Ubah Rotasi, Treyach Akan Tangani Call of Duty 2020?

Bagaimana caranya Activision melahirkan 1 buah game Call of Duty setiap tahunnya, dengan kualitas game AAA yang mumpuni? Jawabannya adalah sistem rotasi 3 developer yang konsisten. Dengan memberikan franchise ini kepada Infinity Ward, Sledgehammer, dan Treyarch yang bergantian mengembangkan seri mereka masing-masing, hal tersebut dimungkinkan. Kerennya lagi? Sistem ini juga membuat Anda bisa mengantisipasi game seperti apa yang meluncur selanjutnya, mengingat tiap developer ini punya “signature” unik, seperti Treyarch misalnya yang selalu memberikan perhatian lebih ke mode zombie. Namun untuk tahun 2020, sistem rotasi ini sepertinya berubah.
Berdasarkan laporan yang didapatkan jurnalis ternama Kotaku – Jason Scheirer, Activision kabarnya akan mengubah sistem rotasi untuk Call of Duty di tahun 2020. Mengingat tahun 2019 merupakan milik Infinity Ward dan 2018 adalah Black Ops 4 dari Treyarch, maka 2020 seharusnya adalah game Call of Duty racikan Sledgehammer. Namun konflik antara management atas Sledgehammer dan Raven (co-developer) membuat Activision harus mengambil langkah intervensi. Konflik ini kabarnya membuat game Call of Duty yang akan mengambil setting perang Vietnam tersebut berantakan.

Oleh karena itu, Activision meminta Treyarch mengambil alih. Konten yang sudah diracik oleh Sledgehammer dan Raven kabarnya akan dipermak ulang menjadi Call of Duty – Black Ops 5. Kotaku juga melaporkan bahwa karyawan Treyarch sendiri terbagi ketika mendengar berita ini. Di satu sisi, ada rasa optimisme tinggi mengingat mereka punya ide untuk menyempurnakannya, namun di sisi lain, ketakutan bahwa mereka harus berhadapan dengan waktu kerja yang brutal mengingat waktu pengembangan kini “tinggal” 2 tahun.
Di laporan yang sama, Kotaku juga menegaskan bahwa kasus ini tidak akan mempengaruhi Call of Duty 2019 dari Infinity Ward yang kabarnya, akan mengusung elemen free to play di dalamnya.
Activision sendiri masih belum memberikan komentar resmi apapun terkait laporan dari Kotaku ini. Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah langkah intervensi dari Activision ini adalah langkah yang baik?
Source: Kotaku