Protes Kondisi Kerja, Karyawan Dev. League of Legends Walkout

Reading time:
May 7, 2019
riot

Video game memang menyenangkan. Namun proses meraciknya? Sepertinya tidak semenyenangkan yang kita bayangkan. Beberapa artikel investigatif dari situs gaming luar sepertinya membuka mata kita akan budaya kerja yang sama sekali tidak sehat. Kasus inilah yang sempat melanda Riot Games – developer di balik League of Legends lewat laporan investigatif beberapa bulan lalu yang membuka mata soal budaya kantor yang pantas disebut “Toxic”. Dari management yang sering melemparkan komentar tidak pantas hingga karyawan wanita yang menjadi sasaran ucapan yang kasar, karyawan Riot Games akhirnya angkat bicara. Mereka melawan.

Untuk pertama kalinya di sejarah industri game, karyawan sebuah studio developer raksasa melakukan walkout sebagai wujud protes atas kebijakan management dan budaya keseluruhan perusahaan yang disebut toxic. Sekitar 150 karyawan Riot Games berdiri di luar kantor, meneriakkan aspirasi mereka untuk “Riot yang lebih baik”. Karyawan hadir untuk menolak proses arbitrasi yang sempat didengungkan Riot, mendukung tuntutan hukum atas kasus pelecehan yang kini berada di meja hijau, serta mengkritik Riot sebagai perusahaan yang tidak memperlihatkan usaha untuk berubah setelah laporan investigatif Kotaku beberapa bulan yang lalu. Tidak ada indikasi bahwa Riot siap tampil beda.

kda lol
Protes atas masalah arbitrasi dan kondisi kerja, 150 karyawan Riot Games melakukan walkout.

Menanggapi protes ini, Riot sendiri menegaskan bahwa mereka tidak akan mengambil langkah “balas dendam” untuk karyawan-karyawan yang angkat bicara ini. Sementara itu, League of Legends saat ini masih tetap mempertahankan predikat sebagai salah satu game MOBA terpopuler di dunia.

Source: Kotaku

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…