DOTA 2 Usung Sistem MMR Berbasis Peran
Untuk sebuah game multiplayer kompetitif, apalagi yang punya atmosfer serius dengan scene esports yang aktif, menjamin pengalaman yang berimbang dan intens adalah sesuatu yang esensial. Sang developer punya tanggung jawab berat untuk memastikan hal ini terjadi dengan membasmi cheater dan terus melemparkan update untuk membuatnya menarik, termasuk tambahan konten. Hal lain yang tidak kalah esensial? Memastikan Anda memang bertempur melawan user lain yang memiliki kelompok skill yang sepantaran. Untuk urusan terakhir ini, Valve menawarkan sistem MMR berbasis angka untuk DOTA 2 yang kemudian di update terakhir, juga direpresentasikan dengan emblem spesifik. Kini, sistem tersebut kembali berganti.
Sedikit gila memang bahwa Valve dan IceFrog memutuskan untuk mengubah sistem matchmaking berbasis MMR untuk DOTA 2 dengan cukup signifikan seminggu sebelum turnamen The International 2019 resmi diselenggarakan. Mengaku masih berada dalam tahap eksperimental untuk melihat seberapa baik sistem ini bekerja, ada dua perubahan signifikan yang ia usung. Pertama, mereka melebur angka MMR untuk Solo dan Team ke dalam satu angka yang sama. Kedua? MMR kini akan dibagi berdasarkan kategori peran – Core dan Support.
Valve menegaskan bahwa konsep ini akan bertahan hingga setidaknya Season berakhir, sebelum mereka mempertimbangkan akan meneruskannya atau tidak berdasarkan data yang mereka terima. Untuk Anda yang penasaran, sistem tersebut sudah bisa Anda jajal saat berita ini ditulis. Bagaimana menurut Anda? Terdengar seperti sistem baru yang lebih menarik?