Review Ratchet & Clank – Rift Apart: Masuk Dimensi Baru!
Masuk Dimensi Baru

Untuk urusan gameplay, Rift Apart memang masih mengusung konsep yang serupa dengan game-game Ratchet & Clank sebelumnya – sebuah game third person shooter yang menjadikan senjata-senjata unik sebagai daya tarik, eksplorasi yang berujung reward memuaskan, serta sedikit elemen RPG via sistem penguatan karakter yang ia miliki. Anda bisa mengantisipasi hal ini di Rift Apart dengan beberapa ekstra elemen baru, tentu saja.
Ratchet dan Rivet kini misalnya, diperkuat dengan kemampuan bernama Phantom Dash yang punya fungsi berbeda saat eksplorasi dan bertarung. Untuk eksplorasi? Anda bisa memanfaatkannya di ujung double jump untuk menjangkau tempat yang lebih jauh. Saat bertarung? Phantom Dash akan menawarkan ekstra i-frame yang bisa Anda manfaatkan untuk menghindari serangan proyektil ataupun melee yang Anda hadapi. Ratchet & Clank: Rift Apart juga akan menyediakan jenis sesi puzzle baru yang tentu saja harus dihadapi oleh Clank seperti seri-seri sebelumnya, serta sebuah sesi “hacking” dimana Anda mengendalikan karakter tank laba-laba bernama Glitch, yang lugas dan seru.
Tentu saja, sebuah seri terbaru Ratchet tidak akan lengkap tanpa implementasi senjata yang baru. Dengan setidaknya 20 senjata bisa Anda kumpulkan – yang bisa dibagi ke dalam dua kategori besar : damage dan debuff, beberapa dari mereka harus diakui, tampil unik. Ada senjata semprotan air yang akan membuat musuh di sekitar Anda langsung berubah menjadi tanaman dalam waktu tertentu, membuat gerak mereka terhenti dengan kesempatan untuk menghasilkan damage lebih besar. Ada pula senjata bernama Ricochet misalnya, yang tampil bak bola besi yang akan memantul sebanyak Anda menekan tombol R2. Walaupun demikian harus diakui, percaya atau tidak, membuat kami merasa bahwa Rift Apart menawarkan terlalu banyak senjata untuk digunakan. Mengapa? Karena pada akhirnya harus diakui, ada beberapa senjata yang berujung terlalu biasa dari sisi desain dan fungsi, membuatnya terasa “kalah kelas” dibanding yang lain. Anda juga akan berakhir akan memilih setidaknya 3-4 senjata favorit dan bertahan dengan senjata itu-itu saja, apalagi dengan konsep spawn peluru yang biasanya mengakomodasi senjata yang tengah Anda gunakan.
Rift Apart juga mempertahankan konsep progress ala RPG yang sudah diimplementasikan seri-seri sebelumnya. Bahwa menggunakan senjata yang sama juga berkesempatan untuk meningkatkan level mereka, yang membuat mereka jauh lebih efektif untuk digunakan. Untuk setiap kenaikan level yang Anda raih, Anda juga berkesempatan untuk melakukan aksi upgrade menggunakan resource bernama Raritarium. Setiap node yang Anda aktifkan di proses upgrade ini tidak hanya memperkuat senjata-senjata ini saja, tetapi juga berkesempatan untuk mengubah sifatnya, apalagi jika Anda berhasil membuat senjata ini menyentuh level maksimal. Anda bisa mendapatkan lebih banyak varian senjata baru via toko, yang bisa Anda beli begitu Anda memiliki cukup jumlah Bolt – sang mata uang utama di dalam game.

