Review Necronator – Dead Wrong: Game Lokal Lumayan Nagih!

Reading time:
August 4, 2020

Presentasi Sederhana

Necronator Dead Wrong jagatplay 44
Ia hadir dengan visualisasi sederhana yang memang terhitung tidak istimewa.

Dari sisi presentasi, ada sesuatu yang cukup menarik dari Necronator: Dead Wrong terlepas dari pendekatan visual yang tidak bisa dibilang menggunakan teknik “pixel-art” yang memang tengah populer. Bahwa setidaknya untuk membangun pengalaman bermain yang cukup seru, ia datang dengan presentasi yang berada di level di atas rata-rata. Salah satunya datang dari desain karakter yang diusung.

Terlepas dari fakta bahwa Anda hanya memiliki tiga karakter utama untuk dipilih (setidaknya baru 2 tersedia pada saat review ini ditulis), desain yang mereka usung memang pantas untuk diacungi jempol. Ada kesan kartun mengalir kental dengan komposisi warna dan wajah yang membuat mereka terlihat imut, namun tetap tidak terlihat “mustahil” untuk berperan sebagai Necromancer yang siap untuk membasmi manusia jika dibutuhkan. Karakter pendukung yang muncul, seperti Chubat itu sendiri atau sang penjaga toko mengusung kualitas yang sama. Namun sayangnya, desain untuk musuh utama yang siap menghalangi Anda di setiap chapter tidak berujung meninggalkan kesan kuat dan terasa generic sebagai karakter.

Necronator Dead Wrong jagatplay 10
Desain karakter Commander yang bisa Anda gunakan memang pantas diacungi jempol.
Necronator Dead Wrong jagatplay 37
Berbeda dengan karakter lawan yang sayangnya, terlihat begitu “biasa”.

Sebagai game rogue-lite yang notebene menawarkan dunia acak sebagai medan pertempuran dan tantangan, Necronator: Dead Wrong tentu butuh mengakali desain yang mereka usung. Hadir dengan gaya tiga dimensi untuk struktur dimana unit Anda bergerak dan berperang, game ini tetap menawarkan beberapa template dunia yang seiring dengan frekuensi permainan Anda, akan mudah dikenali. Anda akan menemukan beberapa dunia yang desainnya sempat Anda temui sebelumnya, yang sekadar berbeda terrain karena masing-masing boss memang memiliki “identitas” setting-nya sendiri. Dibentuk dengan desain ringkas, setidaknya desain ini tidak menghalangi Anda untuk mendapatkan informasi visual jelas soal lokasi struktur yang bisa Anda kuasai, jalur gerak musuh, dan jalur gerak pasukan Anda.

Namun harus diakui, ia menyisakan beberapa masalah tidak “terelakkan” dari masalah presentasi untuk game dengan gameplay seperti ini. Mengingat unit yang muncul di satu layar bisa muncul begitu banyak dan menumpuk, agak sedikit sulit untuk menangkap informasi dengan lebih pasti soal apa yang sebenarnya tengah terjadi di pertarungan. Kita bicara soal animasi serangan lawan, unit seperti apa yang sebenarnya kita lawan, seberapa kritis “HP” anggota tim Anda, dan buff-buff apa saj yang tengah berjalan. Untuk game seperti ini, sulitnya informasi ini ditangkap tentu saja jadi sesuatu yang mengkhawatirkan. Namun mengingat  Necronator: Dead Wrong ini sendiri punya pace permainan yang cepat, strategi Anda akan lebih sering berujung untuk menelurkan lebih banyak unit secepat mungkin ke arena pertempuran. Pelan tapi pasti, informasi-informasi ini akan mulai terasa tidak relevan.

Necronator Dead Wrong jagatplay 57
Dengan unit sebanyak ini di layar, sulit untuk menangkap informasi soal apa yang terjadi dengan efektif dan akurat.

