Dragon Engine

Salah satu fitur terbaik yang ditawarkan SEGA di seri teranyar ini tentu saja implementasi engine baru yang memang didesain untuk memanfaatkan dengan lebih optimal performa yang ditawarkan oleh Playstation 4. Benar sekali, Yakuza 6: The Song of Life datang dengan teknologi engine baru yang mereka sebut sebagai “Dragon Engine”. Tidak perlu menunggu terlalu lama untuk melihat seberapa signifikan perbedaan yang ia tawarkan dari engine terakhir yang sempat menjadi sumber tenaga di balik Yakuza 0. Dragon Engine benar-benar membuktikan tajinya di sini.

Tentu saja, sejak pandangan pertama, dari detail visual yang ia tawarkan dan hadirkan. Kamurocho kini terlihat lebih mendetail dengan efek tata cahaya dan depth of field yang membuatnya terasa lebih dramatis. Performa ekstra Playstation 4 juga dimanfaatkan untuk menciptakan kota yang lebih hidup dan realistis. Walaupun masih mengusung ukuran yang sama, namun Anda kini bisa melihat mobil yang bergerak bebas ataupun jumlah penduduk yang lebih ramai. Namun bagi kami, salah satu hal baru keren yang ia suntikkan adalah kemampuan untuk memasuki beberapa bangunan, tanpa lagi waktu loading. Anda misalnya, bisa masuk ke dalam Millenium Tower sekarang, dan menikmati interiornya yang juga berisikan sebuah mall kecil dan tempat makan. Kemampuan ini juga memungkinkan Anda kini, untuk bertarung di dalam indoor, termasuk mini market sekalipun. Menghajar para bedebah di jalan sembari menghambur-hamburkan isi mini market jadi pemandangan baru yang pasti akan memicu rasa terpukau sendiri.

Tentu saja, kehadiran Dragon Engine juga kian menyempurnakan presentasi detail karakter yang sebenarnya sudah memesona di engine generasi sebelumnya. Seolah ingin memastikan bahwa ini akan jadi kisah penutup Kazuma Kiryu yang seharusnya dan sepantasnya, SEGA merekrut begitu banyak talenta besar Jepang untuk ikut bergabung di sini. Tidak hanya meminjam wajah mereka saja, tetapi juga voice acting untuk memerankan setiap karakter ini. Maka yang Anda temukan adalah seolah sebuah film soal kriminal Jepang dengan biaya besar. Apalagi Dragon Engine ini juga membuat mereka terlihat dan terasa lebih realistis, dengan kemampuan ekspresi wajah tepat sasaran hingga hal lebih teknis, seperti tekstur kulit penuh detail yang memesona. Diperkuat dengan voice acting yang memesona, sulit rasanya untuk tidak jatuh hati dengan apa yang berusaha mereka tawarkan di sini.

Satu yang juga tidak kalah menarik, adalah bagaimana SEGA juga mengubah dan mengadaptasikan perubahan zaman yang seharusnya untuk sosok Kiryu yang sebenarnya sudah cukup tua di sini. Fakta bahwa Kiryu kini “hidup” di tahun 2016 yang notabene lebih relevan untuk kondisi kita sebagai gamer daripada setting Yakuza 0 di era tahun 1980-an atau beberapa seri Yakuza di tahun 1990-an juga berpengaruh pada fitur dan gameplay yang ada. Dengan minimnya booth telepon, Anda kini dimanjakan dengan sistem auto-save yang lebih modern. Akses menu kini juga dilakukan dengan ponsel pintar yang dimiliki Kiryu yang kini juga memungkinkannya, untuk menangkap beragam momen istimewa dengan kacamata orang pertama atau sekedar melakukan swafoto. Ia juga mengubah banyak hal yang membuat kami bahkan jatuh cinta lebih cepat, sesuatu yang akan kami bicarakan di sesi terpisah.

Maka dari sisi presentasi, kehadiran Dragon Engine menjadi pondasi untuk keseriusan SEGA untuk menyajikan sesuatu yang fantastis di seri keenam ini. Ia menjadi pondasi dari detail wajah begitu banyak aktor Jepang yang ikut berpartisipasi, ia menjadi pondasi dari dunia yang kini mendukung fitur interaktif yang lebih baik, ia menjadi pondasi dari Kamurocho dan Hiroshima yang lebih hidup. Sejauh mata memandang, Dragon Engine menjalankan tugasnya dengan sangat baik. Kami bahkan berharap agar engine ini menjadi akar untuk lebih banyak proyek SEGA di masa depan.

