The Dark Pictures: Little Hope Eksplorasi Paranoia Penyihir!

Reading time:
April 16, 2020
little hope new

Pada tanggal 11 April 2020 yang lalu, JagatPlay berkesempatan diundang dalam keynote digital yang diselenggarakan Supermassive Games dan Bandai Namco untuk memperkenalkan seri kedua dari The Dark Pictures Anthology mereka – Little Hope. Untuk Anda yang tidak familiar, ia merupakan seri kedua dari saga yang dimulai dengan seri Man of Medan beberapa waktu yang lalu, dimana sang Curator akan berperan sebagai sebuah benang merah. Lewat sesi keynote digital inilah, Supermassive Games menjelaskan beragam hal baru yang hendak mereka suntikkan ke dalam kisah yang kini akan membawa Anda pada terror Witch Trial di masa lalu ini.

Secara mengejutkan, Supermassive Games memulai keynote ini dengan mengakui bahwa seri pertama mereka – Man of Medan bukanlah sebuah game yang sempurna. Mereka memang mendapatkan banyak pujian di sana-sini soal teror yang berhasil mereka racik, namun tetap mengakui bahwa ada kritik pedas yang juga termanifestasi lewat skor review rendah di beberapa lokasi. Oleh karena itu, Supermassive Games melihatnya sebagai feedback dan berkomitmen untuk memperbaiki beberapa hal yang mencederai pengalaman game horror interaktif mereka.

little hope new3
Mendengar keluhan dari gamer di Man of Medan, Supermassive Games akan memperbaiki sistem QTE di Little Hope.

Salah satu yang akan dibenahi adalah sistem QTE yang kini akan mendapatkan peringatan terlebih dahulu agar gamer bisa mengambil ancang-ancang dan bersiap. Hampir semua gamer yang sempat memainkan Man of Medan pasti merasakan frustrasi bagaimana sesi yang bisa berakhir dengan lengkap atau lenyapnya karakter yang ada berjalan tiba-tiba dan terasa begitu cepat. Sedikit melegakan bahwa Supermassive Games akhirnya akan memperbaiki hal tersebut. Mereka juga berjanji akan membuat kontrol terasa lebih halus dan intuitif. Sementara sisanya? Mengikuti formula seperti layaknya Man of Medan dan game horror mereka yang lain: karakter-karakter yang bisa tewas kapan saja, varian ending, multiplayer – offline dan online, dan gameplay berdurasi 4-5 jam dengan replayability tinggi.

Namun ada satu yang menarik dari sisi keynote ini – kesan arah cerita yang dibawa oleh Little Hope lewat sesi gameplay dan porsi cerita yang diperlihatkan Supermassive Games. Tentu saja tanpa spoiler, namun ia terkesan bertolak belakang dengan apa yang ia usung di Man of Medan. Jika Man of Medan masih memberikan ruang besar untuk penjelasan logis soal fenomena supranatural yang terjadi, apa yang kami lihat di Little Hope sejauh ini, benar-benar memberikan celah yang sangat kecil hal tersebut bisa terjadi. Bahwa penampakan hantu, perjalanan penuh kabut, dan alur kisah yang hendak ia usung sepertinya akan sulit terikat dengan penjelasan yang bisa dirasionalisasi. Apakah Little Hope akan menjadi sebuah game horror yang sesungguhnya dengan elemen supranatural berat? Tampaknya demikian. Apalagi Supermassive Games sendiri mengaku bahwa mereka terinspirasi dari game seperti Silent Hill.

little hope new2
Sejauh mata memandang, tak seperti Man of Medan, Little Hope mengusung tema supranatural yang sepertinya akan sulit dirasionalisasi.
little hope1 2
Tidak sekedar mengandalkan jumpscare, ia juga akan membuat bulu kuduk Anda merinding lewat hal-hal yang terjadi di belakang karakter.

Tenang saja, Anda yang masih menyukai sosok Curator juga boleh berlega hati mengingat sang tokoh penyambung antologi ini akan kembali dalam kisah yang akan memerangkap 4 mahasiswa dan 1 dosen ini di kota kecil penuh horror ini. Sumber ketakutan juga tidak lagi terlihat terlalu mengandalkan jump scare (yang benar-benar kami benci), namun juga mengandalkan permainan scene yang jelas tidak bisa dijelaskan dengan logika dan beberapa detail di latar belakang karakter yang siap untuk membuat bulu kuduk Anda merinding. Kerennya lagi? Dari keynote yang kami lihat, opsi yang Anda pilih tidak akan selalu datang dengan konsekuensi jelas hingga kesempatan untuk ekstra plot twist selalu tersedia di sana.

Bandai Namco dan Supermassive Games sendiri berencana untuk merilis The Dark Pictures: Little Hope pada musim panas tahun 2020 ini, masih tanpa tanggal rilis pasti, untuk Playstation 4, Xbox One, dan tentu saja – PC. Tertarik?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…
June 12, 2024 - 0

Preview My Lovely Empress: Racun Cinta Raja Racikan Dev. Indonesia!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh My Lovely Empress di…
February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…

PlayStation

September 5, 2024 - 0

Review ASTRO BOT: Game Platformer Terbaik Playstation Sejauh Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Astro Bot ini? Mengapa kami…
August 26, 2024 - 0

Review Black Myth – Wukong: Liar, Nakal, Brutal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Black Myth: Wukong ini? Mengapa…
August 9, 2024 - 0

Review Elden Ring – Shadow of the Erdtree: Tidak Bebas dari Kritik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Elden Ring - Shadow of…
July 17, 2024 - 0

Review Kunitsu-Gami: Antara Suka Atau Benci!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kunitsu-Gami ini? Apa yang membuat…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…