Satu hal baru yang disuntikkan oleh seri ini datang dari sistem Armor yang kini, punya pengaruh langsung pada performa si Ratchet itu sendiri. Dibagi ke dalam tiga bagian – kepala, badan, dan kaki, ada segudang set armor yang bisa Anda kumpulkan untuk memperkuat Ratchet dan Rivet. Menariknya? Untuk memastikan fungsionalitas kosmetiknya tetap bekerja optimal, Anda tidak harus mengenakan armor-armor ini untuk menikmati buff yang ia tawarkan. Anda hanya perlu mengumpulkannya saja dan setiap efek ini akan langsung bekerja secara instan. Dengan konsep seperti ini, Anda selalu bisa memadupadankan armor favorit Anda untuk Ratchet dan Rivet. Berbeda dengan senjata yang dijual oleh toko, armor biasanya dikumpulkan lewat proses eksplorasi yang beberapa di antaranya, juga hadir bak puzzle platforming tersendiri.
Pertanyaan selanjutnya tentu saja satu – lantas, bagaimana dengan konsep perpindahan dimensi aka Rift yang dijadikan seri ini sebagai andalan? Sayangnya, pengaruhnya sendiri tidak banyak di sisi gameplay itu sendiri. Anda mungkin akan menemukan “celah dimensi” kecil di beberapa titik dengan indikator kuning menyala, yang bisa Anda tarik menggunakan Rift Tether. Aksi ini akan membuat Anda melompat secara instan ke lokasi dimana Rift berada, yang sebagian hadir sebagai tantangan platforming atau ekstra strategi saat bertarung. Harus jujur, Rift ini sebenarnya bisa digantikan oleh objek apa saja dan ia tidak akan berpengaruh banyak pada sisi gameplay itu sendiri. Celah dimensi ini hanya jadi semacam konten untuk menyesuaikan tema cerita utama saja.
Sementara untuk si portal ungu yang seringkali Anda temukan di trailer, ada satu elemen yang berhasil diintegrasikan di dalam gameplay. Di banyak level, Anda akan menemukan retak dimensi yang akan membawa Anda pada lokasi bernama “Pocket Dimension”. Lokasi kecil dengan ekstra tantangan platforming ini, seperti yang kami bicarakan sebelumnya, biasanya akan memuat tantangan untuk mendapatkan armor baru atau mungkin, collectibles yang lain. Proses transisi dari Pocket Dimension menuju ke planet yang tengah Anda eksplorasi, yang hadir tanpa loading dengan sedikit ekstra preview lokasi yang bisa Anda lihat secara langsung berujung lumayan menghibur di awal-awal permainan.
Musuh-musuh yang Anda hadapi memang akan berujung beragam bergantung pada planet yang tengah Anda singgahi. Walaupun secara fisik mereka tampil berbeda, hampir sebagian besar datang dengan satu kelemahan yang sama – peluru yang Anda muntahkan. Bahwa terlepas dari apapun bentuk mereka, memanfaatkan ragam senjata aneh Anda akan selalu jadi solusi, bahkan saat bertarung melawan mini-boss dan boss sekalipun. Dari semua varian yang ada, hanya satu jenis musuh – bajak laut dengan perisai di mata kami yang butuh sedikit ekstra usaha untuk bisa ditundukkan.
Progress cerita akan disajikan lewat kehadiran lebih banyak opsi planet yang akan terbuka seiring dengan jauhnya cerita berjalan. Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, setiap planet akan “terkunci” hanya pada sosok Ratchet dan Rivet saja yang untungnya, berbagi senjata, armor, dan kemampuan yang sama.
Setiap planet ini akan punya skala dan fungsionalitas yang berbeda-beda. Ada yang ukurannya lebih kecil, dengan frekuensi cut-scene cerita lebih sering, dan berisikan arena bak Colosseum sebagai tantangan utama. Ada pula yang lebih lapang dan memberikan ruang bagi Anda untuk menikmati eksplorasi kecepatan tinggi berkat kehadiran Hoverboots Anda. Satu yang pasti, setiap planet yang ada pasti menawarkan set collectibles tertentu. Salah satu yang pantas dikejar di luar armor? Tentu saja Gold Bolt berjumlah terbatas, yang seiring dengan jumlah yang berhasil Anda kumpulkan, akan membuka set cheat yang bisa diakses. Anda ingin mengaktifkan filter tertentu? Mengganti model senjata melee Ratchet ataupun Rivet? Atau bahkan menikmati game ini dengan peluru tak terbatas? Kerja keras mengumpulkan setiap Gold Bolt adalah solusinya.