Familiar, Tetapi Lebih Halus

Jika harus disederhanakan, setiap seri Yakuza memang menawarkan sensasi yang cukup familiar dari satu seri ke seri lainnya. Anda masih berhadapan dengan sebuah dunia semi open-world yang tidak terlalu luas, dimana di sini ia diwakili oleh dua kota – Kamurocho dan Hiroshima. Kota-kota ini akan hadir dengan segudang misi sampingan untuk diselesaikan, tetapi juga misi utama yang tentu saja mendorong cerita yang ada. Seperti yang bisa diprediksi, seperti seri-seri sebelumnya, Yakuza adalah game yang lebih menonjolkan cerita sebagai daya tarik utama. Konsep semi open-worldnya tidak pernah berusaha mengikuti konsep game serupa racikan developer barat seperti Rockstar dengan GTA V, ataupun Volition dengan Saints Row.

Maka yang Anda dapatkan adalah sebuah game yang sebenarnya serupa dengan apa yang Anda kenal selama ini. Sensasi lebih baru muncul dari implementasi Dragon Engine yang kini memungkinkan beberapa hal terjadi – dari implementasi jumlah musuh yang lebih banyak di beberapa titik sehingga cukup untuk mengesankan bahwa Anda tengah terlibat di dalam sebuah game musou, hingga lebih banyak objek untuk Anda angkat sebagai senjata saat bertarung. Untuk urusan terakhir ini, ia memang kian menguatkan kesan bahwa Kiryu bukanlah manusia biasa. Bahwa pada titik tertentu, ia tidak ubahnya seorang karakter superhero yang tidak kesulitan untuk mengangkat sebuah sepeda motor dan melemparkannya tepat ke wajah musuh manapun yang ia hadapi.

Salah satu hal lain yang diubah oleh Dragon Engine adalah animasi pertarungan yang kini terasa lebih mengalir. Sebagai game yang mengandalkan pertarungan tangan kosong dan mungkin senjata, di beberapa titik, sensasi pergerakan Kiryu kini memang lebih cepat dan mulus. Satu hal baru yang kami sambut dengan baik adalah dihilangkannya sistem gaya bertarung yang sempat ditawarkan di seri-seri sebelumnya. Kiryu kini hanya punya satu gaya pertarungan, namun dengan progress sistem level yang akan memungkinkan Anda untuk membuka dan menggunakan lebih banyak serangan pemungkas. Dengan animasi serangan dan lari yang lebih cepat pula, sensasi pertarungan menjadi terasa berbeda, lebih mengalir, tetapi di sisi lain juga menuntut sedikit adaptasi untuk gamer-gamer yang lebih terbiasa dengan seri masa lampau. Salah satu yang cukup unik darinya adalah meningkatnya tingkat kesulitan yang ada.

Percaya atau tidak, lebih halusnya animasi serangan ini tidak hanya terjadi di Kiryu, tetapi juga karakter musuh yang Anda hadapi, termasuk para “preman kelas rendahan” yang Anda temukan di jalan sekalipun. Entah karena adaptasi sistem AI yang mungkin disempurnakan di Dragon Engine ini atau sekedar hasil dari eksekusi gerakan yang lebih halus, mereka kini tidak lagi semudah yang dulu. Mereka lebih adaptif dan cerdas dengan serangan yang ingin Anda lakukan, terutama dari frekuensi melakukan gerakan block yang otomatis juga akan memutus rantai serangan kombinasi Anda. Tingkat kesulitan ini juga terasa lebih intens di pertarungan melawan boss, yang di titik HP tertentu, biasanya akan langsung  masuk ke dalam mode Extreme Heat Mode yang membuat damage mereka lebih besar dan tidak bisa mengalami stagger. Untuk urusan terakhir ini, solusi Anda selain memperkuat Kiryu, adalah menyediakan item penyembuh setiap kali hendak masuk ke mode cerita.

Extreme Heat Mode adalah salah satu kekuatan baru yang bisa diakses Kiryu. Seperti seri-seri sebelumnya, pertarungan yang Anda lalui akan membuat sebuah bar bernama “Heat Mode” terisi penuh. Terbagi ke dalam beberapa node terpisah yang akan terisi setiap kali Anda menyerang atau menerima serangan, ia kini tidak lagi sekedar Anda gunakan untuk mengakses serangan pemungkas berbasis lokasi yang memang jadi salah satu daya tarik Yakuza. Kini, di Yakuza 6, Kiryu bisa mengakses mode baru bernama Extreme Heat Mode. Mode ini akan membuatnya menyerang dengan damage lebih besar dan anti-stagger, tetapi dengan bar yang akan terkuras lebih cepat. Ini juga membuat Kiryu bisa mengakses lusinan serangan pemungkas baru yang akan menghabisi nyawa musuh dengan lebih cepat, yang terkadang bahkan bisa dipicu dengan serangan kombinasi di akhir. Beberapa serangan counter, apalagi yang berbasis senjata, juga biasanya bisa diakses dengan mode yang satu ini.