Sementara dari sisi musik, Necronator: Dead Wrong memang tidak menawarkan sesuatu yang bisa terbilang istimewa. Namun setidaknya musik belakang layar yang ia usung tetap dihitung berhasil membangun atmosfer yang seharusnya, mendukung Anda saat mengatur pasukan dan membangunnya untuk menghancurkan umat manusia. Untuk urusan yang satu ini, mereka setidaknya melalukan tugasnya dengna baik. Kami juga menyayangkan bahwa Necronator: Dead Wrong datang tanpa voice acting sama sekali, padahal dengan desain seperti Chubat dan karakter utama yang Anda gunakan, bahkan VA kecil-kecilan akan membuat sisi presentasinya terasa lebih imut dan menarik.

Gameplay Lumayan Nagih

Necronator Dead Wrong jagatplay 50
Necronator: Dead Wrong menggabungkan beberapa genre di satu ruang yang sama.

Necronator: Dead Wrong adalah kombinasi untuk begitu banyak genre di dalam satu ruang yang sama. Pondasi utamanya sebenarnya adalah sebuah game Tower Defense, dimana Anda tidak hanya harus memastikan Portal utama Anda yang berfungsi bak sebuah markas untuk selamat hingga pertempuran selesai, tetapi juga menyelesaikan misi yang diminta oleh masing-masing lokasi. Ada lokasi yang meminta Anda untuk menghancurkan benteng musuh dan ada pula yang meminta Anda untuk sekadar bertahan hidup dari gelombang musuh dalam waktu tertentu. Untuk mengakhiri setiap chapter yang ada, Anda akan berhadapan dengan pertempuran boss yang biasanya divisualisasikan dengan unit berukuran luar biasa besar yang juga, punya HP supertebal.

Namun tidak seperti game tower defense pada umumnya dimana Anda bisa memilih bebas unit atau tower yang Anda lahirkan, Necronator: Dead Wrong kemudian meleburnya dengan sistem kartu. Unit yang bisa Anda keluarkan akan dibatasi pada deck kartu unit, spell, ataupun utility yang terdapat di tangan dengan juga kesempatan untuk melakukan re-draw (kocok ulang) jika Anda tidak menginginkannya. Resource untuk melakukan summon setiap kartu akan ditentukan oleh jumlah Mana yang ia tuntut, yang bisa Anda dapatkan lewat beragam cara – dari sekadar menunggu proses regenerasi hingga memanfaatkan item unik lain bernama Relic.

Necronator Dead Wrong jagatplay 24
Tower Defense dengan sistem kartu sepertinya menjadi penjelasan sederhana yang paling akurat.
Necronator Dead Wrong jagatplay 1
Tidak bisa membangun deck sebebas yang Anda inginkan dari awal, proses Drafting kartu dilakukan sebagai bagian dari progress permainan.

Sayangnya, terlepas dari sistem kartu yang ia usung, Necronator: Dead Wrong tidak memberikan kesempatan untuk membangun deck Anda sendiri sejak awal permainan. Deck yang Anda gunakan dan dapatkan akan bergantung pada karakter mana yang Anda pilih. Setiap karakter akan memiliki tiga varian deck yang masing-masing dibangun dengan kombinasi kartu khusus yang biasanya, juga menentukan strategi seperti apa yang biasanya akan Anda ambil. Proses drafting – yang notabene berkutat pada aksi menambah / membuang kartu akan dilakukan pada saat Anda mencapai progress permainan, yang bisa dilakukan dengan menundukkan pertarungan tertentu atau membelinya dari toko yang ada. Namun dari awal, tidak ada kesempatan untuk membangun deck sebebas yang Anda inginkan dan pikirkan layaknya game kartu pada umumnya.

Sistem ini setidaknya membuat Necronator: Dead Wrong berhasil membuat karakter-karakter yang ia tawarkan terasa berbeda dan bukan sekadar kosmetik saja. Mengingat isi kartu deck di awal ditentukan oleh si game itu sendiri dengan drafting kartu yang terkunci pada kartu spell, utility, dan monster yang memang berhubungan dengan deck tersebut, karakter-karakter ini akan mendorong gaya bermain berbeda. Commander “Death Knight” misalnya punya deck yang difokuskan pada sistem unit dan buff, dengan begitu banyak varian pasukan monster untuk didorong. Sementara karakter lainnya – Unliving Spirit, lebih banyak menggunakan monster mainan dengan beberapa di antaranya berfungsi bak tower yang lebih efektif untuk bertahan daripada ofensif. Anda akan menemukan gaya bermain Anda sendiri lewat sistem deck yang cukup unik.

