan, Anda lebih tertarik untuk melemparkan kapak secara langsung dan membiarkan kapak tersebut “beristirahat” di tubuh musuh yang lewat kemampuan magisnya akan membuat mereka beku dan lebih mudah diserang. Atau Anda jangan-jangan lebih senang dengan sistem membekukan dan kemudian berlari untuk menghancurkan mereka dengan Shield? God of War terbaru ini menawarkan begitu banyak kombinasi serangan yang bisa Anda eksekusi untuk menundukkan setiap ancaman yang ada.

wmplayer 2018 03 20 17 12 48 09

 

giphy

Masih belum cukup? God of War kini juga mengimplementasikan sedikit elemen RPG di dalamnya. Dengan EXP Points yang didapatkan selama aksi dan juga beragam material yang berhasil ia kumpulkan di sepanjang permainan, Kratos bisa memperkuat diri dan Atreus untuk beragam atribut yang bisa diperkuat untuk ragam efek yang lebih baik. Kratos juga bisa membangun armor berbeda yang punya keuntungan dan kelebihan, atau sekedar membuat Leviathan Axe miliknya lebih efektif. Menariknya lagi? EXP juga bisa dialokasikan ke dalam pohon skill yang tentu, akan membuat serangan Anda dan Atreus lebih beragam dan mematikan. Puncaknya? Dengan dunia yang kini lebih bercabang dan terbuka untuk dieksplorasi, termasuk beragam misi sampingan yang bisa Anda selesaikan, ada kesempatan untuk mengumpulkan sesuatu yang disebut sebagai “Runic Attack”. Anda bisa melihatnya layaknya sebagai Skill di game RPG, berbasis waktu cooldown yang bisa dicabut pasang tergantung pada gaya bermain Anda. Dengan semua item dan skill yang bisa Anda kumpulkan, eksplorasi menjadi sesuatu yang menarik di God of War terbaru ini. Ia memang bukan open-world sepenuhnya, namun ia kini menyediakan cukup banyak ruang luas untuk Anda jelajahi di luar daerah garis cerita utama itu sendiri.

13

Lantas, bagaimana dengan Atreus? Secara sederhana, Anda bisa melihatnya seperti layaknya Ellie di The Last of Us, sebuah companion AI yang bisa diandalkan. Namun bedanya? Anda akan diberi satu tombol ekstra untuk memerintahnya, dan itu menjadi bagian yang cukup esensial untuk pertarungan itu sendiri. Mengapa? Karena ada beberapa musuh yang hanya bisa ditundukkan memang, jika hanya menggunakan campur tangan panah dari Atreus. Sesi gameplay kami memang pendek dan hanya memungkinkan Anda untuk memerintahkan Atreus untuk menembakkan panah untuk dua fungsi: mengalihkan perhatian musuh yang tentu saja membuat Anda bisa menyerang dengan lebih leluasa, atau membuat musuh sedikit stagger hingga Anda bisa menghajar mereka secara langsung. Revenant – monster seperti nenek sihir yang bisa menghilang dan melakukan teleport adalah satu jenis monster yang butuh campur tangan Atreus terlebih dahulu. Jika digunakan untuk sekedar “iseng”, serangan Atreus dan tangan kosong Kratos juga bisa menambahkan bar Stun untuk musuh yang diproyeksikan lewat garis berwarna merah di bawah HP, yang jika penuh, memungkinkan Anda untuk mengeksekusi serangan brutal milik Kratos yang memungkinkan damage besar. Jadi untuk urusan yang satu ini, Anda punya kebebasan untuk memilih mengandalkan tangan kosong Kratos untuk mencapai Stun lebih cepat atau menggunakan Leviathan Axe untuk damage lebih besar.

Dengan kombinasi ini, apalagi dengan fakta bahwa kami berhadapan dengan begitu banyak varian musuh di tiga jam permainan saja, dan juga puzzle yang terkadang dikombinasikan dengan pertarungan yang membuatnya bahkan lebih menegangkan, God of War berujung menjadi pengalaman yang benar-benar fantastis. Semua keraguan bahwa perubahan gameplay ini akan terasa tidak cocok atau mengecewakan langsung sirna begitu saja. Kombinasi mekanik dan varian musuh serta kehadiran Atreus ini memang menuntut pertarungan yang lebih strategis dan personal, tetapi itu akan jadi pengalaman menyegarkan dan seru. Kami juga yakin, salah satu hal pertama yang Anda lakukan dengan Leviathan Axe mungkin akan berujung dengan usaha melempar atau meninggalkannya, dan menikmati bagaimana ia kembali ke tangan Anda dengan animasinya sendiri. Super keren!

