Review Astro’s Playroom: Selebrasi Generasi!
Uji Taring DualSense

Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, di balik gameplay Astro’s Playroom yang terhitung sederhana bahkan untuk ukuran game platformer sekalipun, tersimpan misi yang jelas untuk membuktikan kepada dunia apa yang sebenarnya ditawarkan oleh kontroler generasi terbaru dari Sony – DualSense. Dan untuknya, mereka melakukan tugas yang fantastis.
Gameplay yang diusung Astro’s Playroom memang sederhana. Dengan desain level per dunia yang tidak seberapa panjang, Anda akan dihadapkan pada ragam situasi dimana Anda akan dituntut untuk menggunakan kemampuan pukul dan jetpack milik Astro-bot, sekaligus menggunakan ragam senjata yang Anda dapatkan di level spesifik, dari panah hingga gatling gun, untuk memusnahkan musuh yang ada.
Setiap level juga biasanya dihiasi dengan sebuah mekanik unik untuk proses navigasi, yang biasanya berakhir menjadi sebuah transformasi Astro-bot menjadi bentuk yang lain, dari monyet yang meminta Anda memanjat, sebuah makhluk berkaki per yang hanya bisa melompat, hingga pesawat luar angkasa berkekuatan roket di kedua kakinya. Misinya selalu satu? Mencapai titik akhir dengan selamat, yang untungnya juga dipermudah dengan titik checkpoint yang dekat satu sama lain. Ekstra misi disuntikkan lewat disembunyikannya Puzzle Piece dan Artifacts yang sempat kami bicarakan sebelumnya.

Satu yang pasti, hampir semua elemen desain level yang diusung oleh Astro’s Playroom memang ditujukan untuk sebagai demo teknis untuk DualSense yang berakhir memesona. Untuk fitur Haptic Feedback – getaran-getaran kecil untuk mensimulasikan situasi yang tengah terjadi di dalam game, Asobi Team membangun segudang hal untuk membuat Anda mampu merasakan beda di setiapnya. Anda bisa merasakan bagaimana getar kecil saat Astro-bot berjalan di atas lumpur, berjalan di atas rumput, tertiup oleh angin kencang, hingga getar kecil beruntun pada saat Anda menaiki salah satu platform otomatis di dalam level. Mereka jelas memastikan bahwa detail kecil yang bisa ditawarkan DualSense dari fitur Haptic Feedback ini, terfasilitasi oleh game yang satu ini.


Satu yang paling gila dan berhasil membuat kami jatuh hati? Percaya atau tidak, adalah hujan! Karena tidak lagi sekadar visualisasi semata untuk membuat level terlihat dramatis, rintik hujan yang Anda temui di Astro’s Playroom akan diterjemahkan ke Haptic Feedback milik DualSense itu sendiri. Benar sekali, Anda akan bisa merasakan getar-getar kecil yang mensimulasikan hujan yang jatuh di tangan Anda! Tidak sampai di sana saja, hujan yang terjadi di salah satu level ini juga akan semakin deras seiring dengan progress permainan Anda. Anda pun bisa merasakan bagaimana detail Haptic Feedback yang begitu memesona ini, tidak kesulitan untuk menyediakan informasi bagi tangan Anda, soal seberapa deras hujan yang tengah turun ini. Benar-benar gila!
Tentu saja, fitur lain DualSense yang mereka dorong adalah Adaptive Trigger. Secara sederhana, seperti nama yang ia usung, fitur ini memberikan ekstra “motor” di kedua tombol trigger DualSense yang membuatnya bisa melawan dan bergetar bergantung pada situasi yang ada. Hasilnya adalah feedback yang belum pernah ada sebelumnya. Tombol L2 + R2 kini bisa menuntut Anda untuk mengeluarkan ekstra tenaga agar bisa ditekan secara penuh, memicu sensasi yang lebih imersif. Di Astro’s Playroom? Mereka mengimplementasikannya dengan nyaris sempurna. Trigger yang bergetar saat Anda menembakkan senjata bak gatling gun, tekanan ekstra yang harus Anda tekan untuk membuat roket Anda menyala, hingga sensasi menahan busur panah yang akurat bisa Anda dapatkan di sini.

Maka lewat sebuah “game kecil” yang tersedia secara cuma-cuma di semua unit Playstation 5 yang tersedia di pasaran tersebut, Sony langsung menghapus semua keraguan soal ragam klaim DualSense yang di atas kertas, memang bisa terdengar bak sebuah gimmick. Bahwa dengan demo teknis yang satu ini, yang memberikan begitu banyak area dan efek unik di masing-masing darinya, kontroler generasi terbaru ini benar-benar berakhir bersinar.
Kesimpulan

Dengan keputusan Sony untuk mengintegrasikan Astro’s Playroom ke dalam setiap mesin Playstation 5 yang tersedia di pasaran saat ini, termasuk versi resmi Indonesia, maka hampir tidak ada alasan untuk tidak mencicipi game yang satu ini. Bentuknya yang imut mungkin membuat beberapa gamer memalingkan wajah, namun sesungguhnya tidak ada demo teknis yang lebih baik soal apa yang bisa dilakukan Playstation 5, terutama untuk DualSense miliknya, yang lebih memesona dari Astro’s Playroom ini. Semuanya dibungkus dengan tema selebrasi Playstation sebagai produk yang sudah eksis selama setidaknya 25 tahun terakhir, di atas gameplay platformer yang ringan dan terlihat indah di saat yang sama.
Posisinya sebagai game “cuma-cuma” memang tidak lantas membuat Astro’s Playroom bebas dari kritik. Memang perannya sebagai demo teknis untuk Playstation 5 dan DualSense berada dalam kapasitas yang nyaris sempurna, namun sulit untuk mengabaikan bahwa ia sebenarnya bisa tampil sebagai game platformer yang lebih baik lagi. Sebuah game platformer dengan desain level lebih panjang, tingkat kesulitan lebih tinggi, dan tentu saja, pertarungan boss yang jauh lebih menegangkan. Setidaknya dengan konsep seperti ini, Astro’s Playroom tidak akan terasa “terlalu” seperti sebuah demo teknis seperti yang terjadi saat ini, dan karenanya, bisa berujung memberikan nilai tambah ekstra buat mereka yang baru saja membeli Playstation 5.
Namun di luar potensi yang terabaikan tersebut, Astro’s Playroom menjalankan tugasnya dengan baik. Ia tampil sebagai sebuah game imut semua umur yang berisikan begitu banyak memori indah dengan 25 tahun sepak terjang Playstation sebagai konsol, sekaligus mengawali lahirnya sebuah generasi baru. Ini sesungguhnya, adalah sebuah selebrasi generasi untuknya.
Kelebihan

Tampilan visual yang imut dan halus
Unjuk gigi DualSense yang sesungguhnya
Penuh dengan memori dan nostalgia
Desain level yang kreatif dan unik
Kekurangan

Lebih terasa seperti demo teknis daripada game platformer sesungguhnya
Cocok untuk gamer: yang penasaran dengan fitur DualSense, yang menginginkan game dengan Platinum Trophy yang mudah
Tidak cocok untuk gamer: yang menginginkan pengalaman platformer penuh, butuh tantangan