Review Scarlet Nexus: Gila Bercampur Seru!
Action RPG Seru

Pada akhirnya, kualitas sebuah game action RPG tentu tidak akan diukur dari cerita ataupun fitur yang ia usung saja. Ia selalu berpusat pada seberapa seru dan intensif-nya sisi pertarungan yang ada, dan apakah ia mudah untuk dinikmati atau tidak. Untuk urusan terakhir ini, Scarlet Nexus melakukan tugasnya dengan super baik.
Scarlet Nexus mendasarkan sensasi action RPG-nya lewat kombinasi dua hal – serangan fisik dan serangan psikokinesis milik Yuito ataupun Kasane. Salah satu serangan fisik yang bisa Anda picu akan membantu mengisi bar power milik mereka, yang dibutuhkan sebagai resource untuk mengeksekusi serangan psikokinesis. Beberapa jenis serangan lebih detail seperti “Follow-up Attack” yang bisa Anda picu dengan serangan fisik setelah psikokinesis akan menghasilkan serangan kombinasi yang bahkan bisa Anda lakukan beberapa kali untuk efek damage besar ke health dan crush milik musuh. Anda juga memiliki serangan charge yang bisa disuntikkan ke dalam kombinasi-kombinasi ini, terutama jika Anda menggunakan Yuito.
Salah satu alasan mengapa sistem bertarung Scarlet Nexus bisa bekerja dengan manis dan terasa keren muncul dari keputusan untuk membuat aksi lempar barang via kemampuan psikokinesis yang ada bisa dilakukan kapanpun secara otomatis. Otomatis dalam pengertian Anda tidak perlu menargetkan kamera ke objek mana yang hendak Anda lempar. Keputusan ini membuat flow serangan terasa memuaskan. Terkadang arena pertempuran juga memuat beberapa objek spesial yang bisa Anda lempar menggunakan tombol L2 (di PS5), yang akan memicu QTE dan biasanya punya efek berbeda. Beberapa di antaranya menawarkan damage lebih besar, beberapa yang lain menghasilkan efek status pada musuh, dan yang lain tampil bak kendaraan yang bisa Anda naiki sembari menghabisi musuh yang menghalangi.


Strategi bertarung yang harus Anda perhatikan tidak selalu soal menghabisi darah musuh hingga titik yang terakhir. Di bawah bar musuh, Anda juga akan menemukan sebuah bar lain berwarna kuning bernama “Crush Gauge” yang juga akan terpengaruh oleh serangan-serangan Anda. Menghabisi “Crush Gauge” milik musuh juga akan membuat mereka jatuh ke dalam kondisi rentan, yang kemudian bisa Anda habisi secara instan menggunakan Brain Crush – salah satu gerakan sinematik yang keren di awal, namun akan mulai membosankan seiring dengan frekuensi Anda mengeksekusinya. “Crush Gauge” ini juga tersedia di sebagian besar Other yang Anda temui, termasuk mini boss berukuran besar yang biasanya datang dengan bar HP yang tebal. Namun sejauh permainan kami, jarang ada kondisi dimana kami secara sadar memilih dan berstrategi untuk menghabisi bar HP atau Crush Gauge musuh terlebih dahulu. Ia lebih banyak diisi dengan aksi serangan sebanyak dan seefektif mungkin, dan kemudian menikmati bar manapun yang habis lebih dahulu. Lagipula reward-nya tak sepadan, kecuali Anda memang ingin menyelesaikan side quest spesifik yang menuntut Anda untuk mengeksekusi Brain Crush di musuh tertentu misalnya.
Terlepas dari begitu banyak karakter companion yang Anda miliki, sayangnya Anda hanya bisa mengendalikan Yuito atau Kasane saja. Namun tenang saja, bukan berarti para karakter companion ini tidak berguna. Dikendalikan AI dan secara aktif ikut menyerang musuh atau beraksi sesuai dengan pre-set AI yang Anda tentukan di menu yang lain, baik Yuito ataupun Kasane punya kemampuan untuk meminjam elemen mereka untuk waktu tertentu. Ini berarti Yuito bisa menghasilkan serangan api dari Hanabi atau Kasane yang mampu mengeksekusi aksi menghilang / stealth dengan meminjam serangan dari Kagero. Seiring dengan progress pohon skill Anda yang skill point-nya akan didapatkan dari kenaikan level, Anda bahkan nantinya akan bisa meminjam beberapa kekuatan sekaligus, menghasilkan kombinasi serangan lebih efektif dan mematikan.