Presentasi Super Keren

06 1

Optimalisasi adalah salah satu kata kunci yang memang digalakkan Sony untuk game-game eksklusif mereka. Terlepas dari performa yang lebih lemah, game seperti Horizon Zero Dawn atau Uncharted 4: A Thief’s End misalnya, tetap terlihat memesona di Playstation 4 biasa non-pro. Walaupun kami belum bisa menilainya dari apa yang akan ditawarkan Sony Santa Monica di God of War nantinya untuk Playstation 4 biasa, namun kami bisa menghadirkan satu testimoni yang jelas – bahwa di Playstation 4 PRO, game ini terlihat benar-benar memanjakan mata. Anda akan berhadapan dengan sebuah game God of War yang tidak sekedar omong besar ketika membicarakan pengalaman “sinematik” yang ditawarkan, tetapi memang didukung secara teknis, untuk mencapai hal tersebut.

Terjebak di mitologi Norse yang diisi dengan gunung, bangunan besar, monster-monster yang lebih mengancam – terutama dia yang membawa Totem raksasa -, salju, dan pepohonan, Kratos terjebak di sebuah dunia asing yang terasa begitu luas, misterius, tetapi juga magis di saat yang sama. Menikmatinya di Playstation 4 PRO membuatnya tampil memukau, terutama dari detail yang ada. Hal-hal kecil yang bisa Anda temukan di kostum yang dikenakan Kratos, termasuk proyek material bahan seperti kulit atau bulu terlihat memesona di sini. Ragam efek partikel yang muncul ketika Anda menyerang atau bertahan, tata cahaya yang muncul ketika Anda bergerak di tengah pegunungan salju, hingga sekedar detail wajah Kratos dan Atreus termasuk efek darah yang melekat pada tubuh mereka saat bertarung akan membuat Anda jatuh cinta pada pandangan pertama.

giphy

Tidak ingin memberikan Anda spoiler apapun, namun daya tarik visual tersebut akan mencuri hati Anda di satu jam pertama. Ketika salah satu karakter pria misterius datang mengetuk pintu rumah Kratos dan “berbincang-bincang”, di sana lah Anda akan menemukan apa yang sebenarnya ditawarkan God of War terbaru ini dari sisi visual. Untuk menghasilkan efek pertarungan yang lebih epik dan destruktif, mereka mengimplementasikan efek kehancuran yang lebih menyeluruh di satu area. Bahwa aksi baku-hantam yang terjadi kini juga bisa menghancurkan pepohon dan beragam objek di sekitar, hingga membuat tanah retak. Kombinasi ini memberikan efek berat pada sensasi pertarungan itu sendiri dan berujung, membuat bulu kuduk Anda merinding. Untuk Anda yang khawatir bahwa Kratos di sini akan lebih “lembut”, tenang saja, Anda masih akan mendapatkan brutalitas dan kekerasan eksplisit penuh darah yang sama. Tidak perlu khawatir.

Salah satu hal lain yang kami ingin soroti juga adalah soundtrack yang ia usung. Dengan mitologi Norse yang tentu saja berbeda, Sony Santa Monica tetap mengimplementasikan musik pengiring yang akan menyatu dan memperkuat atmosfer permainan itu sendiri. Pada saat momen tenang dan sedih, ia mengalun pelan, berbicara sendu pada hati Anda untuk membangun rasa empati pada apa yang dirasakan Kratos dan Atreus ketika harus ditinggalkan oleh wanita yang mereka cintai. Ketika pertempuran epik itu muncul, musik dengan chanting yang begitu kuat siap untuk membuat kemarahan dan sifat asli Kratos ikut mengalir dalam darah Anda. Semuanya dieksekusi dengan tepat dan manis, setidaknya di tiga jam pertama yang kami mainkan di awal.

Visual yang memesona di Playstation 4 PRO, brutalitas dan kekerasan eksplisit yang masih dipertahankan, efek visual, soundtrack yang siap untuk membuat bulu kuduk merinding, dan efek kehancuran area yang membuat pertarungan berjalan lebih destruktif meninggalkan kesan manis pada seri God of War ini, tanpa keraguan bahwa ia akan berakhir jadi pengalaman yang mengagumkan dari sisi presentasi.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…