Boss Take-Two Sebut Google Stadia Terlalu Banyak Berjanji

Reading time:
June 3, 2020
google stadia 600x337 1

Sulit menyangkal memang bahwa cloud gaming adalah masa depan di industri game. Mudah untuk membayangkan kondisi dimana ketika kecepatan dan kestabilan internet sudah merata dan bisa diandalkan di seluruh region dunia, kita akan mulai bergerak untuk tidak hanya memanfaatkan game digital dengan lebih sering saja tetapi mulai mempertimbangkan layanan cloud gaming yang solid. Namun sayangnya, terlepas dari pengertian soal potensi pasar yang masih terbuka lebar tersebut, apa yang berusaha dilakukan Google dengan Google Stadia ternyata berujung tak semanis yang dibayangkan. CEO dari Take Two Interactive – Strauss Zelnick punya komentar soal kondisi ini.

Take-Two Interactive, perusahaan induk yang menggawangi developer besar seperti Rockstar dan 2K Games, melemparkan kritik yang cukup pedas untuk mengomentari kondisi Google Stadia ini. Sang CEO – Zelnick menyebut bahwa perkembangan Google Stadia saat ini terhitung lambat.

rdr 2 stadia
CEO Take Two menyebut Google Stadia terlalu banyak berjanji.

Ia merasa bahwa Google terlalu banyak berjanji soal apa yang bisa dilakukan Stadia, gagal memenuhinya, dan berujung membuat banyak konsumen kecewa. Zelnick juga melihat bahwa premis cloud gaming yang hendak didorong Stadia ternyata tidak terbukti. Google Stadia dibangun dengan harapan bahwa ada banyak orang di luar sana yang tertarik dengan hiburan interaktif (video game), tertarik membayar untuknya, namun tidak ingin memiliki konsol. Nyatanya? Kondisi pasar disebut Zelnick ternyata tidak demikian.

Walaupun Take-Two berusaha mendukung Google Stadia di awal rilisnya, saat ini persepsi mereka sepertinya tidak sepositif yang dibayangkan. Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang saat ini masih tertarik dengan Stadia?

Source: GameSpot

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…