Biaya Pengembangan Shadow of the Tomb Raider Berkisar 1,3 Triliun Rupiah

Beberapa publisher di masa lalu sempat menyebut bahwa skema pengembangan game yang menjual pengalaman single player sebagai fokus memang tidak lagi rasional. Biaya yang dibutuhkan semakin tinggi, sementara publisher tidak berkesempatan untuk mendulang lebih banyak keuntungan. Alasan sama yang membuat proses microtransactions dan penjualan skema DLC menjadi begitu marak terjadi. Lantas, sebenarnya berapa besar biaya pengembangan sebuah game AAA dari sebuah franchise populer? Boss Eidos Montreal – David Anfossi akhirnya angkat bicara terkait game action terbaru Lara Croft yang akan dirilis tahun ini juga – Shadow of the Tomb Raider.
Percaya atau tidak, biaya yang digelontorkan ternyata tidak sedikit. Anfossi menyebut bahwa proses pengembangan Shadow of the Tomb Raider memakan biaya sekitar USD 75 juta – USD 100 juta atau sekitar 1,3 triliun Rupiah. Ia tidak memberikan detail kemana saja dana tersebut mengalir, namun dana ini ia sebut, masih belum termasuk biaya promosi yang ada.

Untuk promosi, mereka harus melemparkan dana ekstra sekitar USD 35 juta atau 489 Miliar Rupiah. Jadi total untuk Shadow of the Tomb Raider mencapai sekitar USD 135 juta. Anfossi menyebut bahwa tidak mengherankan bahwa ada tekanan yang kuat untuk ini, sesuatu yang tidak bisa mereka hindari. Eidos Montreal menyebut bahwa mereka mengambil resiko dari sisi kreatif, tetapi tetap memiliki gambaran jelas terkait kualitas seperti apa yang hendak dikejar. Menariknya lagi? Masih ada begitu banyak game AAA di luar sana yang punya biaya pengembangan lebih besar dari ini.
Shadow of the Tomb Raider sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 14 September 2018 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Berapa banyak dari Anda yang tertarik untuk membeli game ini nantinya?
Source: GamesIndustry