Kerennya lagi? Tidak ada keharusan bahwa anggota party yang ingin Anda pinjam kemampuannya harus hadir sebagai anggota party yang aktif. Selama mereka tersedia dan tidak “absen” karena cerita misalnya dan menunggu di reserve-party, kemampuan mereka akan bisa Anda gunakan. Apresiasi juga pantas diarahkan untuk UI permainan yang cukup efektif untuk menyediakan informasi soal kekuatan siapa saja yang bisa Anda pinjam, apakah mereka berada dalam status cooldown, atau sekadar berapa lama waktu tersisa. Kerennya lagi? Masing-masing kekuatan juga datang dengan logo dan warna mereka sendiri untuk membuat proses gonta-gantinya lebih mudah.
Maka dengan kombinasi serangan dari Yuito dan Kasane serta aksi pinjam-meminjam kekuatan inilah, level strategi dan keseruan aksi bertarung Scarlet Nexus naik ke level yang lebih tinggi. Ketika Anda memasuki beberapa level end-game, ketika companion Yuito dan Kasane akhirnya melebur dan bisa diakses, Anda akan mulai bsia mengkombinasikan kekuatan-kekuatan yang tidak pernah Anda bayangkan sebelumnya. Kombinasi paling favorit kami? Duplication dari Kyoka Eden untuk membuat efek serangan dan psikokinesis 3x lipat di satu serangan + serangan api dari Hanabi untuk ekstra damage + Velocity yang melambatkan waktu untuk aksi agresif total dari Arashi Spring. Dikombinasikan dengan serangan charge dua kali Yuito, kombinasi ini akan menyelesaikan hampir semua masalah.
Tentu saja, atas nama untuk memastikan Anda selalu punya solusi untuk menyelesaikan tantangan yang ada, apalagi jika Anda cukup gengsi untuk menurunkan tingkat kesulitan, Scarlet Nexus juga menawarkan beberapa mekanik lain. Ada sistem bernama “Brain Drive”, dimana setelah periode waktu tertentu terus aktif menyerang, Anda akan masuk dalam sejenis fase overclock yang akan membuat serangan Anda memiliki damage lebih besar hingga proses healing berkala jika terluka. Anda juga akan dibekali kemampuan sakti lain bernama “Brain Field” yang membawa kemampuan ini ke level lebih tinggi. Baik Yuito ataupun Kasane akan memaksimalkan kemampuan psikokinesis mereka di sini dengan damage raksasa. Namun sebagai konsekuensinya? Anda harus secara manual menghentikan Brain Field sebelum waktu habis, atau karakter Anda akan berujung tewas. Brain Field akan jadi solusi terbaik ketika Anda tengah terdesak di ragam situasi, terutama pertarungan melawan boss atau mini-boss.