Necronator Dead Wrong jagatplay 49
Setiap Commander akan punya deck dengan unit dan identitas berbeda, dan karenanya juga akan mempengaruhi strategi permainan.
Necronator Dead Wrong jagatplay 7
Atur marka jalan untuk menentukan arah gerak unit, sembari berjuang menguasai kastil-kastil kecil yang tersebar.

Maka aksi pertempuran biasanya akan berlangsung cukup cepat. Beberapa medan pertempuran akan punya tidak hanya satu kastil saja, tetapi beberapa kastil yang tersebar di jalur jalan unit. Kastil-kastil kecil ini bisa Anda tundukkan untuk mempercepat proses regenerasi Mana yang tentu saja membuka kesempatan untuk melahirkan lebih banyak unit ke medan pertempuran dengan jauh lebih cepat. Namun sebagian besar misi akan menuntut Anda untuk menghancurkan kastil utama, yang biasanya juga menjadi tempat spawn unit musuh. Di banyak peta juga, Anda akan bertemu dengan marka jalan di beberapa titik yang bisa Anda picu untuk mengatur arah gerak unit. Mengingat desain banyak peta membuka beberapa cabang jalan, mengatur marka ini akan esensial untuk tidak hanya mendorong unit pasukan Anda saja, tetapi juga bertahan dari unit musuh yang bisa datang dari dua arah yang berbeda.

Sisanya adalah mengeksplorasi petanya yang datang dengan format rogue-like. Desain peta setiap chapter akan berbeda-beda dan ditampilkan secara acak. Anda akan bertemu dengan peta yang memuat arena pertempuran untuk Anda lewati, sekaligus beberapa ikon lain yang masing-masing punya efek berbeda. Ada bendera berbentuk tanda tanya yang berisikan event random yang tidak akan Anda ketahui isinya sampai Anda berujung “singgah”. Ia bisa berisikan reward super menggoda, namun tidak jarang pula meninggalkan event merugikan yang akan berujung membebani resource Anda. Ada pula toko dimana Anda bisa membeli ekstra kartu yang akan secara otomatis masuk menjadi bagian deck Anda hingga sebuah api unggun dimana Anda bisa melakukan upgrade kartu untuk meracik varian unit, spell, atau utility yang lebih kuat dan mematikan hingga sekadar beristirahat untuk memulihkan porsi Portal Anda yang tercederai.

Aksi Rogue-like yang ia usung tidak hanya datang dari sistem peta acak ini saja, tetapi fakta bahwa Anda hanya diberikan kesempatan untuk hidup hanya sekali untuk setiap playthrough yang ada. Ini berarti Anda harus mengulang segala sesuatunya dari awal jika Anda berujung dikalahkan. Sensasi progress dari setiap perjalanan Anda datang dari jumlah EXP yang bisa Anda tuai dan tabung yang akan menaikkan level si Commander yang Anda gunakan. Begitu level berhasil dicapai, Anda akan berkesempatan melakukan drafting kartu baru yang bisa membuat strategi tertentu lebih efektif atau bahkan, membuka deck baru yang bisa digunakan sejak awal permainan. Resiko besar untuk mengulang segala sesuatunya dari awal ini memang siap membuat Anda merasa lebih rentan dan karenanya sedikit berhati-hati.

Necronator Dead Wrong jagatplay 63
Aksi rogue-like mengemuka dari sistem peta acak dan kematian yang akan langsung membawa Anda kembali ke awal permainan.
Necronator Dead Wrong jagatplay 62
Progress terasa dari variasi kartu baru yang bisa di-draft berdasarkan EXP yang didapatkan di akhir pertempuran.

