Data boleh bertebaran, sejarah boleh datang sebagai pembuktian, namun sulit rasanya untuk mengakui bahwa segala macam bentuk kompetisi memang sulit untuk diprediksi. Bahwa di luar sekadar angka-angka probabilitas yang tercipta, ada begitu banyak elemen manusiawi yang bisa mempengaruhi hasil akhir yang tercipta. Bagi The international 10 DOTA 2 yang baru selesai, manifestasi konsep ini menguat lewat sepak terjang satu tim underdog yang tak pernah diprediksi akan menang – Team Spirit. Tim sama yang akhirnya berhasil menjadi yang terbaik dan membawa pulang belasan juga USD.

Seberapa tak terprediksi-nya kemenangan Team Spirit? Cukup untuk membuat tidak satupun Fitur Prediksi Braket yang tersedia di Battle Pass DOTA 2 berujung tepat, dari seluruh dunia. Namun mimpi besar dengan aksi permainan fantastis yang mengemuka dari Lower Bracket inilah yang berhasil membawa Team Spirit ke puncak. Lewat pertarungan sengit di babak Grand Final, mereka akhirnya berhasil menundukkan tim PSG.LGD dengan angka 3-2. Oleh karenanya, mereka berhak membawa pulang hadiah utama sebesar USD 18.208.300 atau sekitar 256 Miliar Rupiah!

Team Spirit adalah: Illya “Yatoro” Mulyarchuk (Pos 1), Alexander “TorontoTokyo” Khertek (Pos 2), Magomed “Collapse” Khalilov (Pos 3), Miroslaw “Mira” Kolpakov (Pos 4), dan Yaroslav “Miposhka” Naidenov (Pos 5).

Penghormatan tertinggi memang pantas diarahkan kepada sosok Collapse yang mengisi pos 3 dengan performa yang fantastis, apalagi dengan aksi “culik” menggunakan hero Magnus yang membuat mereka mampu menghabisi tim musuh dengan pelan tapi pasti. Angkat topi yang tak kalah tinggi juga untuk sosok Yatoro yang bahkan sempat menikmati beberapa kali kenikmatan “Rampage” di panggung utama ini.

Apakah Team Spirit akan terus bersinar di turnamen-turnamen masa depan? Ataukah semangat mereka justru akan turun setelah kemenangan besar ini? Kita tunggu saja.