Rockstar Dituduh Downgrade Red Dead Redemption 2

Reading time:
March 18, 2019
Red Dead Redemption 2 jagatplay part 1 184 600x338

Sebuah kontroversi yang sempat menghangat ketika seri pertama Watch Dogs dirilis beberapa tahun yang lalu. Visual yang ternyata tampil tidak sebaik trailer yang begitu memesona membuat kata “downgrade” kini seringkali dilemparkan untuk mengkritisi kualitas visual sebuah game yang baru dilepas ke pasaran. Parahnya lagi? Tidak hanya terjadi saat dibandingkan antara trailer dan rilis final saja, beberapa developer juga dituduh menurunkan kualitas visual secara “diam-diam” melalui patch setelahnya. Salah satunya adalah Rockstar dengan game dunia barat liar mereka yang fenomenal – Red Dead Redemption 2.

Dikenal sebagai salah satu game konsol dengan kualitas visual terbaik sejauh ini, tuduhan downgrade oleh Rockstar terkait Red Dead Redemption 2 mengemuka. Dimulai dari patch 1.03 di bulan Desember 2018 kemarin dan terus berlanjut di patch 1.06 yang terbaru, Rockstar kabarnya menurunkan efek Ambient Occlusion yang ada. Hasilnya? Tata cahaya menjadi tidak terlalu realistis dan beberapa scene terlihat kurang “dalam”. Beberapa screenshot yang diperbandingkan juga memperlihatkan jelas hal tersebut.

rdr 2 10
RDR 2 1.0
rdr 2 103
RDR 2 1.03

 

rdr 2 10 1 2
RDR 2 1.0
rdr 2 106 1
RDR 2 1.06

Rockstar sendiri tidak banyak berbicara soal tuduhan ini. Banyak gamer yang berspekulasi bahwa langkah downgrade ini tidak diambil semata-mata untuk membuat framerate lebih stabil di mode single-player saja, tetapi juga membuat disparitas visual dengan mode multiplayer menjadi tidak terlalu siginfikan. Namun tentu saja, selalu ada probabilitas bahwa ini adalah patch yang tidak sempurna dan minimnya ambient occlusion di sini adalah kesalahan teknis semata.

Red Dead Redemption 2 sendiri saat ini sudah tersedia untuk Playstation 4 dan Xbox One. Bagaimaan menurut Anda sendiri? Apakah ini memang terasa seperti sebuah downgrade?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…