Game Star Wars Milik Respawn Tidak Gunakan Frostbite Engine

Reading time:
April 12, 2019
star wars jedi fallen order

Frostbite Engine adalah salah satu engine paling memukau, apalagi jika Anda mencicipi game-game berbasiskan engine tersebut di PC. Dengan kebutuhan spesifikasi yang terhitung masih rasional, ia tidak pernah gagal membangun game yang secara visual, memanjakan mata, dari seri Battlefield hingga Star Wars Battlefront. Namun bagi para developer yang berdiri di bawah bendera EA, seperti yang terjadi pada kasus Mass Effect: Andromeda dan Anthem, Frostbite adalah “mimpi buruk”. Ia disebut sebagai engine tak optimal yang menguras emosi dan tenaga, apalagi ketika meracik game open-world. Apalagi EA terus “memaksakannya” atas nama sistem keuntungan yang lebih baik.

Tidak heran jika banyak gamer yang khawatir bahwa kasus serupa akan terjadi dengan game Star Wars terbaru yang diracik oleh Respawn Entertainment – Star Wars Jedi: Fallen Order. Apalagi mengingat bahwa proyek Respawn sebelumnya – Titanfall dan Apex Legends tidak menggunakan Frostbite. Namun ternyata, tidak demikian adanya. Alih-alih Frostbite Engine, Star Wars Jedi: Fallen Order dipastikan akan menggunakan Unreal Engine 4 sebagai basis. Hal ini dikonfirmasikan oleh Jay – Community Manager dan juga wartawan Kotaku – Jason Scheirer. Tidak ada informasi lebih lanjut mengapa EA terasa lebih “longgar” untuk urusan ini dengan Respawn Entertainment.

D35I5 aW4AEd2hQ
Star Wars Jedi: Fallen Order akan dibangun dengan Unreal Engine 4 dan bukan Frostbite.

EA dan Respawn sendiri rencananya akan merilis Star Wars Jedi: Fallen Order tahun ini juga, walaupun masih tanpa tanggal rilis pasti. Pengumuman dan penampakan perdananya akan dilakukan pada tanggal 13 April (waktu setempat) esok. Akankah absennya Frostbite Engine akan membuat Star Wars Jedi: Fallen Order lebih terlihat menjanjikan? Kita tunggu saja.

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…