Ubisoft Tidak Pernah Tertarik Jadikan R6 Siege Game Free to Play

Reading time:
June 3, 2019
siege 600x333 1

Gratis menarik jumlah basis pemain yang jauh lebih besar. Jumlah pemain lebih besar berarti memperbesar kemungkinan bahwa sepersekian persen dari mereka akan rela menghabiskan uang nyata lewat fitur microtransactions yang ada. Akan lebih sempurna lagi jika game tersebut ternyata berkualitas, adiktif, dan tidak mengusung kebijakan microtransactions yang serakah. Banyak developer dan publisher yang memang menaruh harapan besar pada sistem distribusi ini. Namun tidak bagi Ubisoft, terlepas dari potensi besar game multiplayer kompetitifnya – Rainbow Six Siege. Apa yang terjadi di sini?

Ubisoft memang tidak pernah tertarik menjadikan R6 Siege sebagai game F2P, seperti yang diungkapkan sang Brand Director – Alexandre Remy dalam wawancara terbarunya dengan DailyStar. Remy menyebut bahwa Ubisoft selalu membuka diri untuk membuat Siege menjadi lebih mudah dan murah untuk diakses lebih banyak gamer, namun tidak untuk free to play.

siege 600x375 1
Ubisoft menyebut bahwa distribusi F2P memang membawa lebih banyak gamer, tetapi di sisi lain, membuat potensi lingkungan gaming yang toxic meningkat.

Ia yakin bahwa lompatan jumlah pemain jika Siege masuk F2P justru akan kontraproduktif. Pemain-pemain baru ini tidak akan punya semangat kompetitif yang sama. Banyak dari mereka akan sekedar datang bermain semata-mata karena gratis dan itu bisa berakhir melahirkan budaya toxic. Remy percaya bahwa dengan sistem berbayar, semurah apapun, akan mampu berperan sebagai “penyaring”. Setidaknya ia membuat gamer yang berakhir mengeluarkan uang, memang secara sadar memilih dan berkomitmen pada game yang mereka beli ini.

Rainbow Six: Siege sendiri saat ini masih terus aktif dengan dukungan konten berkala yang terus masuk, membawa lebih banyak Operators dengan varian skill baru ke dalamnya. Bagaimana menurut Anda? Apakah argumentasi yang dilemparkan Remy ini memang logis?

Source: DailyStar

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…
October 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara dengan Takayuki Nakayama & Shuhei Matsumoto (Street Fighter 6)!

Kami sempat mewancarai dua pentolan Street Fighter 6 - Takayuki…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…