Boss Devolver Digital Bela Steam

Reading time:
October 15, 2019
devolver digital

Sejak Epic Games Store mulai mengemuka di industri game, ada usaha untuk menciptakan narasi bahwa model bisnis yang ditawarkan Valve via Steam – platform digital game PC terbesar di dunia saat ini, tidak lagi bisa ditoleransi. Bahwa model bagi hasil 70-30 antara publisher dan Steam dipandang terlalu rakus. Epic Games secara konsisten mendorong sistem bagi hasil 88-12 yang ia usung sembari menciptakan ekosistem penuh game eksklusif dengan bayaran yang “manis” di depan. Strategi yang cukup untuk membuat banyak developer berpaling muka dari Steam. Namun bagi salah satu publisher indie terbesar – Devolver Digital, Steam masih dianggap sebagai pahlawan.

Hal ini diungkapkan oleh salah satu boss Devolver Digital – Graeme Struthers dalam wawancara terbarunya dengan GameSpot. Pertama-tama, ia menegaskan bahwa dirinya menyambut baik kedatangan Epic Games Store. Ia merasa bahwa persaingan selalu menghasilkan sesuatu yang positif di akhir dan saat ini kondisi Steam dan Epic Games Store menyediakan opsi yang sebelumnya tidak tersedia untuk publisher dan developer.

Namun ia kembali mengingatkan, bahwa agak sulit untuk membandingkan kedua Store ini begitu saja, karena terlepas dari status yang serupa, keduanya hadir dengan strategi berbeda. Dan ia merasa bahwa diskusi saat ini, terutama menyangkut Steam, terasa timpang.

gabe newell steam 600x375
Boss Devolver Digital menyebut Steam adalah platform revolusioner yang pantas untuk dihormati.

Ada beberapa hal yang Struthers puji dari Steam. Pertama dan yang jarang dibicarakan? Akurasi sistem pembayaran. Bahwa Steam selama eksistensinya tidak pernah sekalipun berusaha “menipu” para publisher. Pendapatan setiap bulan yang diterima oleh publisher disajikan secara akurat, lugas, dan transparan. Hingga pada cukup untuk membuat para auditor keuangan Devolver Digital jarang menemukan perbedaan signifikan yang pantas dibicarakan.

Kedua? Sistem bagi hasil 70-30 yang ditawarkan Steam terhitung revolusioner di awal eksistensinya. Struthers menyebut bahwa di era sebelum Steam, publisher mungkin hanya mendapatkan sekitar 25% keuntungan, itupun jika game mereka sukses di pasaran. Apa yang dilakukan Steam adalah sesuatu yang transformatif terhadap cara industri game bekerja.

Struthers menyebut bahwa sudah sepantasnya gamer menghormati eksistensi Steam, karena tanpa platform digital milik Valve tersebut, diskusi seperti ini bahkan tidak akan pernah ada. Bagaimana dengan Anda sendiri? Anda setuju dengan pernyataan Struthers ini?

Source: GameSpot

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…