Assassin’s Creed Valhalla Jelaskan Sistem Settlement
Sempat menjadi misteri, Ubisoft akhirnya membuka tabir misteri untuk seri terbaru Assassin’s Creed yang akan mengambil nama Assassin’s Creed: Valhalla. Mengamini rumor yang sempat beredar sebelumnya, ia akan menjadi seri yang menjadikan Viking sebagai basis dimana Anda akan berperan sebagaai karakter utama bernama Eivor. Eivor berusaha membawa klan-nya keluar dari Norwegia dan menemukan “rumah” baru di Inggris yang di era itu, memang terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil. Pengalaman menjadi seorang Viking yang seharusnya akan menjadi daya tarik. Yang menarik? Ia juga memperkenalkan sistem unik – Settlement alias permukiman di dalamnya.
Settlement adalah kunci pengalaman Assassin’s Creed Valhalla, seperti yang diungkapkan oleh Lead Producer – Julien Laferriere dalam wawancara terbarunya dengan situs gaming – Eurogamer. Sistem baru yang satu ini akan menciptakan “rumah” bagi Eivor untuk pergi dan kembali, dimana ia berperan tidak ubahnya sebuah hub. Settlement akan tumbuh dan berubah sesuai dengan keputusan dan aksi yang diambil dan dieksekusi oleh Eivor sendiri. Setiap keputusan yang Anda ambil akan mempengaruhi hubungan di dalam klan – seperti pernikahan antar anggota klan misalnya. Eivor bahkan bisa mendapatkan hubungan romansa di sini, jika Anda tertarik untuk mengejarnya. Desa Anda akan menjadi motor penggerak narasi di AC Valhalla.
Untuk menciptakan sensasi “rumah” yang kuat, struktur gameplay juga akan mendorong untuk sering kembali ke Settlement alih-alih sekedar berpetualang keluar dan menjelajahi area tanpa henti. Bersama dengan tumbuhnya desa, Anda juga akan disuguhkan dengan lebih banyak bangunan yang akan mempengaruhi gameplay Anda, seperti kesempatan untuk melakukan kustomisasi dan upgrade ala barracks, blacksmith, hingga tempat tato.
Yang menarik? Walaupun akan ada banyak eksplorasi di laut untuk bergerak dari satu titik ke titik lainnya, AC Valhalla tidak akan mengusung pertempuran laut menggunakan meriam dan sejenisnya ala AC sebelumnya. Hal ini sejalan dengan gaya hidup Viking di masa lampau, yang memang menggunakannya sekadar moda transportasi untuk melakukan penyerangan dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Dari setiap penyerangan yang Anda lakukan, Anda bisa membawa pulang resource ke desa Anda dan membuatnya kian tumbuh.
Assassin’s Creed Valhalla sendiri sudah dikembangkan selama 2,5 tahun oleh tim Assassin’s Creed Origins di dalam Ubisoft Montreal sendiri dengan Ashraf Ismail sebagai kepala kreatif. Ia akan dilepas untuk Playstation 4, Playstation 5, Xbox One, Xbox Series, Google Stadia, dan tentu saja PC (via Epic Games Store dan uPlay) di musim liburan 2020 ini. Tertarik?
Source: Eurogamer