Maka melanjutkan komitmen Sony untuk menawarkan lebih banyak opsi accessibility di dalam game-game first party yang mereka racik, Ratchet & Clank: Rift Apart juga menawarkan opsi yang cukup lengkap di dalamnya. Salah satu yang jadi favorit kami dan akan sangat membantu mereka yang punya kemampuan motorik terbatas adalah kesempatan untuk melambatkan kecepatan keseluruhan gameplay dari 100% menjadi hanya 70%, 50%, atau 30% dari yang seharusnya. Untuk urusan yang satu ini, terlepas dari apakah Anda menggunakannya atau tidak, opsi ini selalu pantas diapresiasi.
Rift = Gimmick?

Apa yang Anda ingat ketika kita bicara soal masa promosi Ratchet & Clank: Rift Apart untuk Playstation 5 sejak tahun lalu? Maka kita semua akan ingat bagaimana perpindahan dimensi diceritakan sebagai salah satu daya tarik utama, sekaligus menjadi uji bukti kemampuan dan kecepatan SSD di Playstation 5. Dari bahan promosi tersebut, ada kesan seolah-olah bahwa tidak hanya sekadar tema saja, Anda memang akan terus bergonta-ganti dimensi yang di baliknya, adalah sebuah dunia yang akan di-render penuh dan bisa bebas dieksplorasi. Sayangnya, tidak demikian. Celah dimensi yang ditawarkan Rift Apart sayangnya, terasa seperti sebuah gimmick belaka.
Pertama, karena semuanya scripted. Dari celah warna kuning kecil yang bisa Anda tarik menggunakan Rift Tether untuk berganti tempat dengan cepat misalnya. Anda tidak bisa meracik Rift Anda sendiri, Anda tidak bisa menempatkannya di lokasi yang berbeda, Anda tidak bisa memodifkasi jauh atau tingginya. Insomniac Games sudah menentukan dimana saja posisi rift-rift ini. Beberapa di antaranya hadir sebagai opsi yang bisa Anda abaikan, dan beberapa lainnya adalah rift yang memang harus Anda tarik untuk melanjutkan level ke porsi selanjutnya. Sesungguhnya, Anda bisa mengganti rift ini dengan objek apapun selama ia melontarkan Ratchet & Rivet ke lokasi yang sama dan ia tidak akan berubah fungsi sama sekali.
Kedua? Bahwa semua sekuens perpindahan Ratchet ataupun Rivet melalui portal warna ungu dengan sedikit aksi sinematik sebelum menemukannya dirinya jatuh ke planet yang baru atau porsi daerah yang asing juga sekali lagi, scripted. Bahwa semua sekuens ini akan terpicu ketika Anda sudah mencapai titik dalam cerita atau saat melawan boss tertentu, dan bukan sesuatu yang bisa Anda picu dengan bebas misalnya. Menariknya lagi? Jika sekuens ini membuat Anda berakhir pindah ke planet atau dimensi yang terasa familiar, besar kemungkinan Anda akan memainkan porsi gameplay di area yang sebenarnya, tidak bisa Anda kunjungi atau eksplorasi dengan bebas ketika Anda mengunjungi planet yang sama. Kondisi ini kemudian meninggalkan satu pertanyaan besar – siapa yang bisa membuktikan dan tahu selain Insomniac Games itu sendiri, apakah memang bahwa porsi kecil “area” setelah teleport tersebut memang butuh kecepatan SSD Playstation 5 yang sudah dipuja-puji sebelumnya?
Kondisi perpindahan dimensi yang scripted ini kemudian melahirkan kesan bahwa Insomniac Games belum memaksimalkan Ratchet & Clank: Rift Apart secara maksimal dari sisi gameplay, agar ia cocok dengan tema perpindahan dimensi yang dibawa di sisi cerita. Bahwa dengan semua teknologi Playstation 5 yang tersedia, ia berujung berakhir dengan peningkatan visual yang memang memanjakan mata, namun bukan sesuatu yang revolusioner dari sisi gameplay, terutama eksplorasi misalnya. Ini menjadi keputusan yang membingungkan karena gamer manapun yang memainkan dan menyelesaikan game ini akan setuju bahwa Insomniac punya banyak ruang untuk “bermain” degan konsep Rift yang sama.
