Doki Doki Literature Club Jadi “Kambing Hitam” Kasus Bunuh Diri

Menyalahkan video game sebagai motif atau penyebab utama dari beragam kasus dan masalah sosial memang jadi sesuatu yang tidak terhindarkan. Bukan hanya karena sisi “kemudahan”nya untuk dijadikan kambing hitam alih-alih menyelami masalah lebih dalam yang tentu saja jadi proses lebih kompleks, minimnya pengetahuan orang awam terkait industri hiburan yang sedang naik daun ini juga jadi alasan. Maka Anda melihat bagaimana game-game dengan konten kekerasan juga dikaitkan dengan kasus penembakan di sekolah hingga pembunuhan brutal. Kali ini, kasus serupa juga terjadi dengan game unik dan fenomenal dari Team Salvato – Doki Doki Literature Club. Game horror anti-mainstream dituduh menjadi alasan seorang remaja berumur 15 tahun bunuh diri.
Doki-Doki Literature Club langsung digadang sebagai alasan remaja tersebut memilih untuk mengakhiri hidupnya. Kasus yang terjadi di Sunderland, Inggris tersebut juga diikuti dengan seruan dan peringatan kepada pihak orang tua dan sekolah di dalam kota dari pihak koroner yang menyelidiki kasus ini. Sang koroner menyebut bahwa sang remaja 15 tahun tersebut terakhir memainkan DDLC sebelum berujung bunuh diri. The Sunderland Safeguarding Children Board menyebut bahwa peringatan ini dilakukan untuk memastikan orang dewasa saling bekerja sama untuk melindungi anak-anak dan anak muda.

Team Salvato sendiri masih belum memberikan komentar terkait tuduhan dari kasus yang terhitung “absurd” ini. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang sempat memainkan DDLC dan pernah berpikir untuk mengakhiri hidup Anda setelahnya?
Source: Sunderland Echo