JagatPlay Goes to Tokyo Game Show 2018!

Salah satu perhelatan gaming terbesar untuk kawasan Asia, tidak ada lagi kata yang tepat untuk menjelaskan apa itu Tokyo Game Show 2018. Berbeda dengan event gaming besar lain seperti E3 2018 untuk wilayah Amerika Serikat dan Gamescom untuk wilayah Eropa yang sebagian besar berisikan game-game AAA raksasa yang memang menarik minat dan perhatian sebagian besar gamer di seluruh dunia, Tokyo Game Show 2018 terkadang berisikan game-game “populer” yang memang lebih ditujukan untuk menarik minat pasar lokal. Sesuatu yang juga dibarengi dengan presentasi dan usaha habis-habisan developer untuk menarik pasar yang punya cita rasa unik ini. Semnetara bagi developer yang memang berasal dari Jepang, ini adalah momen yang tepat untuk memperlihatkan taji mereka.
Berita baiknya? Seperti apa yang berhasil kami capai di tahun 2017 kemarin, Sony Interactive Entertainment ternyata kembali memberikan kepercayaan bagi JagatPlay untuk meliput acara ini secara langsung. Dengan jadwal padat selama setidaknya empat hari, di luar hari untuk publik yang mustahil akan memungkinkan Anda untuk menjajal game apapun di tengah kepadatan massa, kesempatan emas ini tentu saja kami sambut dengan baik. Dua hari sebelum TGS 2018 secara resmi digelar, kami akhirnya tiba di Tokyo, ibukota negeri matahari terbit yang satu ini. Lantas, apa yang pantas untuk diantisipasi?
Dengan jadwal resmi dari Sony yang sudah meluncur, kami sepertinya bisa memastikan bahwa kami setidaknya akan menjajal dan menulis artikel impresi untuk dua judul game besar, yakni Ace Combat 7: Skies Unknown dari Bandai Namco serta Sekiro: Shadows Die Twice dari From Software dan Activision. Jika tidak ada aral melintang, kami bisa memastikan diri akan menyibukkan diri dengan dua judul tersebut. Sementara untuk judul raksasa yang lain, maka seperti yang terjadi dengan E3 2018 kemarin, panjang antrian yang sepertinya diprediksi membludak bahkan di Business Day yang hanya berisikan media dan pelaku belakang layar industri game, memang sedikit membuat kami ragu. Namun jika kesempatan itu datang, kami berharap bisa menjajal Devil May Cry 5 dan Resident Evil 2 Remake dengan Claire sebagai fokus. Namun sekali lagi, ini masih sangat berdasarkan usaha.
Lantas, untuk apa kami berangkat lebih cepat dua hari? Hari pertama saat artikel ini ditulis memang berisikan setengah hari kosong yang langsung kami lanjutkan dengan mengunjungi Akihabara dan melihat-lihat “Mekkah” para Otaku yang satu ini. Sementara esok jadwalnya akan berpusat pada kegiatan mendatangi kantor pusat Bandai Namco dan langsung mencicipi game-game teranyar mereka yang belum dilepas ke pasaran, sekaligus tentu saja, mendengar presentasi yang ada.
Walaupun masih belum bisa menjanjikan apapun saat ini, namun kami sendiri cukup berharap agar liputan Tokyo Game Show 2018 ini akan berisikan banyak hal-hal menarik yang memang pantas untuk dibicarakan atau sekedar, mengundang diskusi. Sembari menunggu event tersebut lusa, izinkan kami melemparkan beberapa foto jalan-jalan “nakal” kami keAkihabara ini. Sayangnya, beberapa aksi, seperti melihat pemandangan mesin Pachinko misalnya, tidak boleh direkam. Tokyo Game Show 2018, here we come!












