Review Genshin Impact: Inovasi dan Adiksi Uji Hoki!
Update Konten Berkualitas

Maka seperti yang kami bicarakan sebelumnya, Genshin Impact pada pondasinya adalah sebuah GaaS, dimana cerita, konten, hingga karakter yang bisa digunakan akan terus ditambahkan dan “membengkak” bersama dengan usia game-nya yang menua. Kami sengaja menunggu update konten 1.1 untuk bisa membicarakan hal ini dengan lebih detail, yang membuat artikel review kami berujung punya jeda panjang setelah artikel preview yang sudah meluncur setidaknya bulan lalu. Sebagai game GaaS yang sangat membutuhkan level engagement tinggi para player-nya, Genshin Impact juga melakukan tugas yang fantastis. Bahkan lebih baik daripada game berbayar seperti Marvel’s Avengers pada saat artikel review ini ditulis, yang walaupun mengusung konsep GaaS yang sama, berujung dengan situasi vakum konten fatal yang membuatnya mulai ditinggalkan.
Genshin Impact menyuntikkan update konten, dari masa artikel preview hingga review kali ini, datang dengan dua hal yang esensial – ia punya kualitas dan ia punya kuantitas. Bahwa event yang meluncur di masa “bulan madu” rilis ini akan secara konsisten untuk mendorong Anda untuk setidaknya melakukan login sekali sehari. Di luar misi daily dengan reward menggoda yang akan ingin Anda selesaikan, ia juga biasanya menyediakan event yang memberikan ekstra reward dalam periode tertentu yang juga mendorong hal yang sama. Ini membuat komunitas setidaknya tetap aktif dan karenanya, angka retensi tinggi.
Satu hal yang cukup pantas diberi apresiasi adalah bagaimana tambahan konten ini tidak hanya terjadi di update besar ke update besar lainnya, seperti 1.0 ke 1.1 misalnya. miHoYo sebagai developer tetap menyuntikkan tambahan konten di antara update besar ini, yang akan memberikan ekstra alasan untuk tetap bermain dan menyibukkan diri.


Kita berbicara hal sesederhana pengenalan karakter baru yang bisa di-gacha, misi baru yang difokuskan untuk memberikan latar belakang lebih mendalam pada karakter seperti yang terjadi pada Venti, Klee, dan Mona, serta sekadar event dengan tema khusus seperti hal-nya yang terjadi dengan kisah Fischl saat review ini ditulis, yang berfokus pada investigasi misteri soal jatuhnya meteor ke Teyvat yang ternyata menghasilkan komplikasi tertentu pada penduduk yang ada. Untuk misi seperti ini, ia disajikan lengkap dengan ekstra cut-scene dan voice-acting untuk tiap karakter yang terlibat. Konten seperti ini juga menyajikan dari sekadar 30 menit-1 jam konten, hingga 1 minggu penuh event dengan aktivitas tambahan untuk aksi eksplorasi.
Dan kemudian bertemu dengan update lebih “masif” dari 1.0 ke 1.1 yang akhirnya, memberikan konklusi cerita yang seharusnya untuk konflik yang melibatkan Traveler di Liyue. Update 1.1 yang baru meluncur beberapa waktu lalu ini datang dengan kualitas yang memang pantas dirayakan. Kita tidak hanya bertemu dengan konklusi cerita yang memang sudah dinantikan di versi sebelumnya saja, tetapi juga gaya penyajian yang tidak setengah hati. Cerita yang solid ini disajikan bersama dengan potongan cut-scene, full voice acting, pengenalan karakter-karakter baru yang memperdalam misteri lore secara keseluruhan, hingga pertarungan boss mingguan yang kini akan jadi ekstra kesibukan untuk Anda jajal. Kesemuanya menyempurna bagaimana momen penting nan epik juga disajikan dengan cut-scene dengan cita rasa sinematik dan sisi aksi yang solid. Sejauh ini, caranya menangani tambahan plot dalam bentuk update terhitung solid.
Namun sekali lagi, perlu kami ingatkan, dengan konsep GaaS yang efektif, ini berarti miHoYo juga tidak perlu terburu-buru untuk segera merampungkan cerita yang ada secara keseluruhan. Genshin Impact masih menyisakan setidaknya 5 wilayah terpisah untuk mendorong cerita utama, dengan beragam update ekstra di sela-sela masing-masing update besar ini. Siapa yang bisa memprediksi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan konklusi cerita yang seharusnya, dan apakah ia benar-benar bisa berakhir. Jadi untuk Anda yang memang menginginkan sebuah akhir kisah dengan Genshin Impact, opsi Anda hanya dua: investasi waktu atau mundur mulai dari sekarang.
Konsekuensi Free to Play

