Review Astro Bot – Rescue Mission: Kejutan Super Brilian!
Menggemaskan

Seperti yang sempat kami bicarakan sebelumnya, “menangkap” pesona game VR adalah salah satu bagian tersulit untuk menulis review game seperti Astro Bot: Rescue Mission ini. Mengapa? Karena semua screenshot yang kami tangkap tidak akan merepresentasikan dengan baik visual seperti apa yang kami lihat via lensa Playstation VR itu sendiri. Salah satu alasannya? Karena gambar yang ditangkap hanya mengambil bagian resolusi dari salah satu lensa saja, dan bukan sepenuhnya dari apa yang Anda lihat secara keseluruhan. Namun satu yang pasti, sulit rasanya untuk tidak memuji kualitas visual Astro Bot: Rescue Mission ini sendiri.
Menggemaskan hingga pada tahap membuat Anda tersenyum lebar, ini adalah pengalaman yang kami rasakan ketika mencicipi Astro Bot: Rescue Mission ini. Ada yang istimewa dengan interaksi singkat dengan Captain Astro yang walaupun tidak punya percakapan sama sekali, namun bereaksi lewat sekedar suara atau ekspresi wajah digital miliknya. Sony membangun karakter yang fantastis lewat tindak tanduknya yang lucu dan menghibur. Jika ia berdiri diam di dekat Anda, ia akan menyempatkan diri untuk melihat Anda dan menyapa Anda secara langsung. Jika ia bisa berenang ke wajah Anda, ia akan tertempel seperti layaknya rumput laut yang terus bereaksi lucu. Anda juga bisa mendengar sedikit ekspresi suara ketika ia takut terjatuh atau sekedar melompat. Astro Bot benar-benar menggemaskan!


Secara visual, setting yang ia suntikkan juga pantas untuk diacungi jempol. Dengan setidaknya 25 buah level standar yang harus Anda selesaikan untuk menyelesaikan cerita yang ada, ia memuat beragam tema khas sebuah game platformer. Anda akan menyelami dalamnya lautan, gersangnya gurun, panasnya lava, hingga sebuah tempat menyeramkan nan gelap yang membuat Anda mustahil untuk mengetahui kejutan seperti apa yang akan Anda temukan. Tidak hanya menarik dari sisi presentasi, dunia yang berbeda-beda ini juga menyediakan tantangan platforming kreatif yang tentu saja akan kita bicarakan nanti. Detailnya juga menawan, apalagi ketika Anda berhadapan dengan stage berbasis air dan ia terus menyapu wajah VR Anda dengan sedikit pandangan kabur dan air yang tertinggal di kaca.
Sementara dari sisi musik, walaupun tidak bisa dibilang fenomenal, namun ia berkontribusi signifikan untuk membangun atmosfer yang tepat untuk dunia Astro Bot: Rescue Mission. Tipikal musik kartun ketika situasi seram terjadi, musik riang ketika tidak banyak ancaman, dan sedikit sentuhan oriental saat Anda memasuki arena dengan tema ninja. Sebagian besar darinya tetap akan terasa riang.
Kombinasi VR dan Platformer yang Fenomenal!

Jika harus berbicara jujur, kami mungkin termasuk gamer yang pesimis bahwa VR dan platformer adalah dua kombinasi kata yang disatukan, bisa berujung pada produk yang pantas untuk mendapatkan pujian. Bagaimana sebuah game yang menjadikan proses melompat kesana-kemari dengan ekstra puzzle sebagai tantangan bisa tampil lebih baik dalam format VR? Astro Bot: Rescue Mission hadir. Kami memainkannya. Kami salah.
Yang ditawarkan oleh Astro Bot: Rescue Mission pada dasarnya adalah sebuah game platformer berkualitas sebagai basis, yang kemudian disuntikkan beragam mode fitur VR sebagai pendukung untuk menghasilkan sensasi permainan berbeda dibandingkan game platformer pada umumnya. Hasilnya? Adalah sebuah game platformer yang terasa unik tetapi juga menyenangkan dan menantang di saat yang sama. Jika Anda sempat memainkan game platformer, yang Anda temukan serupa di sini. Progress bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya lewat beragam tantangan melompat dan juga varian musuh yang harus Anda tundukkan. Berbasis sistem checkpoint dengan jumlah continue tak terbatas, level “resiko” di Astro Bot terhitung rendah dan sangat bersahabat.