Dengan begitu banyaknya objek yang kini bisa diangkat oleh Kiryu tanpa masalah, Extreme Heat Mode ini juga akan secara otomatis membuat Kiryu melakukan aksi ini dan kemudian mengadaptasikannya dalam kombinasi serangan. Uniknya lagi? Seperti halnya mode Heat pada umumnya, Anda juga tetap bisa mengakses beragam serangan pemungkas berbasis lokasi ataupun berbasis objek apapun yang tengah dipegang oleh Kiryu. Untungnya, mengingat waktunya yang terbatas, mode ini tidak lantas membuat Kiryu menjadi over-powered, bahkan ketika Anda meningkatkan efeknya ke tingkat maksimal sekalipun. Keuntungan dari bertarung dan menyelesaikan ragam misi sampingan yang ada? Tentu saja, kesempatan untuk naik level dan memperkuat Kiryu.

Akses terhadap fitur yang tidak terpisahkan dari seri Yakuza ini kembali hadir, namun dengan pendekatan berbeda. Jika di Yakuza 0, segala sesuatunya dipresentasikan dengan uang, maka sistem Experience Points di Yakuza 6 kini menyebar di lima buah kategori terpisah. Menyelesaikan misi sampingan, bertarung, mengakses ragam mini game, hingga sekedar menghabisi para preman kelas rendahan di jalan akan berkontribusi menambahkan point kecil untuk setiap kategori ini. Berbeda dengan sistem sebelumnya dimana semua skill biasanya akan membutuhkan satu resource yang sama, pembagian kategori skill points ini membuat Anda harus mengumpulkan points spesifik untuk memperkuat status atau akses serangan baru yang juga dibagi ke dalam beberapa bagian. Sebagai contoh? Untuk meningkatkan kekuatan Attack misalnya, Anda butuh angka Strength dan Speed tertentu. Untuk mengakses serangan lempar misalnya, Anda butuh angka tertentu di tiga kategori yang lain dan sejenisnya. Ini membuat proses grinding, terlepas dari keinginan keras Anda, akan butuh kerja keras tersendiri apalagi jika skill yang Anda kejar, ternyata membutuhkan point di resource yang sulit dicari.

Untungnya, SEGA menyeimbangkan sistem baru ini dengan sistem baru – yakni Hunger. Benar sekali, Kiryu kini butuh makan dan sistem ini diwakili dengan sebuah gambar lambung dengan indikator angka di bawahnya. Lantas, mengapa ia esensial? Karena salah satu kontributor experience points paling efektif adalah makanan. Untuk setiap makanan yang Anda beli dan makan akan memberikan experience points di ragam kategori yang ada. Tetapi tidak bisa dilakukan sesering mungkin, karena kapasitas perut Kiryu kini dibatasi. Untuk membantu Kiryu menghabiskan isi perutnya, Anda harus bertarung melawan preman di jalanan, menyelesaikan misi, atau sekedar berjalan-jalan di kota untuk waktu yang lama. Semakin sering lapar Kiryu, semakin sering ia makan, semakin banyak experience points yang ia dulang, semakin cepat pula Anda memperkuat Yakuza dengan tato naga di punggungnya ini. Ini adalah proses grinding terbaru yang ditawarkan oleh Yakuza 6.

Salah satu yang juga disederhanakan adalah proses mencari uang. Berbeda dengan Yakuza 0 dimana ada begitu banyak meta-game sampingan untuk mengumpulkan uang sebanyak mungkin, Yakuza 6 membuat resource ini kembali ke batas wajar dengan peran yang tidak seberapa penting. Anda bisa mengumpulkannya dari beberapa jenis preman spesifik yang bisa ditundukkan, yang biasanya memang lebih sulit, ataupun sekedar menjual item yang tidak Anda butuhkan ke salah satu toko di Kamurocho ataupun Hiroshima. Uang ini kini berperan tidak lebih dari alat tukar untuk membeli item atau sekedar makanan, yang seperti kami sebut sebelumnya, adalah “sistem” grinding experience points yang baru. Benda termahal yang bisa Anda beli di game ini biasanya berkisaran jutaan Yen dan berakhir jadi aksesoris yang bisa dikenakan Kiryu untuk memperkuat aksinya bertarung, dan tidak lebih. Jujur saja, kami menyukai penyederhanaan seperti ini. Di satu sisi, ia memperkuat sensasi realisme yang ada, dan di sisi lain, menyederhanakan “tugas” Anda untuk memikirkan resource lain untuk dikejar.

Maka yang Anda temukan dari Yakuza 6 adalah sebuah sensasi yang familiar. Implementasi Dragon Engine memang membuat gerakan menjadi lebih cepat dan halus, serta membuat AI musuh menjadi sedikit lebih sulit. Fokus grinding experience yang kini lebih difokuskan pada sistem lapar dan makanan membuatnya berbeda dan menarik, sekaligus menuntut Anda untuk memerhatikan indikator yang ada. Namun bagian terbaik dari semua perubahan dan penyederhanaan ini memang mengakar pada sistem bertarung dan animasi serangan pemungkas yang masih sama brutalnya. Kiryu yang sudah menua ini, punya banyak pengalaman dan strategi lebih efekif untuk membuat musuhnya pingsan seketika.