10 Game Horror yang Butuh Kembali di Next-Gen!

Reading time:
January 22, 2020
  1. The Evil Within

the evil within 22 600x334

 

Apakah The Evil Within akan kembali di industri game? Untuk saat ini, tidak ada yang tahu. Seperti yang kita tahu, Shinji Mikami dan Tango Gameworks saat ini tengah sibuk mengerjakan proyek baru yang mereka sebut sebagai Ghostwire Tokyo yang sayangnya, memang belum memberikan detail apapun saat toplist ini ditulis. Namun jika memang The Evil Within memiliki kesempatan kembali dengan seri ketiganya di era next-gen, ia akan jadi salah satu game survival horror yang secara fantastis akan tampill memesona dengan ekstra performa yang ada. Daya tariknya tentu tidak hanya akan mengakar pada teknologi seperti ray-tracing atau 3D Audio saja, tetapi juga kesempatan menikmati setting super aneh dan uniknya, karakter-karakter dengan desain keren, dan ragam efek visual dan serangan yang tentu akan terlihat lebih manis dengan ekstra resolusi dan tekstur yang bisa ditawarkan.

  1. F.E.A.R

alma wade

Industri game memang mulai harus mendorong lebih banyak game horror yang tidak hanya sekedar datang dengan formula Amnesia atau Outlast, dimana kacamata orang pertama bergabung dengan konsep tanpa perlawanan sebagai formula sumber ketakutan yang efektif. Ada mimpi besar untuk melihat game-game horror dengan elemen aksi yang lebih kental seperti F.E.A.R untuk menemukan ruangnya kembali di platform next-gen, dimana Anda memegang senjata untuk melawan ancaman-ancaman khas game action yang bertebaran, namun tetap mengusung sensasi horror penuh misteri yang bahkan datang dengan cukup banyak jump scare untuk membuat Anda berakhir membuang kontroler Anda ke tepi ruangan. Melihat kembali F.E.A.R kembali dimana banyak pertempuran dan sumber ketakutan datang dari dalam ruang tertutup dengan tata cahaya yang memainkan peran penting untuk membangun atmosfer adalah sebuah mimpi yang kami harapkan, bisa terwujud. Jika mereka bisa menambahkan ekstra jump-scare yang lebih implisit dengan sekedar memainkan bayangan atau sedikit pantulan visual dari beberapa material reflektif yang Anda temui di sepanjang perjalanan, ia akan berakhir lebih mengagumkan lagi. Bayangkan Alma mengikuti Anda dari belakang, dengan bayangan yang terpantul di depan Anda, secara konsisten.

  1. Clocktower

ClockTower3Main 1

 

Berapa banyak dari Anda yang sempat memainkan seri Clocktower di masa lalu? Ketika nama seperti Resident Evil dan Silent Hills mendominasi, Clocktower berhasil membangun identitas uniknya sebagai game survival horror dengan mekanik dan monster ikonik yang unik. Dimana perjalanan Anda akan terus dikejar oleh seorang pembunuh bersenjatakan gunting, dengan hanya beberapa opsi untuk melawan balik. Di tengah keberhasilan Capcom melakukan proses remake untuk Resident Evil lawas dengan fantastis, tidak ada salahnya untuk berharap bahwa konsep yang sama bisa dieksekusi untuk Clocktower. Mengingat usianya yang sudah begitu “tua”, Clocktower sepertinya butuh semua peningkatan yang bisa ditawarkan dengan konsol next-gen. Di benak kami, ada potensi untuk membuatnya tampil sebagai kekuatan survival horror yang baru kembali.

  1. Alone in the Dark

alone in the dark

Lupakan sementara game Alone in the Dark terakhir yang berakhir menjadi bencana, dimana sang developer sepertinya lupa apa yang membuat seri ini begitu fantastis. Bagi gamer yang sempat menikmati Alone in the Dark di era Playstation pertama, game survival horror yang seperti halnya Alan Wake, sangat mengandalkan sumber cahaya untuk mengenali dan melawan sumber ancaman supranatural yang Anda temui, ia terdengar seperti sebuah game next-gen yang fantastis. Jika ia bisa mengeksekusi ray-tracing dengan optimal dengan setting yang tepat pula, tidak ada alasan game ini tidak akan sukses. Membayangkan bagaimana senter yang Anda bawa terus menyinari dan memperlihatkan wujud-wujud makhluk-makhluk transparan di beberapa titik dan kemudian menghilang, lengkap dengan suara lolongan serigala di beragam sisi saat eksplorasi, Alone in the Dark benar-benar butuh kembali. Sisanya? Meracik desain monster dan makhluk yang bahkan siap untuk membuat isi perut Anda hendak ikut keluar.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…