Solusi untuk memperkuat Yuito, Kasane, dan para companion yang ada, selain lewat sistem level dan pohon skill, juga datang dari opsi crafting sebagai solusi alternatif dari aksi beli equipment di toko. Bahkan, beberapa persenjataan dan plug-in (aksesoris yang bisa memberikan buff spesifik) hanya akan bisa didapatkan lewat proses crafting saja. Ini membuat setiap aksi Anda membunuh setiap Other, terutama lewat aksi Brain Crush terasa kian berharga karena ada kemungkinan menjatuhkan beragam material yang juga memiliki beragam level kelangkaan. Selain untuk senjata dan plug-in, Anda juga bisa menggunakan material yang sama untuk meracik beragam Gifts. Gifts? Benar sekali, ini adalah mekanik Scarlet Nexus lain yang tak kalah penting.
Berteman itu Baik

Cerita Scarlet Nexus memang disajikan dalam bentuk chapter. Di tengah setiap peralihan Chapter, Anda akan diberikan “masa istirahat” di dalam Hideout, yang memang mendorong Anda untuk melakukan dua hal – mengeksplorasi beragam wilayah untuk mencari side-quest yang mungkin baru muncul atau berinteraksi dengan companion Anda. Untuk urusan terakhir ini, ia akan jadi sesuatu yang super esensial.
Benar sekali, Scarlet Nexus mengusung sistem “pertemanan” di dalamnya. Tidak seekstensif milik Atlus dengan Persona 5 memang, namun mereka berhasil menjadikannya setidaknya bagian yang penting dari gameplay. Untuk setiap pertemanan yang berhasil Anda jalin dan tingkatkan levelnya, yang bisa didorong dengan menyertakan mereka sebagai bagian dari party yang aktif atau lewat segudang Gifts spesifik yang bisa Anda buat dan berikan, maka level kedekatan ini akan berkontribusi pada sisi gameplay. Masih ingat dengan kemampuan Yuito ataupun Kasane “meminjam” elemen companionnya yang lain? Di sisi inlah, ia akan terpengaruh.
Untuk setiap kenaikan level kedekatan dengan companion, ia menghasilkan kontribusi super positif pada interaksinya dengan Yuito dan Kasane saat bertarung. Dari hal sederhana seperti waktu pinjam kekuatan lebih lama, hingga yang lebih pro-aktif seperti mengakses serangan-serangan elemen mereka secara instan menggunakan sistem bernama “Combo Vision”. Sebagian besar karakter juga akan lebih sering “pasang badan” untuk melindungi Yuito dan Kasane saat diserang di level pertemanan tinggi, yang terkadang bahkan bisa ikut memanjangkan waktu akses Brain Field yang super kuat. Dengan pengaruh super signifikan di sisi gameplay ini, ia pantas untuk dikejar. Ini juga memberikan ekstra motivasi bagi Anda untuk berburu material apapun yang dibutuhkan untuk meracik setiap Gifts yang ada.


Tenang saja, Anda yang peduli dengan ekstra cerita juga akan dimanjakan di sistem yang satu ini. Hampir setiap kenaikan level pertemanan dengan masing-masing karakter companion juga biasanya diisi dengan cerita sampingan yang isinya bisa saja mengitari beragam tema berbeda. Misalnya? Pertemanan soal Gemma akan berkutat pada usahanya untuk bisa relevan dengan gaya hidup anak muda, sementara Tsugumi terus terobsesi dengan tanaman. Sayangnya, hampir semua cerita ini berujung pada dialog yang terasa bertele-tele hingga cukup membuat Anda yang hanya ingin mengejar level kedekatan atas nama gameplay dan langsung bergerak ke cerita utama, akan sangat tergoda untuk melewatkannya. Berita baiknya? Scarlet Nexus menyediakan tombol Skip untuk setiap cut-scene dan movie yang ia usung.
Walaupun tidak sedalam dan semenarik sistem pertemanan di Persona misalnya, yang dinamikanya dipotret lebih baik lewat dialog dan beragam setting yang mengemuka, namun setidaknya Scarlet Nexus berhasil untuk membuat Anda peduli dan menikmati sistem ini. Ia hadir lugas dan jelas soal bagaimana cara menaikkan level kedekatan yang ada, tanpa harus jatuh pada aksi-aksi tak penting yang tidak berkontribusi pada apapun.












