Pemerintah China Tarik Peredaran Animal Crossing: New Horizons

Sebuah game super populer yang sepertinya tengah membanjiri akun sosial media Anda saat ini, tidak ada lagi kata yang lebih tepat untuk menjelaskan game eksklusif terbaru Nintendo Switch – Animal Crossing: New Horizons. Game yang meminta Anda untuk membangun kota dan mengumpulkan penduduk ini memang siap menawarkan adiksi lewat konsep real-time unik yang ia usung. Di tengah proses karantina COVID-19, banyak gamer di belahan dunia yang mengandalkan Animal Crossing: New Horeizons ini untuk mengisi keseharian mereka. Namun kembali karena urusan politik, game ini berakhir ditarik dari China. Gamer di region China tidak akan bisa lagi membeli game ini dalam format fisik ataupun digital.
Alasannya? Sepertinya sudah bisa Anda prediksi. Keputusan beberapa gamer, entah karena iseng atau memang punya motivasi politik tertentu, untuk menggunakan media Animal Crossing: New Horizons sebagai wadah protes dan demonstrasi kepada pemerintah China berujung pada konsekuensi ini. Para demonstran ini memanfaatkan fitur modifikasi Animal Crossing yang memungkinkan mereka meng-import desain dari dunia luar untuk digunakan di kota mereka. Beberapa menjadikan fitur ini untuk “memperpanjang” pesan demo Hongkong sementara yang lain menciptakan kuburan untuk kepala pemerintahan negeri bambu tersebut.
Animal Crossing is Fast Becoming a New Way for Hong Kong Protesters to Fight for Democracy! The #Covid_19 pandemic has halted public demonstrations, so protesters are taking their cause to #AnimalCrossing.https://t.co/A599kjlYsV
(This is my island!) pic.twitter.com/vjBhzw1nUa
— Joshua Wong 黃之鋒 😷 (@joshuawongcf) April 2, 2020
Penarikan ini dilakukan pemerintah China untuk versi fisik dan digital yang tidak bisa lagi bisa dibeli saat ini. Tidak hanya dari toko-toko resmi Nintendo saja, tetapi juga para reseller yang berusaha menjual produk mereka via merchant online lokal.
Bagaimana menurut Anda sendiri? Apakah ini langkah rasional atau terlalu berlebihan dari pemerintah China?