Bahwa hanya ada dua planet dimana Anda memang punya kendali untuk setidaknya, melakukan proses transisi instan dari satu area ke area selanjutnya dalam skala besar. Dengan menggunakan kristal yang disebut sebagai Blizon, yang bisa Anda aktifkan dengan cara dipukul, Anda akan langsung dibawa melalui proses transisi antar dua dimensi di satu planet yang sama. Ini bukan hanya soal visual saja, tetapi juga akan menawarkan tantangan platforming dan puzzle yang akan membuat Anda harus bergonta-ganti dimensi. Proses transisi dimensi yang berjalan tanpa waktu loading tentu saja memesona, namun sekali lagi terasa tidak se-mengagumkan yang dibayangkan. Alasannya? Titanfall 2.
Titanfall 2? Anda mungkin sedikit bingung dengan komparasi yang kami ambil. Namun hampir semua gamer yang sempat mencicipi game Respawn tersebut di mode campaign tentu ingat dengan salah satu level yang memungkinkan Anda untuk bergonta-ganti level dengan hanya satu tombol saja – yang dinarasikan sebagai perjalanan menembus waktu. Proses transisi antara dua dunia di Titanfall 2 ini juga hadir tanpa waktu loading, bahkan ketika konsol atau PC Anda masih menggunakan HDD sekalipun. Fakta bahwa konsep serupa sudah sempat ditawarkan Titanfall 2 dengan begitu optimal, terlepas dari teknik belakang layar yang ditempuh, membuat apa yang ditawarkan Insomniac di Ratchet & Clank: Rift Apart ini jadi terlihat begitu “biasa”.
Dan karena Titanfall 2 pula lah, apalagi dengan segudang janji soal kecepatan SSD Playstation 5 yang sempat didorong periode promosi seri ini, Insomniac Games sebenarnya bisa menawarkan satu porsi level, tak perlu panjang, yang bisa memamerkan hal ini sekaligus menciptakan tema soal portal dimensi yang lebih baik dari sisi gameplay daripada apa yang mereka tawarkan saat ini. Bayangkan betapa kerennya sebuah level dimana Rift terus membawa Anda bergonta-ganti planet dan dimensi, dan tentu saja, tidak scripted. Bayangkan sebuah skenario dimana Anda diberi keleluasaan untuk memilih atau harus berpindah lokasi secara instan, berulang kali karenanya. Tentu saja, tempat yang Anda singgahi memang adalah tempat yang sempat Anda eksplorasi sebelumnya atau setidaknya, memang terlihat merupakan bagian dari planet yang dijadikan sebagai level.
Namun sekali lagi, bukan berarti Ratchet & Clank: Rift Apart tidak mendapatkan keuntungan sama sekali dari performa storage Playstation 5 ini. Selama permainan, terlepas dari seberapa cepat pergerakan Anda menggunakan Hoverboots ataupun saat di sesi rail, perjalanan selalu bergerak mulus. Anda tidak akan menemukan stutter singkat yang biasa terjadi untuk proses loading level. Anda tidak akan menemukan tekstur dunia yang “terlambat” muncul. Anda juga akan menikmati proses booting dari nyala-nya Playstation 5 hingga gameplay yang super singkat seperti game first party yang seharusnya. SSD menjalankan tugasnya dengan baik di hal-hal ini. Apalagi Anda juga bisa mengeapresiasi usaha jelas Insomniac untuk tidak hanya menawarkan level yang lebih besar saja di setiap planet, tetapi juga lebih punya banyak detail lewat objek-objek yang muncul hingga jumlah mereka. Hanya saja, sulit untuk mengesampingkan bahwa tema Rift ini sebenarnya bisa dieksplorasi lebih jauh lagi.