Komite Olimpiade: Game Esports Masih Terlalu “Brutal”

Usaha bertahun-tahun untuk mendapatkan pengakuan sebagian bagian dari cabang olahraga yang sebenarnya, sekaligus layak untuk dipertandingkan di berbagai event olahraga terbesar dunia, hal inilah yang sepertinya terus diperjuangkan oleh banyak badan esports dunia saat ini. Titik terang mengemuka di ajang Asian Games kemarin yang bertempat di Indonesia dimana game-game esports dipertandingkan dalam event demonstrasi yang bisa dibilang sukses. Walaupun pilihan game-game di event tersebut terhitung aneh, namun ini tentu membuka harapan bahwa esports akan masuk ke dalam Olimpiade di masa depan. Akan tetapi, perjalanan sepertinya masih panjang.
Berbicara dengan BBC, Thomas Bach dari International Olympic Committee menyebut bahwa masih sulit bagi game-game esports untuk masuk dan diakui oleh Olimpiade karena konten yang ia tawarkan. Bach menyebut bahwa game-game ini masih dianggap terlalu brutal dan keras. Game yang membawa unsur “membunuh” di dalamnya dianggap tidak cocok dengan nilai-nilai Olimpiade. Oleh karena itu, konten kekerasan harus dikurangi, terutama untuk konten darah di dalamnya. Jika esports berhasil mengatasi hal tersebut, mereka selalu membuka diri.

Dengan pangsa pasar penikmat esports yang semakin besar, hingga diprediksi menyentuh setidaknya 320 juta user di seluruh dunia lewat beragam event dan layanan streaming, pasar ini memang potensial untuk membuat Olimpiade menarik di mata anak muda. Namun apakah kita akan mengatasi keluhan soal konten penuh kekerasan ini? Kita tunggu saja.
Source: BBC