10 Blunder Terbesar di Industri Video Game!

Reading time:
December 3, 2018
feat image blunder jagatplay

Industri game adalah sebuah bisnis. Bahwa terlepas dari kualitas game yang seringkali berhubungan erat dengan proses pengembangan game itu sendiri di tangan para developer kawakan, ada begitu banyak proses kompleks berjalan di belakang layar untuk memastikan game ini tiba di tangan Anda dengan selamat. Namun terkadang, keputusan tidak selalu hanya bergantung pada apa yang diinginkan dan kebutuhan gamer itu sendiri. Video game tetaplah sebuah industri dan bisnis yang didesain untuk mengejar keuntungan sebanyak mungkin dengan menggunakan resource sekecil yang bisa dihadirkan. Terkadang, konsep ini diaplikasikan terlalu eksplisit hingga gamer bisa “mencium” bau haus uang yang ada. Lebih buruknya lagi? Ketika ia mempengaruhi kualitas akhir game tersebut.

Di luar begitu banyak game keren yang bisa kita nikmati dari hari pertama rilis dan konsol-konsol bertenaga yang membuat kita jatuh hati, tidak sedikit kasus kesalahan fatal terjadi di industri game dari tangan peracik belakang layarnya sendiri, baik itu developer ataupun publisher. Kesalahan-kesalahan yang membuat Anda bingung dan merasa bahwa hal-hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Terkadang, kesalahan-kesalahan fatal ini bahkan tidak punya masa pemulihan. Ia bisa menjadi awal atau bahkan pemicu untuk hal yang lebih destruktif di masa depan, dan bahkan berakhir menghancurkannya. Sebuah blunder besar industri game yang akan diceritakan dari masa ke masa.

Lantas, dari semua blunder yang sempat terjadi di industri game, mana saja yang menurut kami pantas dikategorikan sebagai yang terbesar? Berikut adalah versi JagatPlay:

  1. SEGA 32X

32x

Sebuah pemicu? Sebuah tanda bahwa perjuangan hardware SEGA memang akan berakhir? Apapun itu, blunder besar SEGA 32X memang menjadi salah satu strategi paling membingungkan di industri game. Alih-alih membiarkan dan mendukung konsol 16 bit mereka – SEGA Genesis sedikit lebih lama dengan suntikan game-game keren, SEGA memutuskan untuk menjual sebuah hardware tambahan bernama “SEGA 32X” yang diklaim akan membuat game SEGA Genesis terlihat lebih keren. Berita buruknya? Harganya tinggi, tidak semua game berjalan dengan semestinya, ia membutuhkan pengaturan kabel ekstra, tidak ada peningkatan signifikan, di tengah rilis konsol 32 bit mereka – SEGA Saturn yang tinggal menghitung minggu. Gagal di pasaran, ini seperti sebuah langkah yang terbaca jelas sebagai sebuah reaksi panik untuk langkah Nintendo dan Sony yang memang hendak masuk ke pasar yang sama.

  1. Xbox One Reveal

don mattrcik

Pernahkah Anda melihat kasus kalah sebelum bertarung di industri game? Tidak ada kalimat lagi yang tepat untuk menjelaskan kompetisi dan Microsoft dan Sony di awal persaingan konsol generasi saat ini. Ketika Sony mengarahkan semua strategi marketing mereka ke arah yang tepat, terutama mempertahankan sensasi konsol konvesional yang seharusnya, Microsoft justru mendorong Xbox One sebagai konsol yang “merepotkan”. Harus online setiap 24 jam sekali, DRM yang membuat gamer tidak bisa sekedar meminjam game orang lain atau menjualnya sebagai barang second, hingga kebingungan untuk ragam fitur yang lain menemani rilis ini. Berita buruknya? President Xbox di kala itu – Don Mattrick justru hadir memperkeruh suasana. Hampir semua pernyataannya berujung menjadi blunder yang kian mempersulit nama Xbox One di pasaran. Sebagai contoh? Ia merekomendasikan gamer tanpa koneksi internet mumpuni untuk mempertimbangkan Xbox 360 saja dan melewatkan Xbox One. What the..

  1. Ouya Console

OUYA 50

Padat, murah, revolusioner, dan berperan sebagai mesin gaming yang kabarnya bisa bersaing di pertempuran raksasa industri game, iklan yang dijual untuk Ouya – konsol Android ramping yang satu ini memang begitu memesona. Ia berhasil mencuri perhatian banyak gamer dengan dukungan dana via Kickstarter yang pantas diacungi jempol. Hasilnya? Ia berujung jadi konsol Android “sampah” ketika sampai di tangan para donatur. Kontroler tidak nyaman, game penuh limitasi di sana-sini, kalah kuat dibandingkan smartphone yang sudah tersedia di saat yang sama, Ouya berujung jadi lelucon dan bulan-bulanan di dunia maya.

  1. Red Ring of Death

rrod

Tidak ada mimpi lebih buruk bagi para produsen hardware selain menemukan fakta bahwa produk yang mereka lemparkan ke publik ternyata memiliki cacat desain yang fatal. Hal inilah yang sempat terjadi di awal Xbox 360 meluncur ke pasaran. Mimpi buruk inilah yang sempat dialami banyak gamer yang harus menemukan konsol mereka tiba-tiba dihuni lampu merah di sekitar logo Xbox yang mengitari konsol ini. Ini berarti konsol mereka sudah “mati” dan menolak untuk bekerja lagi. Walaupun pada akhirnya masalah ini teratasi di varian Xbox 360 selanjutnya, masalah ini mencatatkan kerugian sekitar USD 1 Milyar untuk Microsoft sendiri. Untuk menjaga nama baik yang ada, Microsoft memutuskan untuk memperpanjang garansi hingga 3 tahun di 2007 dan siap untuk mengganti konsol Xbox 360 manapun yang terkena RROD ini. Langkah baik yang dibayar mahal.

Tags:

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…