Selama permainan, selain proses upgrade untuk kartu yang Anda miliki, Anda juga berkesempatan untuk mendapatkan dan memilih item khusus bernama Relic. Relic akan memberikan kemampuan atau buff unik yang akan berlaku untuk keseluruhan sistem pertempuran dan bukan hanya pada unit tertentu saja. Ada Relic yang berjalan lugas dan hanya menawarkan kebaikan – seperti kesempatan untuk melahirkan unit 4 tengkorak setiap kali Anda melakukan re-draw misalnya. Namun tidak sedikit pula Relic yang menuntut pengorbanan, seperti yang menawarkan regenerasi Mana lebih cepat namun harus dibayar dengan jumlah HP maksimal Portal yang dikurangi. Untuk urusan terakhir ini, memilih Relic yang tepat juga esensial untuk mendukung gaya bermain seperti apa yang ingin Anda tempuh.

Sayangnya, Necronator: Dead Wrong juga dipenuhi masalah klasik untuk game-game dengan genre seperti ini – balancing, yang pada saat proses review ini dilakukan, memang belum optimal. Akan ada banyak kesempatan, setidaknya dari playthrough kami, dimana kekalahan terjadi semata-mata karena sang musuh yang Anda hadapi punya kemampuan yang nyaris tidak masuk akal untuk ditundukkan.

Di progress chapter ketiga misalnya, Anda akan bertemu dengan situasi pertempuran dimana mereka tidak sulit “melahirkan” unit dengan cepat dan banyak saja, tetapi juga diisi dengan buff-buff yang membuat mereka bergerak lebih cepat dan punya defense lebih tinggi. Sebegitu cepatnya unit mereka muncul, hingga kecepatan regenerasi Mana dan aksi memunculkan unit kartu Anda tidak akan sebanding. Lebih parahnya lagi? Mereka juga seringkali menggunakan kemampuan Relic unik yang misalnya, bisa mengunci kartu Anda agar tidak bisa dikeluarkan hingga Anda melakukan re-draw. Situasi seperti ini benar-benar terasa seperti omong-kosong yang tidak berimbang dimana Anda akan kalah bukan karena strategi Anda tidak tepat, hanya saja karena AI musuh melakukan sesuatu yang tidak mungkin akan bisa Anda replika. Ini sesuatu yang harus diperbaiki oleh Necronator: Dead Wrong secepat yang mereka bisa.

Necronator Dead Wrong jagatplay 48
Balancing tambahan memang dibutuhkan game ini.
Necronator Dead Wrong jagatplay 59
Beberapa bagian membuat musuh terasa tidak adil, dengan kemampuan mereka melahirkan unit banyak dengan kecepatan tinggi, dengan buff yang tak pernah berhenti.

Masalah kedua dari sistem kartu yang dijadikan Necronator: Dead Wrong sebagai basis juga terletak pada RNG saat aksi drafting itu sendiri, mengingat Anda tidak bisa membangun deck Anda dari awal. Anda tidak pernah bisa mengendalikan kira-kira kartu unit, spell, atau utility seperti apa yang bisa Anda pilih saat memenangkan pertempuran atau pada saat Anda hendak berbelanja di toko. Tidak jarang Anda bertemu dengan situasi bahwa strategi Anda untuk melakukan “Zerg Rush” ala Starcraft dengan unit banyak di harga Mana kecil ternyata tidak efektif karena kartu unit yang Anda butuhkan, ternyata tidak pernah muncul saat kesempatan drafting muncul atau saat toko terbuka. Ini membuat rencana bangun deck yang di otak Anda efektif, menjadi sesuatu yang terkadang mustahil untuk dilakukan.

Dengan semua mekanik yang ia usung, Necronator: Dead Wrong punya pondasi game seru yang sebenarnya cukup adiktif. Bertarung melindungi diri sembari berusaha menghancurkan kastil musuh seringkali jadi pertarungan cukup intens, yang siap untuk membuat Anda panik di banyak situasi. Hanya saja, akan jauh lebih baik jika ia juga mengusung sistem balancing yang lebih baik sekaligus membuka kesempatan untuk meracik dan mengkombinasikan deck Anda sendiri. Dengannya, ia akan membuka kesempatan yang lebih baik bagi gamer untuk meracik strategi personal yang menurut mereka, bisa bekerja dengan lebih efektif sembari bereksperimen.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…