Apakah Valve tidak lagi pantas menyandang predikat sebagai developer game? Jika Anda hanya memerhatikan bagaimana mereka mengabaikan franchise game single-player mereka, maka kalimat tersebut punya justifikasi yang jelas. Namun jika harus diakui, Valve sebenarnya masih terus meracik game baru. Hanya saja, seperti halnya DOTA 2, ia memang difokuskan pada sensasi multiplayer dengan harapan, bisa bertahan untuk waktu yang cukup lama. Salah satu yang tengah mereka racik adalah Artifact – sebuah game pertempuran kartu yang menjadikan DOTA 2 sebagai basis. Menariknya lagi? Seperti janji yang sempat diumumkan sebelumnya, ia dipastikan akan meluncur tahun ini.

Sejak awal pengumuman Artifact, Valve memang sudah menegaskan bahwa Artifact tidak akan dirilis sebagai game free to play. Akhirnya, informasi soal harga dan tanggal rilis pun meluncur. Sejak hari pertama rilis, Artifact akan membuat tidak kurang dari 280 jenis kartu yang diklaim oleh Valve, akan menjadi game kartu fantasi dengan sistem permainan dan pengalaman paling dalam yang pernah ada. Valve juga berencana akan memperlihatkan game ini untuk pertama kalinya kepada publik di ajang PAX West, akhir Agustus 2018 mendatang. Versi PC meluncur terlebih dahulu, baru diikuti versi mobile yang baru akan dirilis tahun 2019 mendatang.

Artifact sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 28 November 2018 mendatang, via Steam, dengan harga sekitar USD 20. Tertarik?