Setelah Yunani, Assassin’s Creed Akan ke Jepang?

Apakah keputusan Ubisoft untuk kembali menjadikan Assassin’s Creed sebagai franchise tahunan, apalagi setelah kesuksesan Origins, adalah sebuah kebijakan yang tepat sasaran? Untuk saat ini, memang masih terlalu awal untuk menilai apakah sang seri terbaru – Odyssey akan mampu memenuhi ekspektasi yang ada. Namun menarik untuk melihat bahwa Ubisoft menangani timeline cerita yang ada. Jika Origins bercerita soal asal muasal lahirnya Assassin sebagai sebuah organisasi, Odyssey akan menjadi penghubung esensial untuk memahami pengaruh First Civilization pada kehidupan manusia itu sendiri. Namun bagi kita semuanya pertanyaannya selalu jelas, setting apa lagi yang bisa kita antisipasi setelahnya?
Seperti kebiasaan Ubisoft, mustahil rasanya untuk berharap bahwa dev. yang satu ini akan angkat bciara sebelum Odyssey dirilis. Namun salah satu user Reddit – DoktahManhattan, menemukan sebuah fakta menarik yang sepertinya memperkuat rumor bahwa pada akhirnya, Assassin’s Creed akan menawarkan masa feudal Jepang klasik sebagai setting utama.

Hal ini ditangkap dari salah satu scene di Assassin’s Creed 3 yang memperlihatkan tiga simbol dari tiga peradaban berbeda. Gambar pertama adalah Eye of Horus (Mesir), kedua adalah Omega (Yunani), dan ketika adalah Torii – gerbang kuil Shinto (Jepang). Jika melihat runtut rilis setting beberapa seri AC terakhir, maka tidak berlebihan rasanya untuk mulai memprediksi bahwa Jepang, memang akan jadi setting Assassin’s Creed selanjutnya.
Ubisoft sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun. Untuk saat ini mereka masih berfokus pada Assassin’s Creed Odyssey yang rencananya, akan dirilis pada tanggal 5 Oktober 2018 mendatang untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Bagaimana dengan Anda sendiri? Berapa banyak dari Anda yang memang mengharapkan sebuah seri AC di setting feudal Jepang?