Mantan Karyawan Sebut Budaya Kerja Rockstar Bagai “Disandera”
Bekerja 100 jam / minggu, yang berarti rata-rata bekerja sekitar 14 jam / hari, kontroversi pernyataan dari Rockstar terkait proses pengembangan Red Dead Redemption 2 tengah ramai diperbincangkan di dunia maya. Banyak orang yang merasa bahwa jam kerja seperti ini tidaklah manusiawi. Kontroversi yang cukup untuk membuat sang co-founder dan juga pemimpin proyek RDR 2 itu sendiri – Dan Houser melakukan klarifikasi terpisah. Houser menyebut bahwa jam kerja seperti ini lahir dari passion para pekerja senior dan bukan paksaan dari Rockstar. Semuanya dilakukan secara suka rela. Namun salah satu mantan developer Rockstar memberikan gambaran budaya kerja di sana.
Job J. Stauffer – mantan karyawan Rockstar dan Telltale Games menyampaikan pengalamannya bekerja di dev. kawakan tersebut. Staffer sempat terlibat dalam proses pengembangan GTA IV. Ia menyebut bahwa bekerja di Rockstar terasa seperti “disandera” dengan moncong pistol secara konsisten mengarah ke kepala Anda.
Ia sempat bekerja secara penuh selama 7 hari / minggu. Walaupun Rockstar tidak pernah “memaksa” karyawannya untuk bekerja sekeras ini, namun fakta bahwa Sam Houser dan Dan Houser masuk kantor di hari Sabtu dan Minggu membuat karyawan mau tidak mau melakukan hal yang sama. Mereka harus menunjukkan bahwa diri mereka bekerja sama kerasnya dengan Sam dan Dan.
https://twitter.com/jobjstauffer/status/1052323687829884929
Jason Schreier – jurnalis ternama Kotaku juga mengungkapkan bahwa dirinya sebenarnya tengah meracik artikel mendalam terkait situasi kerja dalam Rockstar, sesuatu yang saat ini memang tengah relevan. Ia ingin mendengar ceita Stauffer lebih jauh terkait pengalaman yang sempat ia lewati.
Rockstar sendiri berencana untuk merilis Red Dead Redemption 2 pada tanggal 26 Oktober 2018 mendatang untuk Playstation 4 dan Xbox One. Bagaimana menurut Anda? Apakah kerja 100 jam / minggu ini terdengar rasional untuk Anda?