Mantan Karyawan Sebut Budaya Kerja Rockstar Bagai “Disandera”

Reading time:
October 17, 2018
red dead redemption 2 600x338

Bekerja 100 jam / minggu, yang berarti rata-rata bekerja sekitar 14 jam / hari, kontroversi pernyataan dari Rockstar terkait proses pengembangan Red Dead Redemption 2 tengah ramai diperbincangkan di dunia maya. Banyak orang yang merasa bahwa jam kerja seperti ini tidaklah manusiawi. Kontroversi yang cukup untuk membuat sang co-founder dan juga pemimpin proyek RDR 2 itu sendiri – Dan Houser melakukan klarifikasi terpisah. Houser menyebut bahwa jam kerja seperti ini lahir dari passion para pekerja senior dan bukan paksaan dari Rockstar. Semuanya dilakukan secara suka rela. Namun salah satu mantan developer Rockstar memberikan gambaran budaya kerja di sana.

Job J. Stauffer – mantan karyawan Rockstar dan Telltale Games menyampaikan pengalamannya bekerja di dev. kawakan tersebut. Staffer sempat terlibat dalam proses pengembangan GTA IV. Ia menyebut bahwa bekerja di Rockstar terasa seperti “disandera” dengan moncong pistol secara konsisten mengarah ke kepala Anda.

Ia sempat bekerja secara penuh selama 7 hari / minggu. Walaupun Rockstar tidak pernah “memaksa” karyawannya untuk bekerja sekeras ini, namun fakta bahwa Sam Houser dan Dan Houser masuk kantor di hari Sabtu dan Minggu membuat karyawan mau tidak mau melakukan hal yang sama. Mereka harus menunjukkan bahwa diri mereka bekerja sama kerasnya dengan Sam dan Dan.

https://twitter.com/jobjstauffer/status/1052323687829884929

Jason Schreier – jurnalis ternama Kotaku juga mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya tengah meracik artikel mendalam terkait situasi kerja dalam Rockstar, sesuatu yang saat ini memang tengah relevan. Ia ingin mendengar ceita Stauffer lebih jauh terkait pengalaman yang sempat ia lewati.

Rockstar sendiri berencana untuk merilis Red Dead Redemption 2 pada tanggal 26 Oktober 2018 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Bagaimana menurut Anda? Apakah kerja 100 jam / minggu ini terdengar rasional untuk Anda?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…