Menyebutnya sebagai sistem anti-bajakan paling aman di industri game saat ini memang tidak lagi relevan. Di masa keemasannya, dimana para gamer sempat berteriak frustrasi karena kesempatan mencicipi game-game teranyar yang hampir mencapai nihil, Denuvo justru berakhir dibantai. Tiga kekuatan di kala itu – CPY, Baldman, dan Steampunks yang hadir dengan metode berbeda-beda, berhasil membuat sistem ini berujung berantakan. Terlepas dari semua serangan ini, harus diakui juga bahwa ada beberapa produk yang uniknya, hingga saat ini aman dan tidak tersentuh untuk alasan yang “tidak jelas”. Salah satunya adalah game fighting keren dari WB dan Netherrealm Studio – Injustice 2. Sudah aman lebih dari 7 bulan, game ini baru akhirnya bobol.

Bukan tiga nama tim peretas tersebut yang berkontribusi, melainkan nama underdog yang sudah lama malang melintang di scene yang sama – Voksi yang berhasil menundukkan Denuvo milik Injustice 2. Setelah aman 7 bulan, tentu banyak gamer bajakan yang bingung mengapa game fighting ini bisa tidak tersentuh. Jika melihat respon Voksi, Injustice 2 sepertinya aman sesederhana karena tim peretas sebelumnya mengabaikannya dan tidak melihatnya sebagai “target” yang penting. Voksi mengaku bahwa Injustice 2 diperkuat dengan Denuvo 4.9 dan sebuah sistem proteksi unik dari WB, yang ia sebut, berhasil ia bobol hanya dalam waktu 10 jam saja.

Dengan aktifnya Voksi selama setidaknya selama beberapa minggu terakhir, banyak yang melihatnya sebagai usaha untuk “merebut” tampuk popularitas CPY sebagai ujung tombak peretasan game-game berbasis Denuvo. Well, KO!