Genshin Impact memang keren, apalagi dengan konsep free to play yang ia usung. Namun kita selayaknya selalu mengingat bahwa video game tetaplah sebuah bisnis dan bukanlah amal. Bahwa format distribusi free to play biasanya didesain sedemikian rupa untuk membuka pintu sebesar-besarnya bagi gamer untuk masuk, lalu disajikan beragam konten dan mekansime yang membangkitkan sedikit “gairah” untuk menghamburkan ekstra uang nyata dengannya.
Analogi paling sederhana adalah membandingkannya dengan mall-mall di beragam negara. Tidak ada biaya untuk masuk dan “bersenang-senang” di dalam mall dengan sekadar berjalan-jalan dan cuci mata. Namun mall, didesain secara cermat, terutama dari jalur jalan, lokasi eskalator dan elevator misalnya, untuk membuat Anda melewati beragam lokasi strategi berbasis toko-toko populer. Probabilitas Anda untuk berbelanja akan semakin tinggi seiring dengan frekuensi dan berapa lama Anda berada di dalam mall. Bahkan untuk hal sekecil seperti belanja makanan sekalipun.
Genshin Impact juga menerapkan hal yang sama. Di satu sisi, puja-puji karena setidaknya sistem monetisasi yang ia tawarkan memang tidak terasa memaksa di beberapa puluh jam awal, ketika Adventure Rank – level user Anda yang memproyeksikan kekuatan musuh dan chance drop item langka di Teyvat, masih berada di bawah angka 30.
Namun seiring dengan semakin menguatnya karakter dan senjata Anda, Anda akan mulai merasa bahwa resource akan pelan tapi pasti, mulai menipis. Bahwa resource yang Anda butuhkan untuk membawa karakter Anda ke level selanjutnya tidak lagi mudah didapat. Peti yang tersebar banyak di sudut-sudut area mulai habis, misi sampingan dan misi utama yang biasanya datang dengan reward uang dan material mulai kosong, dan opsi untuk mengeluarkan uang nyata terlihat semakin tumbuh jadi “kebutuhan” dan bukan lagi “kemewahan”. Genshin Impact datang dengan sistem seperti ini.


Menariknya? Ini tidak selalu soal gacha karakter yang mengandalkan sebuah resource bernama Primogems, yang bisa Anda beli dalam bentuk paketan dengan nilai belanja dari ratusan ribu hingga jutaaan Rupiah, bergantung pada dalamnya dompet Anda. Genshin Impact juga menyediakan opsi lain seperti “Blessing” yang akan menghadiahi Anda sekitar 90 Primogems per hari di harga lebih terjangkau dan juga kesempatan untuk membuka reward ekstra dalam jumlah super signifikan jika Anda berujung membeli konten “Battle Pass” lanjutan.
Untuk urusan terakhir ini, ia akan jadi solusi untuk masalah material upgrade dan uang yang akan secara konsisten menghantui mereka yang sudah berada di Adventure Rank tinggi. Pelan tapi pasti, miHoYo akan membuat Anda “menyerah” dan melihat bahwa setidaknya “investasi” senilai 140 ribu Rupiah adalah sesuatu yang normal dan pantas untuk game yang sudah Anda nikmati di puluhan jam. Tetapi sekali lagi, opsi ini tidak pernah tumbuh jadi keharusan. Opsi untuk menghabiskan hari Anda untuk melakukan grinding material (yang juga bisa habis dan akan pulih kembali setelah periode waktu tertentu) selalu terbuka.
Konsekuensi dari sistem free to play yang diusung oleh miHoYo juga melahirkan sistem Resin, yang secara sederhana bisa dijelaskan sebagai “ticket system” di game mobile yang lain. Resin adalah resource yang harus Anda keluarkan untuk melakukan aksi klaim untuk ragam aktivitas yang memberikan reward super berharga, dari uang, material, hingga Artifact – sejenis aksesoris super penting yang mempengaruhi status karakter yang mengenakannya, yang masing-masing akan membutuhkan sejumlah Resin untuk bisa diklaim. Hadirnya sistem Resin seperti ini menjadi sebuah limitasi harian yang jelas didesain dengan satu tujuan – membatasi jumlah aktivitas farming yang bisa dilakukan gamer gratisan yang kebetulan punya banyak waktu luang, untuk memastikan progress mereka tetap “terkontrol”. Karena di sisi lain, gamer yang menginvestasikan ekstra uang mereka dengan membeli Primogems misalnya, selalu punya opsi untuk menukarkannya dengan sejumlah Resin untuk digunakan walaupun juga tetap punya jumlah terbatas setiap harinya. Setidaknya, ini membuat gamer yang sudah menginvetasikan uang nyata tetap punya kelebihan dibandingkan mereka yang bermain secara gratisan.

Dengan semua kombinasi sistem seperti ini, di luar sistem gacha berbasis Primogems yang notabene memberikan probabilitas lebih besar untuk mendapatkan karakter dan senjata bintang lima yang memang akan hadir dengan skill dan kekuatan yang biasanya lebih kuat, Genshin Impact tidak tampil sebagai sebuah game free to play yang sifatnya terlalu “memaksa”. Bahwa pada akhirnya, ada kesempatan untuk menjajal dan menikmati game ini dengan maksimal selama Anda memang menginvetasikan waktu Anda. Perbedaan antara versi berbayar dan tidak, hanya terletak pada seberapa “mulus” dan “sengsara” kira-kira total pengalaman Anda, yang akan semakin intens dengan semakin tingginya Adventure Rank Anda nantinya.