Maka sang Captain Astro sendiri punya beberapa gerakan yang bisa Anda eksekusi. Dari sekedar melompat, melakukan hover dengan jet kecilnya untuk menahan diri di udara untuk sementara waktu atau sekedar melompat lebih jauh, memukul musuh, dan juga melakukan charging untuk pukulan tornado yang lebih mematikan. Ia terasa seperti sebuah game platformer yang seharusnya. Sisanya? Beradaptasi dengan varian musuh yang Anda lawan. Ada musuh yang bisa ditundukkkan dengan sekedar pukulan, ada yang hanya bisa dikalahkan dengan jet lompatan Capt. Astro yang juga bisa dijadikan senjata, sementara yang lain butuh beberapa kali serangan sebelum Anda bisa melewati mereka. Sebuah gameplay yang terasa standar untuk sebuah game platformer, dengan kualitas di atas rata-rata.
Ketika VR masuk, Astro Bot: Rescue Mission bertransformasi menjadi game platformer yang fenomenal. VR menyuntikkan fitur dan gaya bermain yang tidak bisa Anda temukan di konsep platform konvensional sebelumnya. Salah satunya adalah kamera.
Astro Bot: Rescue Mission meminta Anda untuk mencari dan menemukan teman-teman Anda yang tersebar di dunia berbeda. Tidak ada clue lain yang bisa Anda dapatkan soal posisi mereka, selain sekedar suara. Yang ditonjolkan di sini adalah keharusan untuk menikmatinya seperti game VR, dimana Anda harus menggerakkan kepala Anda ke semua sudut “mencurigakan” untuk melihat kira-kira apakah para bot tersesat ini memang ada di sana. Terkadang mereka tersembunyi di lubang dalam dimana Anda harus melihat isinya, terkadang mereka tengah meminta tolong di tempat tinggi yang bisa terlewatkan begitu saja jika Anda tidak jeli, terkadang mereka berada di sebuah platformer nun jauh yang tidak akan tertangkap kamera jika Anda tidak menyempatkan diri mencari, dan sejenisnya. Mengingat jumlah bot yang terselamatkan ini juga berpengaruh pada apakah Anda bisa mengakses pertarungan melawan boss di setiap area dan mendorong cerita (walaupun tidak harus mengumpulkan semuanya), mencari mereka jadi sesuatu yang esensial.


Namun tidak sekedar memutar kepala dan mencari mereka saja, desain brilian Astro Bot: Rescue Mission juga mengemuka dari fakta bahwa mode VR ini juga terintegrasi ke dalam gameplay. Bahwa musuh tidak hanya didesain untuk menghalangi Capt. Astro saja, tetapi juga Anda sebagai pengendalinya. Mereka akan mempersulit Anda dengan menghalangi sudut pandang atau sekedar memecah perhatian Anda. Ada musuh yang siap menembakkan tinta untuk membatasi penglihatan Anda, ada yang hanya bisa ditundukkan jika Anda menanduk mereka, ada yang “menuntut” Anda bertanding bola sementara, hingga yang menuntut Anda untuk menghindari serangan meriam mereka beberapa kali sebelum bisa menghancurkannya.


Anda sebagai pengguna headset VR, juga terlibat aktif dalam gameplay. Beberapa juga diaplikasikan di dalam sisi puzzle dan platforming. Yang paling keren? Ketika ada sebuah lokasi yang bisa dihancurkan untuk mencari dan menemukan seorang bot, namun ia berada di posisi cukup tinggi. Solusinya menuntut Anda untuk berdiri dari posisi duduk Anda di dunia nyata, mendekatinya, dan kemudian menanduknya. Jadi VR sendiri tidak lagi sekedar membuat perspektif 360 derajat sebagai satu-satunya fitur tambahan yang unik, tetapi juga fakta bahwa Anda berperan aktif dalam banyak hal sebagai sang pengguna headset.

Semuanya dipercantik dengan fakta bahwa tidak sekedar mengendalikan Capt. Astro dan kepala Anda sendiri sebagai “solusi” beberapa masalah, Anda juga akan dipersenjatai dengan gadget yang bisa didapatkan sesuai level, yang tentu saja menambahkan lapisan kompleksitas yang baru. Menggunakan fitur touchpad DualShock 4, ia terkadang bisa berubah menjadi grappling hook, penyemprot air, pelempar shuriken, hingga gatling gun yang bisa menghancurkan banyak musuh. Mengerti dan memahami cara guna setiap gadget ini, terutama dalam hal menemukan para bot yang tercecer juga jadi bagian penting Astro Bot: Rescue Mission. Satu yang pasti, ia mengarahkan kita pada salah satu daya tarik selanjutnya, desain level yang kreatif.










