Preview Resident Evil Village: “Liburan” ke Desa!

Lewat beberapa seri terakhir yang mereka lepas, Capcom memang harus diakui berhasil mengembalikan kepercayaan gamer kepada potensi Resident Evil sebagai video game. Lewat seri Resident Evil 2 Remake, mereka membangun ulang sensasi survival horror lewat pendekatan modernisasi tepat sasaran. Namun kepercayaan tersebut harus diakui kembali menguat lewat Resident Evil 7 yang cukup “gila” untuk datang dengan perspektif orang pertama, tokoh antagonis dan konflik baru, serta kembalinya sensasi survival horror yang kental. Kini lewat sang seri terbaru dengan nama unik – Resident Evil Village, Capcom kembali menjajal hal baru.
Kesan Pertama
Dari sisi gameplay, kesan pertama yang akan langsung mengakar di benak Anda adalah pendekatan yang benar-benar berbeda dengan seri ketujuh yang lalu, terutama jika kita bicara soal genre. Komparasi Village dengan Resident Evil 4 ternyata bukanlah sesuatu yang berlebihan. Dalam 30 menit pertama permainan, Anda sudah disuguhkan dengan handgun, segudang peluru, dan sejumlah musuh yang berusaha mengepung Anda dan tentu saja, bisa Anda habisi. Ini tidak lagi soal pengaturan sumber daya dan peluru, tetapi lebih ke memanfaatkan apa yang sudah tersedia dengan semaksimal mungkin. Harus diakui, pendekatan ini membuat cita rasa horror-nya sedikit mereda.
Namun di sisi lain, Anda juga bisa melihat ambisi Capcom untuk memperluas lore dan dunia yang ditawarkan oleh Village yang notabene kembali dibangun dengan menggunakan RE Engine. Village atau sang desa itu sendiri dibangun sebagai sebuah hub kecil dimana Anda bisa menikmati sisi eksplorasi dan belanja dengan The Duke jika dibutuhkan, sebelum beralih bergerak ke lokasi lain yang jadi “rumah” empat tokoh antagonis utama yang ada. Setiap tokoh antagonis ini mendiami lokasi dengan tema spesifik, yang biasanya juga memuat jenis monster yang khusus untuk Anda habisi. Tenang saja, seperti yang kami bicarakan sebelumnya, Ethan punya banyak cara untuk mempersiapkan diri. Senjata baru? Buff permanen lewat efek makanan? Sistem upgrade senjata? Semuanya tersedia.
Berita baiknya? Setidaknya dari sisi presentasi, mengingat bagaimana seri ini pertama kali diperkenalkan hanya untuk konsol generasi terbaru saja, ia membuat RE Engine semakin “bersinar”. Dengan teknologi ray-tracing yang juga tersedia di versi Playstation 5 yang kami jajal sembari mempertahankan framerate super stabil, ada begitu banyak situasi ruangan indoor yang kini terlihat jauh lebih memesona. Segala sesuatunya terlihat lebih dramatis, apalagi dengan beragam material yang tersebar di sekitar. Walaupun progress kami baru sampai menundukkan kastil Dimitrescu, namun Village sejauh ini berhasil memamerkan kualitas sepadan game generasi terbaru. Ia juga memanfaatkan fitur seperti Adaptive Trigger DualSense dan 3D Audio yang fantastis.
Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat kami baru menghabisi satu dari empat tokoh antagonis utama yang ada, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven yang kami tangkap dari playthrough singkat kami. Selamat datang di desa, dan selamat “berlibur”!
RAW Screenshot
(4K, RT, dengan Playstation 5)












